Menu special berubah-ubah. Foto ini diambil lebaran tahun lalu.
Jenis masakannya lebih bervariasi. Tetap mengusung menu tradisional Sumenep. Namun dikemas dan ditata mengikuti trend kekinian. Rasa masaknnya juga sama dengan Rumah Makan Kartini. Kalau di Kartini mengusung tema nostalgia. Cafe Amanish membawa kesan metropolis milenium. Lokasi keduanya tak jauh. Sekitar 1km.
Kesan tersebut terlihat dari arsitektur dan interior Amanish. Pesan kekinian terasa sejak masuk ke areal parkir. Gerbang masuk didominasi dinding batu dengan tulisan Amanish dari emas. Di dinding sebelah kiri bangunan ada mural cantik. Cocok buat foto-foto cantik.
Tempatnya luas dan terang. Sirkulasi udaranya juga bagus. Interior kekinian bisa bikin betah kalangan muda untuk makan di sini. Sambil makan bisa puas foto-foto cantik. Ada ruangan lesehan di sebelah kanan yang cukup luas.
Salah satu hal yang bikin nyaman ada masjid di depan Amanish. Kalau lagi ada cara di sini begitu azan berkumandnag tinggal nyeberang jalan saja. Setelah sholat bisa lanjut lagi acara makan dan nongkrongnya. Amanish sudah menyediakan mushola. Bagi para lelaki tentu tetap ingin jamaah di Masjid. Tempat parkir juga luas. Tidak usah kuatir kalau bikin acara dengan banyak peserta yang bawa mobil.
Tempat memang berkesan metropolis. Bagaimana dengan harga makanannya? Tenang. Masih dalam batas wajar. Harga makanan antara 15.000 - 30.000 rupiah per porsi. Sedangkan minuman 4.000 - 15.000 rupiah per porsi. Kalau akan datang rombongan dengan banyak orang lebih baik reservasi dulu. Demi kenyamanan. Begitu datang biar bisa langsung duduk sambil ngobrol.
--------------------
Alamat : Jalan KH Wahid Hasyim no 51 Sumenep
Buka : 10.00 - 21.00
Reservasi : 0819-1112-2334
Foto: koleksi pribadi menggunakan ASUS Zenfone4
Komentar
Posting Komentar