Sebelum memutuskan untuk bekerja di rumah, saya sudah
membaca dan memahami berbagai tip trik dan teori yang lengkap. Setelah dua
bulan, saya sadar ternyata tak semudah teori yang ada. Bekerja sendiri di rumah
jauh lebih menantang dari pada bekerja di kantor. Terutama urusan manajemen
waktu. Satu ini nih yang butuh tekad kuat dan disiplin tinggi.
Atmosfer kantor dan rumah kan beda. Kalau di kantor sudah
terkondisi untuk bekerja. Kalau di rumah? ahay. Persepsi dalam otak sudah
terpatri rumah adalah tempat buat istirahat setelah bekerja. Pada awalnya, saya
terbawa hawa santai. Atmosfernya istirahat. Rebahan sambil nonton film korea,
makan sambil ngobrol berlama-lama atau baca buku sambil tiduran. Segala aktivitas
yang biasa saya kerjakan di rumah lah pokoknya. Apalagi dengan pakai daster
atau kaos oblong sriwing-sriwing. Hemm… Susah sekali untuk bisa konsentrasi
bekerja.
Mulailah saya gerilya. Tenggok kanan kiri. Bertanya pada
teman-teman yang sudah bekerja di rumah selama bertahun-tahun. Saya
puas-puaskan bertanya, sambil curhat aslinya. Beberapa teman menyebut bahwa
kondisi di rumah harus dikondisikan seperti layaknya kantor. Biar dapat
atmosfer bekerja di rumah. Untuk menata mindset juga agar sinyal yang sampai
ke otak adalah bekerja bukan istirahat dan santai di rumah.
Baiklah. Saya mulai mengatur waktu. Sehabis sholat subuh
langsung beresin urusan rumah. Mencuci pakaian, sambil setrika, masak,
menyiapkan segala keperluan suami dan bersih-bersih rumah. Selesai semua. Saya
langsung mandi. Daster dan kaos sriwing-sriwing harus ditanggalkan. Saya ganti
kostum baju rumahan yang lebih rapi. Biasanya rok atau kulot dan kaos rumahan.
Harus diputuskan juga jam kerja yang sama seperti kerja di kantor. Akhirnya saya memilih jam kerja dari jam Sembilan pagi sampai jam empat sore. Jam sembilan teng saya sudah harus buka laptop. Ketika adzan dzuhur berkumandang adalah waktu istirahat sampai jam satu. Setelah itu lanjut kerja.
Waktu kerja yang sudah disiplin bikin kerja jadi nyaman.
Eh tapi ya… yang namanya kerja di rumah itu tetap beda sama kerja di kantor.
Apalagi kalau mood lagi nggak bagus. Kalau saya di kantor, biasanya
nggodain teman kerja atau ngobrol sebentar. Lah kalau di rumah? kan sendirian.
Biasanya sih saya muter musik. Dan… ini dia. Baru ketemu akhir-akhir ini.
Ternyata, pernak-pernik unyu dan warna-warni yang ada di meja bisa jadi mood
booster.
Saya biasanya cepat bad mood kalau sudah urusan
hitung-menghitung. Bikin pembukuan kas, jurnal umum, pajak dan teman-temannya.
Saya sekarang merangkap tiga pekerjaan sekaligus. Ngurusin admin suami, ngeblog
dan jualan online. Kalau sudah waktunya hitung-menghitung kan butuh konsentrasi
penuh tuh. Kalau meleng sedikit, alamat harus cek ricek hitungan sebelumnya lagi. Kuatir ada
yang keliru ketik atau salah masukin angka. Nah, kalau berkali-kali harus
meleng. Wuih. Rasanya ingin gigit meja saja haha. Konsentrasi amburadul. Mood
berantakan.
Untung saja ketemu sama CASIO colorful calculator. Ada
banyak warna, bukan cuma hitam. Ada yang warna hijau. Asyik... Kalkulator #CASIOMyStyle saat ini
hadir dengan aneka warna ceria. Ternyata nggak jenuh kalau harus menghitung lama.
Mungkin efek warna kali, ya. Warna kesukaan bikin atmosfer happy. Mood yang jatuh berantakan cepet naik lagi.
Bisa untuk hitung pajak secara otomatis.
Ada tiga ukuran kecil, medium dan besar. Kalau saya lebih nyaman menggunakan yang ukuran besar. Lebih nyaman buat mata saya yang minus enam. Nyaman juga untuk jari saya yang endut. Jangan kuatir meski ukuran kecil namun angka tetap kelihatan besar. Begitu juga dengan tombolnya. Keypad juga nyaman, nggak bikin ujung jari tergelincir kalau dibuat menghitung cepat.
Selain tampilannya yang cakep kualitasnya juga bagus. Ada menu khusus yang bisa menghitung pajak secara otomatis. Sesuai dengan ketentuan pajak Indonesia. Meski begitu tetap saja harus di cek ricek lagi mungkin saja tangan salah pencet angka. Daripada nanti ada selisih dan jadi masalah di kantor pajak. Bagi Anda yang males ngitung pajak ya pake cara otomatis yang sudah ada di CASIO my style.
Dayanya juga tahan lama. Bisa mati sendiri. Kalkulator ini secara otomatis akan mati sekitar enam menit setelah pengoperasian tombol terakhir. Kalau harus berada di ruangan tertutup dalam jangka waktu lama tak usah kuatir. Kalkulator CASIO my style tetap bisa digunakan. Si cantik ini menggunakan dua sumber daya, sel matahari dan satu baterai gepeng. Nggak perlu bad mood kalau tiba-tiba kalkulator mati dikala asyik menghitung.
Cakep kan kalkulator ini? Kalau ingin punya kalkulator kayak gini gampang saja. Bisa
beli secara online di situs matahari mall plus dapat diskon jika menggunakan
kode promo CASIOBLOGUE83Z16. Yuk buruan, rasakan sendiri
asyiknya menggunakan CASIO colorful calculator.
Foto: pinjam pakai dari https://www.instagram.com/casiocalculator.id/
Salut mbak, meski kerja di rumah tapi tetap bisa disiplin dalam jam kerja
BalasHapusMasih belajar mbak... akhir-akhir ini sering bandel curi-curi waktu hehe
BalasHapus