Lumpia... lumpia... lumpia basah
Makanan lezat murah meriah
Dijual di pasar dan di sekolah
Sampai rumah ke rumah
(penggalan lirik lagu Lumpia vs Bakpia - Project Pop)
Sebelum lagu ini tenar. Lumpia sudah lebih dulu tenar. Makanan khas dari Semarang ini. Ada dua varian, lumpia kering dan lumpia basah. Lumpia kering digoreng. Sedangkan lumpia basah dikukus. Keduanya sama-sama enak. Tapi kalau saya lebih suka lumpia basah. Lembut kulitnya. Tapi sayang tidak bisa tahan. Maksimal 12 jam. Berbeda dengan lumpia goreng yang bisa bertahan hingga 24 jam.
Lumpia ini terkenal sebagai makanan khas dari Semarang. Namun tiongkok juga punya makanan model gini. Konon kabarnya, lumpia diperkenalkan oleh para pendatang dari Tiongkok yang tinggal di Semarang. Kalau versi Tiongkok, lumpia berisi rebung dan daging babi cincang. Bumbu isiannya lebih terasa asin gurih.
Setelah masuk Semarang ada perubahan untuk isi lumpia dan rasanya. Isi lumpia adalah rebung, telur orak-arik dan daging ayam atau udang yang dicincang. Bumbu isiannya perpaduan antara manis dan asin. Mungkin perubahan ini pengaruh dari konsumen. Masyarakat Semarang banyak yang muslim. Selain itu juga faktor kebiasaan rasa di lidah. Semarang meski secara geografis berada di dekat pantai namun masih terpengaruh lidah rasa Jawa tengah. Masakan Jawa Tengah lebih dominan rasa manis. Untuk saos lumpia biasanya berwarna coklat. Rasanya juga perpaduan antara manis dan asin. Ada sentuhan saos tauco disana.
Dahulu, kalau ingin makan lumpia ya pas kalau ke Semarang saja. Namun sekarang berbeda. Lumpia bisa kita temui dimana saja. Meski dengan variasi kulit, isi, ukuran dan harga yang berbeda-beda. Lumpia versi murah ukurannya lebih kecil. Isiannya berupa kecambah, wortel (diiris batang korek api) dan irisan telur rebus atau orak arik telur. Harganya antara 1.500 - 2.000 rupiah per biji. Kalau yang asli Semarang harganya 10.000 - 13.000 per biji. Bayangkan, jauh banget kan? Hanya beda di isi dan ukuran. Soal rasa tetap sama. Kalau orang Jawa bilang onok rego onok rupo. Terjemahan bebasnya, barang bagus memang mahal harganya.
Meski lumpia asli Semarang harganya mahal namun tetap banyak dicari. Memang beda sih sensasinya. Ukurannya besar dan isinya banyak. Makan satu atau dua biji rasanya sudah kenyang. Kalau sedang ke Semarang jangan lupa mampir beli lumpia. Rasanya bikin kangen.
Foto: koleksi pribadi menggunakan Smartfren AndromaxE2
Komentar
Posting Komentar