Bila menilik kalimat berkebun. Pikiran Anda mungkin
membayangkan hamparan tanah luas dengan beraneka tanaman baik buah, sayuran
ataupun bunga. Bagaimana dengan berkebun di rumah? Imajinasi yang terhidang di
depan mata adalah sebuah rumah dengan pekarangan luas. Lahan sekitar rumah
ditumbuhi berbagai tanaman sayur, buah maupun bunga. Nyaman dan tentu saja
menyehatkan. Bila menilik kenyataan yang ada saat ini, masih banyakkah rumah
dengan pekarangn luas?
Masih ada, bila Anda hidup di desa. Bagaimana
kondisi di perkotaan? Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Lahan untuk
perumahan sudah semakin terbatas. Pembuatan rumah menganut paham efisiensi
lahan karena harga tanah yang semakin mahal. Saat ini, membeli rumah merupakan
hal yang istimewa. Memiliki Rumah meski sempit dan menyisakan sedikit lahan
kosong sudah merupakan karunia indah tak terhingga.
Berkebun di Rumah
Meski Anda mempunyai lahan sisa yang sempit di
rumah, tapi Anda masih tetap bisa berkebun. Kenapa harus susah-susah berkebun?
Bumi semakin tua. Semakin panas. Sudah saatnya kita membantu meringankan beban
bumi tercinta dengan berkebun di rumah, meskipun lahan yang kita punya sangat
sempit.
Konsep berkebun yang dimaksud disini adalah membuat
rumah Anda menjadi lebih hijau dan sejuk, baik untuk penghuni rumah maupun
tetangga di sekitar rumah Anda. Udara perkotaan identik dengan panas menyengat
dan polusi tinggi. Tanaman berhijau daun dapat memproduksi oksigen di siang
hari. Secara logika, semakin banyak tanaman di rumah, semakin banyak
pasokan oksigen di sekitar Anda. Tentu saja akan membuat rumah lebih sehat
karena sirkulasi oksigen yang lancar dari luar rumah. Yang kemudian memiliki
imbas tak langsung, rumah menjadi lebih sejuk.
Tapi mana mungkin berkebun di lahan seluas 2 x 5
meter? Mungkin saja. Bahkan lebih kecil dari ukuran tersebut juga bisa.
Pot Penyelamat
Yang perlu Anda lakukan pertama kali. Cermati lahan
kosong di rumah Anda. Sesempit apapun tidak akan menjadi masalah. Anda bisa
berkebun dengan bantuan pot. Tak peduli apakah Anda ingin membuat kebun bunga,
sayur mayur atau buah-buahan. Tidak ada kendala sama seklai bila Anda menanam
tanaman dengan bantuan pot. Saat ini sudah banyak yang menerapkan sistem tanam
tabulampot (tanaman buah dalam pot).
Anda bisa mambuat piramida pot. Buatlah dari kayu
atau besi dengan tiga atau empat tingkat. Sesuaikan panjang dan tinggi piramida
dengan luas lahan kosong di rumah. Lebih baik memang membuat piramida sama
panjang dari atas hingga bawah. Lebih efisien karena bisa memuat banyak pot.
Yang lebih penting, Silahkan disesuaikan dengan anggaran keuangan keluarga
Anda.
Jika Anda ingin menghemat, bisa membuat sendiri pot
tanaman. Bisa dengan kaleng bekas cat, bekas wadah kue kering, botol mineral
besar, bekas ember atau apa saja barang bekas yang ada di rumah bisa
dimanfaatkan. Anda bisa juga melibatkan anak-anak untuk melukis pot-pot
tanaman. Kebun Anda akan semakin indah meski hanya menempati lahan sempit di
depan rumah. Anda juga bisa menempatkan pot gantung di teras. Rumah Anda bisa
lebih sejuk dan nyaman.
menyemai tunas baru dalam pot kecil |
Pemilihan Tanaman
Pilihlah tanaman yang Anda suka. Bisa menanam aneka
bunga kesenangan Anda atau anggota keluarga lainnya. Anda juga bisa memilih
menanam sayuran yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga, misalnya sawi, bayam,
kangkung atau kacang panjang. Mungkin saja menanam cabe rawit yang harganya
sering tiba-tiba naik. Anda juga bisa menanam bawang merah. Semuanya bisa
ditanam di pot dan dapat menyemarakkan keberadaan kebun mini.
Bila Anda menginginkan menanam buah-buahan, tidak
menjadi masalah. Silahkan pilih buah kesukaan Anda dan keluarga. Bibit pohon
dengan cangkok atau stek bisa ditanam di pot dan lebih cepat berbuah dibanding
dengan cara tanam biasa. Bahkan bisa menanam pohon duren di pot bekas drum.
Yang penting Anda rajin merawat dan memaksimalkan potensi pohon buah-buahan
tersebut. Jangan lupa untuk bersabar merawatnya hingga masa panen tiba.
Jika Anda merasa bukan orang yang telaten merawat
tanaman, Anda bisa menanam jenis perdu. Berbagai jenis perdu lebih mudah
perawatannya, seperti berbagai jenis suplir, sri rejeki atau beras tumpah. Anda
hanya tinggal menyiram air secara teratur pagi dan sore. Jika musim hujan dan
tanaman tersebut terkena air hujan, Anda tak perlu menyiramnya lagi. Letakkan
pada tempat ynag cukup teduh. Ada juga jenis tanaman yang lebih berkembang
subur bila terkena sinar matahari. Tanpa diberi pupuk, tanaman ini bisa tumbuh
dnegan subur. Anda hanya mengontrol kebutuhan air saja. Daunnya juga cepat
lebat. Rumah Anda akan segar dengan nuansa hijau dari kebun tersebut.
Cukup mudah bukan membuat kebun di rumah meski
hanya memiliki lahan kosong yang sempit. Kebun mini ini selain bisa menyegarkan
mata. Anda juga akan memperoleh pasokan oksigen yang berlimpah. Yang lebih
penting lagi, Anda telah membantu mengurangi efek global warming di
sekitar rumah. Apalagi kalau Anda mengajak serta tetangga. Hunian di lingkungan
rumah tentu akan lebih asri dan menyejukkan bagi para penghuninya.
Foto: koleksi pribadi menggunakan ASUS Zenfone4
Di rumah saya banyak tanaman, mbak. Mangga ada, jambu batu ada, delima juga. Kalo bunga2an, sebut aja. Mawar-melati, semuanya indah deh ;) Anggrek, kenanga, pisang-pisangan, sampe tanaman-tanaman nggak berbunga, Ivy, suplir. Rimbun deh. Tapi kalo musim kemarau, mesti rajin nyiramin tanaman deh ;)
BalasHapushuaaaa nikmatnya punya banyak tanaman. Pengen ke rumah Mbak Diah nih. Pengen ngadem di kebun yang nyaman :)
BalasHapusjadi teringat jiran saya di sebelah rumah, dia rajin sekali menanam sawi di bagian luar dan belakang rumahnya...sawinya banyak sekali, padahal sptnya ngga untuk dimakan hehehe. Rumah saya juga kecil tapi masih boleh untuk menanam palem dan beringin dan aglonema kecintaan saya.
BalasHapusWah hebat sekali. Kereen. Sebenarnya sesempit apapun lahan kosong di rumah bisa dimanfaatkan. Tergantung dari diri kita sendiri berarti ya?
BalasHapusSemoga semakin banyak rumah yang mempunyai kebun :)