Beberapa bulan silam ngobrol-ngobrol sama suami tentang bebek enak di Surabaya. Lanjut lagi obrolan ke warung bebek kaki lima yang enak di Surabaya. Mulailah kami 'mendaftar' dimana saja. Ternyata kok panjang ya daftarnya. Kebanyakan lah kok warung bebek purnama. Tetiba suami nyeletuk, konon kabarnya ada warung bebek purnama yang asli di daerah Jalan Dinoyo. Depan bekas gedung bioskop Dinoyo.
Kebetulan beberapa hari kemudian kami lewat daerah Jalan Dinoyo. Ketemu. Gampang ternyata jujugane, rek. Lokasinya ada di pojok pertigaan jalan Dinoyo dan Jalan Pajajaran. Sebelah Jalan Pandegiling. Kalau dari arah Pasar Keputran ada di sebelah kanan. Tapi... bebek sudah habis. Padahal masih jam 9 malam. Ya wis lah. Kapan-kapan kalau lewat sini mampir lagi. Pas kebetulan lewat daerah sini lagi, kebetulan masih jam 8. Kami mampir. Lah kok habis lagi. Mungkin karena malam minggu banyak pengunjung yang datang. Ya wis lah. Balik kucing. Belum jodoh.
Tempat ini sama seperti warung kaki lima biasa. Pakai tenda terbuka. Hanya tertutup kain banner di depan. Ada tiga set meja kayu panjang. Lokasinya di sebelah Mie Pangsit Gajah Mada. Jangan kaget kalau makan di sini tiba-tiba ada mobil penuh sayur parkir di sebelah warung. Maklum lokasinya memang dekat Pasar Pandegiling. Lahan sebelah warung ini biasanya untuk tempat parkir atau bongkar muat para pedagang.
Nggak pakai lama nasi bebek pesanan datang. Porsi nasinya banyak. Serundengnya juga banyak. Asyeeek. Bebek gorengnya garing sampai daging bagian dalam. Kami cuma pesan nasi bebek standart. Harnganya Rp 20.000/porsi. Tanpa tambahan lauk yang lain. Kalau mau nambah jerohan, kepala atau ceker boleh saja. Tapi nambah harganya, ya. Sambel sudah tersedia di meja. Boleh ambil sepuasnya. Gratis. Ini nih yang paling disukai suami. Beliau penyuka pedas. Bisa bebas ambil sebanyak-banyaknya.
Mbak e lagi bikin serundeng |
Bagi saya, yang juara di sini serundeng dan sambelnya. Pecinta serundeng, di sini tempatnya. Gurihnya pas. Tidak terlalu asin. Teksturnya kering tidak berminyak. Sambalnya menggunakan sambal matengan. Sambal bajak kata orang Surabaya. Pedes. Pakai banget. Tapi tenang saja. Terasa pedas pas masuk ke mulut. Begitu tertelan sensasi pedasnya langsung ilang. Nggak bikin perut mules juga. Bagi para pecinta pedas pasti paham maksud saya. Cuma ya minyaknya menggenang. Kalau mau ambil sambel ditiris aja dulu.
Alhamdulillah. Akhirnya kesampaian juga makan di sini. Nggak kuatir ngiler lagi hahaha.
Foto: koleksi pribadi menggunakan Smartfren Andromax
Aiiihhh, srundengnya muantebbbbb kabotan huruf B
BalasHapusLha ini yang saya cari, Nasi Bebek Purnama yang banyak srundengnya, banyak nasinya, dan bebeknya besar.
Kalau bisa yang ada bumbu kuningnya juga. Duh, jadi pengen ngebebek.. 😑
hayuuuk mbak. Budaaal
HapusSerundeng e buanyaaak. Puas pokok e bagi pecinta serundeng
Haduuuh aku pengeeen ih jadinyaaa. Kalo sambel surabaya mah, aku percaya pedesnya pasti nampoool :p. Makanya selalu suka ama kuliner2 di sana.
BalasHapusKe sini mbak... puas-puasin bertualang kuliner
HapusKemaren sudah nemu tempatnya, tapi udah sepi, kaykayak udah habis.
BalasHapusLain kali mau datang sore aahh ��
Mending datang sore mbak. Cepet habis soalnya di sini
Hapus