Taman Bungkul area tengah |
Salah satu taman di Surabaya yang asyik buat nongkrong ya ini, Taman Bungkul. Selain taman ini nyaman dan indah, lokasinya juga strategis. Fasilitas penunjang juga lengkap untuk anak-anak hingga manula. Makanan dan minuman banyak 'bertebaran' di seluruh penjuru. Plus... ini nih yang bikin betah nongkrong di sini. Wi-Fi gratis.
Kebetulan hari ini saya, suami dan teman-teman jualan di belakang Taman Bungkul. Eh lah kok pas bom meledak di Surabaya. Car Free Day (CFD) dibubarkan. Jualan jadi sepi. Ya sudahlah, saya akhirnya jalan-jalan keliling Taman Bungkul. Foto-foto ini saya ambil sekitar 1 jam setelah 3 bom Surabaya meledak. Dan... sik ruame, rek.
Kondisi satu jam setelah bom Surabaya meledak |
Orang-orang masih lalu lalang. Ada yang lagi makan dengan nikmat. Orang jalan-jalan dengan santai. Anak-anak masih asyik main. Para penjual juga tetap menunggu dagangannya tanpa wajah tegang atau takut. Hanya acara panggung di lapangan tengah Taman Bungkul dibubarkan. Nggak ada yang panik atau heboh bom. Wong Suroboyo pancen TOP. Saya pun jadi ikutan tenang jalan-jalan keliling. Lanjut ah, jalan-jalannya.
Sejarah Taman Bungkul
Pada awalnya taman ini adalah pelengkap dari kompleks makam Mbah Bungkul. Salah satu pemuka agama Islam di Surabaya yang bernama asli Ki Ageng Supo. Selama hidupnya, beliau lebih dikenal dengan nama Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul. Dahulu, taman ini digunakan sebagai tempat istirahat para peziarah. Tak begitu terawat dengan baik. Tanaman ya hanya sekedarnya. Bisa dibilang agak spooky karena pengaruh aura makam. Maklum, taman ini lokasinya persis di depan kompleks makam. Lampu penerangan juga tidak banyak. Saya masih ingat jaman dulu kalau diajak Bapak lewat sini pas malam hari nggak wani noleh ngiri blas, rek.
Penampilan Taman Bungkul mulai berubah sejak Bu Risma menjadi wakil walikota Surabaya. Seperti juga taman-taman kota yang ada di Surabaya. Semua dipoles cantik dengan aneka tanaman dan berbagai fasilitas penunjang yang membuat betah pengunjung. 21 Maret 2007, Taman Bungkul diresmikan sebagai taman kota Surabaya. Salah satu tempat tujuan wisata yang sayang dilewatkan hingga saat ini.
Pemkot Surabaya benar-benar memanjakan pengunjung Taman Bungkul Surabaya. Tak heran kalau sedang main ke sini bisa lupa waktu. Taman ini buka 24 jam. Nggak ada matinya kehidupan di sini. Baik pengunjung maupun para penjual.
1. Arena Bermain Anak
Ini nih tempat favorit anak-anak. Lokasinya ada di sebelah kiri pojok bagian belakang Taman Bungkul. Berdekatan dengan kamar mandi dan area pujasera. Kalau capek bermain tinggal ngacir ke warung makan. Minum sebentar, cemal cemil lalu balik lagi... main hehe. Area ini selalu ramai. Baik siang atau pun malam. Biar saya bukan anak-anak tetapi ini termasuk area favorit saya. Banyak penjual jajanan dan minuman keliling berkumpul di sini. Kalau malas ke area pujasera tinggal panggil mas atau mbak penjual. Eh iya, di area ini juga ada air mancur tinggi, yang biasanya dibuat main air anak-anak. Para ibu lebih baik bawa baju ganti. Daripada anaknya nanti kecewa nggak bolek main air.
2. Panggung Terbuka
Area ini berada di bagian depan, tengah. Berhadapan langsung dengan jalan Darmo. Ada tempat duduk permanen bertingkat dari batu di sekelilingnya. Berbagai acara sering diadakan di sini. Tempat ini nyaman di gunakan kalau malam hari. Pagi sampai sore lumayan panas. Agak tidak nyaman kalau duduk-duduk di sini dalam waktu lama.
3. Arena Skateboard dan Sepeda BMX
Ini nih area ABG. Anak muda nyawa dobel berkumpul di sini. Mohon maaf kalau saya menyebut begini. Kalau melihat mereka main skateboard atau free style sepeda BMX rasanya ngeri-ngeri sedap. Aneka sirkuit cukup menantang ada di sini. Beberapa komunitas biasanya berlatih sore atau malam hari. Area ini juga tidak pernah sepi. Lokasinya ada di sebelah kanan belakang Taman Bungkul. Berdekatan dengan rawon kalkulator yang sudah kondang.
4. Wi-fi gratis
Ada jaringan Wi-Fi gratis yang disediakan oleh telkom. Lumayan cepat kata teman. Namun saya kalau pas ke Taman Bungkul selalu pas ramai. Jadinya ya pas nyoba selalu lemot.
5. Jogging Track dan Terapi Batu
Bagi Anda yang ingin olah raga ringan dengan lari-lari kecil atau jalan kaki di sini juga bisa. Ada jogging track memutar keliling Taman Bungkul. Cukup jauh. Area ini membentang dari pojok ke pojok. Area pas di pinggir luar Taman Bungkul. Sambil jogging atau jalan kaki bisa sambil menikmati Taman bunga atau jalan raya. Nggak akan terasa kalau dua atau tiga kali putaran. Apalagi banyak orang yang lari atau jalan kaki setiap pagi dan sore. Nggak akan terasa capek karena banyak temannya.
Pada beberapa bagian jogging track ada jalur berbatu. Jalur ini yang biasanya digunakan pengunjung untuk terapi pijat kaki. Habis lari atau jalan buka sepatu dan rasakan sensasi senut-senut sedap diatas jalur kerikil ini. Sedap-sedap ngilu.
6. Mobil Perpustakaan
Bagi Anda yang suka membaca. Tenang di sini juga ada fasilitas yang memanjakan kesukaan Anda ini. Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Perpustakaan Surabaya menyediakan mobil perpustakaan keliling. Mobil biru dengan banyak buku ini biasanya parkir di di sebelah pojok kiri depan Taman Bungkul. Lokasinya di pojokan Jalan progo. Dekat dengan mobil pengurusan SIM dan parkir motor. Namun mobil perpustakaan ini hanya ada hari Sabtu dan minggu pagi-siang.
Banyak tumpukan buku di mobil ini. Kalau bingung cari buku yang kita inginkan bisa minta tolong Mbak atau Mas petugas. Mereka ramah-ramah dan siap membantu mencari buku yang kita inginkan. Tapi ingat yo rek, buku ini cuma dipinjam untuk dibaca di tempat jangan dibawa pulang.
Mobil perpustakaan keliling dari Perpustakaan kota Surabaya |
7. Area Parkir Luas
Kalau berkunjung ke sini tidak usah bingung soal parkir. Luas. Jlentrekan. Motor dan mobil berapa saja bisa. Bahkan bis juga bisa. Tapi bis biasanya parkir di belakang atau jalan Darmo Kali. Motor bisa parkir di sisi kanan, kiri dan belakang Taman Bungkul. Semua parkir resmi dengan juru parkir berompi. Sedangkan mobil bisa parkir di belakang Taman bungkul atau jalan-jalan di sekitarnya. Kalau di belakang Taman Bungkul masih parkir resmi. Sedangkan parkir di jalan-jalan sekitar tidak resmi. Tapi jangan kuatir tarifnya masih sama dengan parkir resmi. Kecuali minggu pagi event Car Free Day (CFD). Parkir tidak resmi biasanya lebih mahal.
8. Pujasera di Belakang Taman Bungkul
Capek jalan-jalan. Capek olah raga. Capek main. Makan dulu. Biar badan seger. Tenang, rek. Ada deretan makanan di area belakang Taman Bungkul. Lengkap dari makanan ringan sampai berat, dari yang kering sampai basah ada semua. Berkuah maksudnya. Basah nyemek-nyemek juga ada. Mayoritas makanan di sini adalah nasi pecel, nasi campur, nasi sambel penyetan, soto, rawon, bakso, siomay.
Kalau yang khas ada warung Trenggalek, bebek hitam dan rawon kalkulator. Warung Trenggalek ini masakannya dominan pedas. Ada aneka lauk pauk dengan cita rasa Jawa Bagian selatan. Lokasinya ada di tengah agak ke kiri. Kalau Bebek Hitam satu lokasi dengan warung Trenggalek. Sedangkan warung rawon kalkulator ada di pojok sebelah kiri. Sebelahan dengan area skateboard.
Area pujasera dekat dengan area parkir |
Foto: koleksi pribadi menggunakan Smartfren Andromax E2
Komentar
Posting Komentar