Saya lagi nonton fashion show Victoria Secret di salah satu TV kabel. Tetiba dicolek suami.
"Ngapain nonton acara beginian?"
"Lihat design-nya. Bagus-bagus."
"Emang mau beli?"
"Nggak, lah. Mehong..."
"Lah terus ngapain dilihat?
"Seneng aja lihat design-nya lucu-lucu. Unik. Warnanya juga bagus-bagus." Suami geleng-geleng sama jawaban saya. Beliau balik lagi ke laptop.
Saya melihat bisnis pakaian dalam wanita ini adalah salah satu hal yang ajaib. Pakaian yang notabene tidak terlihat namun tetap dirancang dengan cantik. Meski memang kenyamanan tetap jadi prioritas utama.
Untuk masalah design, ada perusahaan pakaian dalam wanita yang rajin membuat penelitian tentang model, warna, dan bahan berkualitas yang diinginkan pelanggannya dan juga para wanita pada umumnya. Saya pernah baca sebuah artikel sebuah perusahaan pakaian dalam wanita membuat penelitian selama berbulan-bulan hanya untuk masalah catokan atau pengait bra.
Tim produksi mereka membuat penelitian bahan dan posisi pengait bra yang kuat mengait selama dipakai namun tetap gampang dibuka dengan satu tangan. Nah, loh. Hal yang menurut saya sepele ternyata perlu penelitian panjang selama berbulan-bulan.
Pernah juga baca, di sebuah perusahaan pakaian dalam wanita ketika suatu design dibuat. Bukan hanya model, bahan dan warna saja yang harus diperhatikan. Kenyamanan menjadi fokus utama perusahaan mereka. Renda tidak boleh ada yang dibuat dengan sudut runcing. Lekuk bra harus nyaman digunakan selama berdiri, duduk, jongkok dan membungkuk.
Design sudah ok. Dibuatlah bra untuk penelitian lagi. Bra ini akan diujicoba. Bra tersebut akan digunakan untuk beberapa minggu. Penggunaanya dipilih berdasarkan lokasi produk terjual. Lokasi dengan cuaca Tropis, sub-tropis atau dingin. Ada pemilihan juga, bra dikenakan saat haid dan tidak haid.
Kenapa ujicoba tidak menggunakan simulasi mesin di laboratorium produksi? Tidak bisa. Karena tubuh wanita itu unik. Ada produksi keringat dan sensifitas kulit yang berbeda pada setiap iklim. Kelenjar keringat bisa juga berubah pola produksi sesuai hormonal tubuh wanita.
Njelimet ternyata rangkaian penelitian pra-produksi. Belum lagi pemilihan bahan, design, brand ambasador dan berbagai pernik marketing. Seluruh proses dari produksi - marketing - sampai di tangan konsumen begitu panjang. Tak heran pakaian dalam wanita yang kualitas bagus harganya mahal. Tidak bisa dipungkiri juga urusan merk dagang juga mempunyai peranan penting.
Memangnya kalau suatu perusahaan pakaian dalam wanita membuat banyak design bra dan celana dalam apa ya laku semua? Laku. Kok bisa? wong ya pakainya di dalam baju nggak ada yang melihat. Yang melihat paling juga suami. Itu pun banyak yang hanya dilihat sekilas tanpa diperhatikan. Kalau yang belum punya suami atau yang sudah tidak punya suami. Mungkin juga yang termasuk kalangan separuh baya. Sudah menopause buat apa pakai bra dan celana dalam dengan model dan warna warni unyu?
Nah, inilah yang unik. Jawabannya cuma satu karena pakaian dalam itu digunakan oleh wanita. Makhluk yang konon diciptakan paling indah dan menyukai keindahan. Segala yang melekat pada diri wanita dari ujung rambut hingga ujung kaki harus terlihat indah juga. Ada kepuasan tersendiri jika menggunakan yang indah. Meski nggak terlihat orang.
Pernah nggak coba bra di ruang ganti mall selayaknya mencoba baju, mematut-matut diri sambil senyum-senyum simpul? Atau mungkin ada nggak yang habis mandi hanya memakai bra dan celana dalam sambil bercermin lama-lama. Bahkan sambil muter-muter atau bergaya nggak jelas.
Atau mungkin ada yang harus mengganti bra karena merasa nggak cocok dipakai sama baju yang akan dikenakan. Ada, loh wanita-wanita yang seperti itu. Penggunaan pakaian dalam menjadi salah satu kepuasan diri dalam berpenampilan.
Selama 'rasa' dan 'perasaan' seperti ini masih tetap ada dalam diri wanita, bisnis pakaian dalam wanita mempunyai prospek yang bagus. Mau yang murah kelas Pasar Krempyeng sampai yang mahal di Mall mentereng nggak akan redup bisnis ini. Akan selalu ada pembeli yang tak pernah puas hanya dengan satu atau dua item.
Meski tidak bisa dipungkiri persaingannya juga ketat. Para wanita memang cenderung gampang mencoba merk-merk baru. Apalagi dengan design dan warna yang menarik. Namun percayalah. Jika wanita sudah cinta dengan merk tertentu, dia akan setia sampai mati.
Foto: pinjam pakai dari https://ww.victoriassecret.com/
Pernah nggak coba bra di ruang ganti mall selayaknya mencoba baju, mematut-matut diri sambil senyum-senyum simpul? Atau mungkin ada nggak yang habis mandi hanya memakai bra dan celana dalam sambil bercermin lama-lama. Bahkan sambil muter-muter atau bergaya nggak jelas.
Atau mungkin ada yang harus mengganti bra karena merasa nggak cocok dipakai sama baju yang akan dikenakan. Ada, loh wanita-wanita yang seperti itu. Penggunaan pakaian dalam menjadi salah satu kepuasan diri dalam berpenampilan.
Selama 'rasa' dan 'perasaan' seperti ini masih tetap ada dalam diri wanita, bisnis pakaian dalam wanita mempunyai prospek yang bagus. Mau yang murah kelas Pasar Krempyeng sampai yang mahal di Mall mentereng nggak akan redup bisnis ini. Akan selalu ada pembeli yang tak pernah puas hanya dengan satu atau dua item.
Meski tidak bisa dipungkiri persaingannya juga ketat. Para wanita memang cenderung gampang mencoba merk-merk baru. Apalagi dengan design dan warna yang menarik. Namun percayalah. Jika wanita sudah cinta dengan merk tertentu, dia akan setia sampai mati.
Foto: pinjam pakai dari https://ww.victoriassecret.com/
masya Allah! segitu dalamnya ya riset mereka!
BalasHapusItu poin penting banget deh,
1. Posisi pengait bra yang kuat mengait selama dipakai namun tetap gampang dibuka dengan satu tangan. Ini masalah besar karena aku pernah beli bra baru, dan .. pengaitnya lepas saat di jalan, hiks
2. Renda tidak boleh ada yang dibuat dengan sudut runcing. Pernah beberapa kali beli, dan rendanya menyakitkan! Udah mahal, ga enak dipake...
3. Lekuk bra harus nyaman digunakan selama berdiri, duduk, jongkok dan membungkuk. Nah ini, pilihan satu-satunya sport bra, tapi kan boring yaaa pake itu lagi itu lagi modelnya
Kesimpulannya.... Ada rupa ada harga, right!
Right hahaha.
Hapus1. Pernah ngalami juga. Duh, rasanya jadi salting. Mana nggak ada toilet pula.
Sampai sekarang aku nggak berani beli bra yang berenda. Kapok. Paling nyaman emang sport bra hehe
Rasanya kesiksa bener kalau pas lagi di
Widiiih njelimet ya mbak bisnis pakaian dalam ternyata. Kebanyakan dari kita soal bra kan kalau cocok 1 merk pasti belinya itu2 terus kan ya? Tapi memang yang mahal emang nyaman dipakai, tapi Kalau yg unyu2 harganya selangit siy cuma bisa ngelihat doang ��
BalasHapusNjelimet banget risetnya. Saya jadi paham kenapa yang bra merek bagus harganya mahal. Sama, mbak. Cuma berani ngeliat aja kalau yang harganya selangit hehe
HapusTernyata, kita makhluk yang sangat unik ya. Pakai dalamnya pun sangat njlimet penelitiannya. Iya sih, bener, biar kita yang memakai merasa nyaman, enggak keringetan. Palagi pakaian dalam wanitan kan untuk hal-hal yang sangat sensitif tentu perlu bahan yang sangat bagus juga. Bisnis pakaian dalam wanita sepertinya memang bagus sampai kapanpun, karena kita sebagai wanita juga akan membeli dan memakainya terus. Hihihihi
BalasHapusBeruntunglah kita para wanita. Untuk kebutuhan yang kelihatannya 'remeh' namun diperhatikan dengan sangat seksama. Padahal mayoritas orang-orang dibalik perusahaan pakaian dalam wanita tuh pria. Para pria itu 'terpaksa' belajar tentang wanita. Selama masih banyak jumlah penduduk wanita di bumi, bisnis ini masih menjanjikan.
HapusAku jadi inget sama drama Korea Because Its My First Life, ada cerita cewe gak suka pakai bra karena bra di pasaran rasanya ga cocok sama dia, lalu dia bikin bisnis bra sesuai ukuran personal by request gitu. Kebayang, kalo yg produksi besar aja risetnya banyak gitu, apalagi kalo by request riweuh tapi tetap menjanjikan
BalasHapusWah kebayang ribetnya melayani bra sesuai pesanan per pelanggan. Kalau ada beneran kayaknya asyik juga ya. Bisa pesen sesuai kemauan kita hehe
HapusKeren banget ya, salah satu yang membuat fashion itu mahal ya karena adanya reset itu ya yang perlu pembiayaan, jadi gak cuma terpaku pada bahan aja.
BalasHapusDan bagi aku, bra yang enak itu tetap yang paling utama seh :D
Sepakat. Bra yang enak dipakai itu harus yang utama. Kalau nggak enak dipakai bisa berpengaruh pada mood.
HapusDulu aku termasuk yg ngga peduli sama model bra, tapi semakin bertambah umur semakin ngerti bahwa bra yang bagus itu yang menyangga payudara dengan betul. Jadi merek2 terkenal yg berharga mahal emang sangat nyaman karena kualitasnya juga beda, makanya selalu nyari pas diskon aja hahah biar ngga boncos dompet :D
BalasHapusSama Mbak. Aku beli kalau suka bentuk dan warnanya. Semakin ke sini semakin mempertimbangkan kenyamanan. Emang yang branded sih yang nyaman. Belinya nunggu ada diskonan gede dulu hahaha.
HapusKlo brand2 yang top gitu...bnr2 mengutamakan kualitas barang ya mba. Dipikirin bener, gimana biar karet ga bikin gatel, dsb...
BalasHapusHi..hi, aku klo daleman yang tengah2 aja...klo yang mahal2..masih mikir2😀
Iya mbak. Mereka jual kualitas karena harganya mahal itu.
HapusSama, mbak. Saya juga yang tengah-tengah belinya. Itu pun juga nunggu diskon biar lebih murah lagi.
Saya suka pakai pakaian dalam yg match, warna senada atas bawah. Terus kalau abis beli yg warna warni, gak tau kenapa kebawa hepi terus. Apalagi pas pakai. Ah moodbooster banget
BalasHapusWah, keren. Matching luar dalem. Pecinta fashion sejati, nih.
HapusKalau aku yang penting nyaman digunakan mba. Kalau muter2 di kaca kayaknya udah ga pede hahahaa... secara duuuhh lemak udah menggandoli seluruh tubuh. :)
BalasHapusTos dulu mbak. Saya juga makainya langsung aja. Udah nggak pakai ngaca segala. Malu hahaha.
HapusDiriku juga sering terkagum-kagum sama branded bra kek gini...dipakainya pasti nyaman banget ya..secara risetnya gilaaa.
BalasHapusSayangnya belum pernah beli hihihi..karwna mehong sekali
Sama, Mbak. Saya juga selalu kagum sama bra keluaran merek terkenal. Cuma sebatas kagum. Nggak berani kalau harus beli.
HapusSoal bra aja riset nya mendalam bgt ya mbak. Saya dari dulu beli bra yang nyaman dan adem dipake aja, kalo model sih ga be gitu permasalahkan. Soalnya bbrp kali beli bra model aneh malah sakit di badan, wkwk
BalasHapusTos, mbak. Bra yang nyaman memang wajib ya. Biar kata nggak bermerek kalau sudah nyaman dan enak dipakai. Hayuk aja lah.
HapusAku pernah beli bra yang nyaman. DUh jadi pengen lepas. Skarang aku pakai bra tanpa kawat. Dan memang selalu sepakat untuk setiap pada satu merk :)
BalasHapusWanita kalau sudah setiap pada satu merek, akan terus setia sampai mati.
HapusDulu kalau beli bra asal nyomot aja. Yang penting warnanya suka, harganya cocok. Kalau sekarang, aku mending punya 2 atau 3 yang enak dan nyaman. Daripada selusin tapi nggak menopang payudara dengan baik. Ya, masalaha pergeseran rasa sih.
BalasHapusPergeseran rasa dan selera. Kalau di usia kita kayaknya sudah lebih penting kenyamanan daripada keunyuan.
HapusNggak salah deh kalau yang di Victoria Secret harga mahal pun kualitas juga, Karna dibalik produknya ada penelitiannya juga yah,
BalasHapusKalau aku mah, beli toko langganan aja deh, deket rumah ehehhee, di pasar juga ada ding ya heheeee
Ya penting nyaman. Enak kalau di dekat rumah ada yang nyaman juga. Kalau beli victoria secret ampuuun. Bisa devisit uang belanja sebulan.
HapusSebegitu njelimetnya ya Mak untuk urusan pakaian dalam saja. Pantes yang dijual dengan harga murah itu gak nyaman banget. S3kadar mengikuti bentuk aja kali ya.
BalasHapus.
Kalau produsen bra yang murah prinsipnya cepet bikin, cepet jual. Biar modalnya segera balik lagi buat produksi lagi.
HapusHahaa.. aku dong kalau beli daleman suka nyumput takut ketahuan sama orang lain selain salesnya
BalasHapusNyumutnya pakai toleh kanan kiri pula nggak, Mbak? haha bisa aja mbak ini.
HapusPakaian dalam sebenarnya aku lebih suka warna kalem, enggak yg ngejreng. Yang pasti bahannya kudu nyaman. Jadi inget drama yang akhirnya pilih bra sebagai bisnis karena PD tiap wanita kan beda
BalasHapusDrama Korea My First Life kayaknya ya, Mbak. Saya juga lebih suka yang warna kalem. Sekalem yang pake ahay haha
HapusBisnis yang kayaknya simpel karena produknya dipake di tempat tertutup, ternyata panjang ya prosesnya. Tapi memang iya sih, desain dan kenyamanan itu banyak diperhatiin pemakai. Aku sendiri lebih suka sport bra. Gak macem2 tapi nyaman. gak pernah deh punya yang aneh2 gitu. Kalo beli, sampe sekarang mamaku yang beliin. Aku malu beli sendiri. :)))
BalasHapusSport bra ini emang paling nyaman di pakai. Bahan dan kualitasnya juga tahan lama. Eaa Teteh, beruntung punya Mama yang pengertian
HapusTernyata baru tahu kalau untuk me-release sebuah desain pakaian dalam wanita itu diperlukan rangkaian penelitian dan uji coba yang panjang. Oh iya, sampai hari ini aku masih malu-malu kalau beli pakaian dalam secara terang-terangan di mall. apalagi pelayannya cowok haha. Jadi lebih suka beli yang lusinan via teman yang jual di tempat kerja.
BalasHapusEnak banget kalau ada temen yang jualan. Aku juga malu kalau pelannya cowok. Untunglah di sini untuk counter pakaian dalam wanita, penjaganya wanita semua.
HapusWaa saya baru kepikiran loh mba.. ngelirik pakaian dalam yang harganya selangit jg gak pernah.. gak pernah tertarik jg.. haha
BalasHapusKalau pakaian dalam yang harganya selangit, saya cuma berani ngelirik doang. Nggak bernai pegang. Kuatirnya nih tangan narik ke kantong belanjaan. Bahaya besar. Hahaha
HapusWaah baru tahu aku kalo pake uji coba begini haha. Tapi emang bener, perempuan kalo udah nyaman bakalan gak mau brpaling ke lainnya ya mbak.
BalasHapusIya, Mbak. Karena wanita selalu suka kenyamanan
HapusVictori Secret ini memang bagus sekali ya karena mereka melakukan riset dulu sebelum memasarkannya. Apalagi soal urusan pakaian dalam gini ya. Aku sebenarnya menghindari penggunaan renda untuk pembelian bra. Pernah beli sekali dan memang oke banget sih branya.
BalasHapusSaya nggak berani lagi beli yang berenda. Kulit saya termasuk yang sensitif banget sama renda-renda.
HapusKalau fashionnya aku belum pernah beli merk Victoria secret, tapi parfum sama kosmetik lain pernah beli pas diskon tapi gak ketagihan ah mahal :)
BalasHapusTapi wajar juga ya kalau pakain brand besar mahal krn sudah melalui penelitian panjang
Kalau saya belum pernah beli semuanya produknya Victoria Secret. Nggak kuat beli walaupun udah di diskon hihi
HapusAku pernah pake parfum Victoria Secret itupun karena hadiah. Kalo fashionnya belum tertarik kecuali ada yang ngasih #dijambakmassa
BalasHapusSaya juga mau kalau dikasih, Mbak hahaha
HapusAku juga suka liat2 modelnya, emang kece2 banget ya. Walaupun ya gak kepengin beli juga, karena justru saya lebih suka yang simpel tapi nyaman.
BalasHapusDesign-nya emang kece-kece, mbak. Saya juga cuma berani memandnag aja. Nggak berani beli haha.
Hapus