Kiri dan kanan seoanjang jalan penuh penjual. |
Setiap kali berkunjung ke suatu kota, saya paling suka ke Pasar. Tunggu, yang saya maksudkan di sini adalah pasar tradisional. Bukan mall. Pasar tradisional yang masih penuh kehebohan. Penjual sayur, ikan, daging, ayam, buah, umbi-umbianan, makanan siap makan, kebutuhan pokok dan lain-lain masih campur baur tidak tertata. Justru ini yang seru. Dinamika interaksi antar penjual, maupun penjual dan pembeli sangat kuat. Mereka umumnya sudah kenal bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun. Pasar seperti ini hanya ada di Desa.
Bagaimana dengan kota yang pasarnya sudah dikonsep menjadi pasar modern? Interaksi antara penjual, maupun penjual dan pembeli tidak terlalu intens. Kurang gayeng, kata orang Jawa. Secara de facto penjual dipaksa untuk saling berdekatan. Banyak juga para penjual baru. Belum tentu antara tetangga stand bisa kenal dekat. Bisa jadi saling bermusuhan dalam diam.
Namun ada evolusi pasar tradisonal di perkotaan, yaitu munculnya pasar pagi atau pasar dadakan. Sesuai namanya, Pasar ini hanya hadir di pagi hari atau malam. Tidak ada lahan permanen yang dikhususkan sebagai pasar. Pasar hanya buka selama beberapa jam sesuai dengan kesepakatan. Dagangan di gelar di lapangan terbuka, trotoar atau jalan yang sudah ditutup. Kadang kala juga disebut sebagai pasar kaget.
Kalau di Surabaya sudah ada banyak. Ada beberapaya yang pernah saya kunjungi, yaitu Pasar Pagi Tugu Pahlawan, Pasar Malam Lapangan Kodam, Pasar Pagi Masjid Agung, Pasar Pagi CFD Jalan Darmo, Pasar Pagi Kota Baru Driyorejo. Nah, yang terakhir ini saya ingin berbagi cerita.
Sebenarnya tiap hari di trotoar kiri dan kanan sepanjang jalan utama komplek Perumahan Kota Baru Driyorejo sudah banyak orang berjualan. Selalu penuh kalau hari minggu. Pasar pagi di lingkungan Perumahan Kota Baru Driyorejo ini hadir sekitar 5 tahun terakhir. Sebelum-sebelumnya sudah banyak penjual namun tidak terlalu banyak.
Ada yang unik di Pasar ini adalah keragaman barang dagangannya. Dari mulai alat rumah tangga sampai alat elektronik ada. Aneka pakaian dari bayi sampai lansia juga ada. Makanan ringan sampai makanan berat tersedia. Untuk harga juga beragam. Untuk konsumen menengah ke bawah lengkap. Konsumen menengah keatas juga ada. Tinggal menyesuaikan isi dompet saja.
Tunggu apa lagi? Hayuk main ke Pasar Kota Baru Driyorejo mumpung habis gajian.
Foto by Ugik Madyo
Pintu masuk Perumahan Kota Baru Driyorejo Gresik |
Namun ada evolusi pasar tradisonal di perkotaan, yaitu munculnya pasar pagi atau pasar dadakan. Sesuai namanya, Pasar ini hanya hadir di pagi hari atau malam. Tidak ada lahan permanen yang dikhususkan sebagai pasar. Pasar hanya buka selama beberapa jam sesuai dengan kesepakatan. Dagangan di gelar di lapangan terbuka, trotoar atau jalan yang sudah ditutup. Kadang kala juga disebut sebagai pasar kaget.
Kalau di Surabaya sudah ada banyak. Ada beberapaya yang pernah saya kunjungi, yaitu Pasar Pagi Tugu Pahlawan, Pasar Malam Lapangan Kodam, Pasar Pagi Masjid Agung, Pasar Pagi CFD Jalan Darmo, Pasar Pagi Kota Baru Driyorejo. Nah, yang terakhir ini saya ingin berbagi cerita.
Sebenarnya tiap hari di trotoar kiri dan kanan sepanjang jalan utama komplek Perumahan Kota Baru Driyorejo sudah banyak orang berjualan. Selalu penuh kalau hari minggu. Pasar pagi di lingkungan Perumahan Kota Baru Driyorejo ini hadir sekitar 5 tahun terakhir. Sebelum-sebelumnya sudah banyak penjual namun tidak terlalu banyak.
Ada yang unik di Pasar ini adalah keragaman barang dagangannya. Dari mulai alat rumah tangga sampai alat elektronik ada. Aneka pakaian dari bayi sampai lansia juga ada. Makanan ringan sampai makanan berat tersedia. Untuk harga juga beragam. Untuk konsumen menengah ke bawah lengkap. Konsumen menengah keatas juga ada. Tinggal menyesuaikan isi dompet saja.
Tunggu apa lagi? Hayuk main ke Pasar Kota Baru Driyorejo mumpung habis gajian.
Foto by Ugik Madyo
Komentar
Posting Komentar