Pagi buta mendadak kelaparan. Hawa dingin malam hari di musim kemarau seringkali bikin kelaparan. Halah... modus. Kok ya pas masakan semalam habis semua. Mulailah gerilya di dapur. Ada tumpukan mie instan. Waduh. Makan mie instan lagi? Nggak lah. Eh, mendadak ingat warung pecel langganan yang buka mulai jam 4 pagi. Ya wis lah. Nanti habis sholat subuh langsung ke sana.
Saya nekat menembus hawa dingin menggigit tulang pagi-pagi. Halah. Sinetron banget. Demi... demi perut yang sudah berontak. Keroncongan. Lokasi warung nasi pecel ini pas sebelumnya SPBU Wiyung. Ada di depan bengkel dan reparasi arloji. Penjualnya suami istri setengah baya. Sebenarnya sih nggak bisa di bilang warung. Jualannya di teras bengkel. Hanya ada etalase tempat makanan serta meja panjang dan kursi-kursi plastik. Meski lokasinya di depan bengkel tapi tempatnya selalu bersih.
Yang saya suka di sini adalah peyek dan sambal pecelnya. Peyeknya digoreng tipis dan lebar. Renyah dan berbumbu. Kalau komposisi bumbu sambel pecelnya pas. Pedesnya juga pas. Tiap porsi nasi pecel akan mendapatkan lauk serundeng, kering tahu tempe, tahu bali dan peyek. Kalau lauk tambahannya ada telur dadar, telur bali bulat, ayam goreng, opor ayam, daging goreng dan sate jerohan. Harga masing-masing lauk tambahan sesuai dengan harga bahan mentah di pasaran.
Harga mulai Rp 13.000/porsi
Buka setiap hari jam 04.00 - 07.30 WIB
Foto : koleksi pribadi
Komentar
Posting Komentar