Batik Pacitan |
Hari ini adalah Hari Batik Nasional. Selama ini batik yang dikenal luas adalah batik dari Solo dan Jogja dengan dominasi warna coklat dan hitam. Sebenarnya di daerah lain Jawa Tengah juga memiliki aneka batik. Misalnya yang terkenal adalah batik Pekalongan dan batik Lasem.
Kali ini saya akan bercerita tentang batik dari Jawa Timur. Sebenarnya Jawa Timur ini mempunyai banyak macam batik. Hampir semua kota mempunyai batik sendiri. Namun aneka batik yang saya ceritakan kali ini hanya yang pernah saya lihat langsung di beberapa pameran dagang dan UKM. Saya tahu cerita sejarah, corak dan kualitasnya.
Batik Pacitan
Pertama kali dapat oleh-oleh batik Pacitan dari Ibu, saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Pacitan saat ini terkenal dengan industri batik. Tahun 2003 sempat masuk MURI dengan event pembuatan batik masal terpanjang di Indonesia.
Sentra pembuatan batik di Pacitan ada di Desa Lorok Kecamatan Ngadirojo. Lokasinya terpencil, sekitar 45km dari kota Pacitan. Namun desa ini tidak pernah sepi dengan pengunjung yang ingin berburu batik. Seluruh batik yang dibuat adalah batik tulis. Tenang saja. Hampir seluruh wanita -baik tua maupun muda- di desa ini adalah pembuat batik. Stock batik selalu melimpah.
Keistimewaan batik Pacitan ada pada teknik pencelupan yang menghasilkan warna cantik. Warna standarnya adalah biru, nila dan coklat soga. Namun ada tambahan aneka warna saat pewarnaan. Motif khasnya adalah buah pace atau mengkudu dan karang laut. Ada juga motif bunga pace yang kuncup dan mekar.
Desa Lorok sudah menjadi sentra produksi batik di Pacitan sejak tahun 60an. Produksi batik di desa ini sempat turun tajam pada tahun 80an. Hal ini terjadi karena serbuan batik Pacitan yang dibuat dengan cap. Tahun 90an, batik tulis mulai menggeliat kembali. Pada tahun 2000an, para kaum muda Desa Lorok mulai memodifikasi motif dan warna batik yang kesannya lebih modern. Saat itulah industri batik di Desa Lorok terus meningkat.
Batik Pacitan dari desa Lorok mulai diminati hingga sekarang. Baik batik dengan pakem tradisional maupun batik motif modifikasi. Apalagi sejak Pak SBY jadi presiden sering menggunakan batik Pacitan. Saat ini, pemasaran batik sudah merambah dunia maya. Penjualan secara online semakin mempermudah produk Desa Lorok di miliki siapa saja dan dimana saja.
Batik Banyuwangi |
Batik Banyuwangi
Dari Pacitan kita menuju ke ujung timur Jawa Timur. Di Banyuwangi mempunyai batik unik. Motif dan warnanya perpaduan antara batik Madura dan batik Bali. Motif yang digunakan dalam batik Banyuwangi adalah bunga, daun, sulur-sulur, kopi, burung dan garis-garis berbentuk anyaman bambu. Warna yang disuguhkan adalah coklat, putih, hitam, biru, merah marun, merah muda, hijau, kuning dan orange.
Ada banyak ragam motif batik Banyuwangi, namun yang paling terkenal adalah motif gajah oling. Mutif ini sering digunakan sebagai seragam resmi para pejabat pemerintahan di Banyuwangi. Ada juga motif yang langka, yaitu motif grinsing. Motif yang satu ini mempunyai tingkat kerumitan yang sangat tinggi. Sangat sedikit pembuat batik yang mampu meniru motif grinsing dengan baik.
Kalau ingin cari batik Banyuwangi dimana? Ada 4 sentra pembuatan batik. Pertama, di Desa Kemiren Kecamatan Glagah. Para pengrajin di desa ini membuat batik mengikuti pakem tradisional. Beberapa pengrajin ada yang hanya membuat batik dengan motif asli Suku Using. Di desa ini tersimpan beberapa motif batik asli Banyuwangi yang dibuat ratusan tahun yang lalu.
Kedua adalah Sayuwiwit yang ada di Kecamatan Banyuwangi. Sentra batik ini membuat batik dengan motif sesuai pakem asli para leluhur sebelumnya. Batik Banyuwangi trasional dipertahankan dan dilestarikan dengan baik di sini.
Ketiga ada Virdes Batik di Kecamatan cluring. Anda akan menemui batik Banyuwangi yang telah dimodifikasi menjadi batik dengan tampilan modern di sini. Batik Pringgokusumo adalah yang terakhir. Ada di Desa Labanasem Kecamatan Kabat. Tempat ini sudah menjadi industri rumahan. Ada ruang pamer sehingga pengunjung bisa melihat proses pembuatan batik, pewarnaan sampai penjemuran.
Batik Surabaya |
Batik Madura
Dari Banyuwangi kita akan menyeberang langsung ke Madura. Batik yang satu ini sudah terkenal di masyarakat luas. Apalagi bagi para penggemar batik tulis. Harga batik tulis Madura hampir sama dengan batik Solo dan Jogjakarta. Minimal Rp 1.000.000 perlembar. Selain batik tulis ada juga batik cap. Harganya lebih murah, antara Rp 100.000 - Rp 500.000 perlembar. Harga bervariasi tergantung dari motif, bahan kain dan cat pewarna yang digunakan. Serta tempat pembelian. Apakah di tempat pembuatan batik langsung atau di toko batik.
Banyak toko batik Madura di Bangkalan dan Pamekasan. Kalau dari Jembatan Suramadu ke arah kota bangkalan berjajar toko batik di sepanjang jalan. Ciri khas batik dari Madura ada di motif dan warna. Motifnya hewan dan tumbuhan dengan gambar yang besar. Untuk warna didominasi oleh warna merah, kuning dan hijau.
Batik Surabaya
Tetangga dekat Madura ini juga mempunyai batik sendiri. Ciri khas batik Surabaya adalah ada motif Suro dan boyo (hiu dan buaya), daun semanggi dan ayam jago. Untuk motif terakhir ini diambil dari legenda Sawunggaling. Namun kebanyakan adalah motif suro dan boyo yang selalu hadir. Warna batik hampir mirip dengan batik Madura namun lebih banyak variasinya.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang batik Surabaya bisa datang di Rumah Batik Tambak Dukuh. Tidak hanya ada batik Surabaya saja. Berbagai batik dari kota lain di Surabaya juga tersedia. Harga yang dijual di sini mulai dari Rp 100.000.
Batik Sidoarjo
Dari Surabaya kita akan melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo. Tetangga dekat Surabaya ini memnag terkenal dengan petis dan terasinya. Namun juga memiliki batik khas yang cantik. Batik ini didominasi oleh warna merah, biru, hijau, coklat dan hitam. Ada pilihan warna gelap dan terang. Layaklah bila batik ini bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Ciri khas batik Sidoarjo ada pada gambar motif yang mencolok. Motif yang digunakan sebagian besar adalah aneka bentuk bunga dan daun. Ada juga motif burung dan kipas. Kalau ingin beli bisa datang langsung ke Sentra Batik Jetis di Jalan Diponegoro Sidoarjo. Sepanjang jalan kampung ini banyak penjual batik. Tersedia batik tulis dan batik cap. Harganya mulai dari Rp 160.000.
Batik Lamongan |
Batik Lamongan
Dari Sidoarjo kita akan menuju ke pesisir utara Jawa timur. Di sini ada kota Lamongan dengan batiknya yang unik. Batik Lamongan ini dikenal juga dengan nama Batik Sendang. Ada dua macam batik yaitu batik Lamongan tradisional dan batik Lamongan modern. Dua jenis batik ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Batik Lamongan tradisional harus ada unsur warna putih, merah dan hitam. Namun ada juga tambahan warna-warna yang lain. Batik jenis ini adalah batik tulis semua. Ciri khasnya ada pada motif yang kecil-kecil dan mempunyai detail yang rumit. Seluruh lembar kain full dengan motif batik. Pengerjaannya relatif lama 1-2 bulan. Tergantung tingkat kesulitan motif. Jangan heran kalau harganya mahal bisa tembus Rp 1.000.000 perlembar kain batik.
Meski harga batik tradisional ini sangat mahal namun masih banyak peminatnya. Bagi warga Lamongan asli bila menggunakan batik tradisonal bisa menaikkan harkat dan harga diri. Hanya dengan melihat batik yang dikenakan, sudah kelihatan strata sosial penggunanya. Hanya orang Lamongan asli yang sangat paham batik, yang masih memegang teguh adat penggunaan batik tradisional ini.
Kalau batik Lamongan modern lebih meriah dengan aneka warna. Motif batik lebih beragam. Pada batik jenis ini ada yang motifnya tidak penuh di seluruh kain. Biasanya ada di pinggir lebar kain hingga ke tengah kain saja. Kalau saya lebih suka dengan batik Lamongan modern. Selain harganya lebih murah, warna dan motifnya lebih catchy.
Motif yang digunakan untuk batik tradisional dan modern sama yaitu bunga, hewan (sebagian besar kumbang dan kupu-kupu), buah dan dedaunan. Ada motif batik Lamongan modern yang baru dipatenkan yaitu motif bandeng lele. Sentra batik Lamongan baik yang tradisonal maupun modern ada di Desa Sendang Duwur.
Tahu kan kenapa batik Lamongan disebut juga batik Sendang? Desa Sendang Duwur adalah cikal bakal pengrajin batik sejak Lamongan berdiri. Saat ini industri batik di desa ini sudah mendapatkan pendampingan dari Dinas Perindustrian Kabupaten Lamongan.
Sebenarnya masih banyak batik lain di Jawa Timur. Ada batik Tuban, batik Malangaan, batik Tulungagung, dan batik Ngawi. Itu hanya sependek pengetahuan saya. Sepertinya hampir semua kota di Jawa Timur mempunyai batik sendiri. Semoga saja suatu saat nanti, saya punya kesempatan untuk melihat dan menyentuh sendiri batik-batik tersebut,
Pacitan ndesoku Mbaaaa
BalasHapusIyaaa batiknya kian eksis dan kondang yak. Kayaknya setelah pak SBY jadi Presiden. BANGGA BANGETTT!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Yey onok wong Pacitan.
BalasHapusAslinya emang sudah bagus Dan kondang. Sering dipakai Pak SBY Makin kondang dah.
Banyak ragam motif batik ini mengingatkan bahwa kebudayaan Indonesia ini kayaaaa banget ya, masing masing daerah punya ciri khas sendiri, bahkan dulu ada tingkatan motif batik untuk kalangan tertentu.
BalasHapusIya mbak. Rasanya nggak habis-habis cerita tentang motif batik.
HapusI love batik. Melihat motif yang beragam dan kaya filosofi, bikin aku makin cinta sama batik.
BalasHapusToss dulu ah sebagai sesama pecinta batik.
HapusSudah sepuluh tahun tinggal di Jawa Timur, baru batik Madura yang saya miliki. Itupun pemberian orang hehe...
BalasHapusAyo mbak. Kita berburu batik hehe.
HapusWow! Betapa kayanya Indonesia sebenarnya ya mba, ternyata masing2 daerah punya batik dengan corak dan ke khas an masing-masing...
BalasHapusIni yang bikin orang suka batik. Banyak pilihan karena tiap daerah punya ciri khas masing-masing.
HapusSama-sama batik dari Jatim, tapi motif dan warnanya beda ya, aku suka warna batik yang cerah apalagi yang Pacitan..daripada batik solo dan Jogja yang gelap..
BalasHapusSama, Dew. Aku juga lebih suka warna batik yang cerah.
HapusAku suka nih motif batiknya, kece semua. Bagus ya kalo dibikin tunik gitu dan warnanya juga cantik semua
BalasHapusBagus, Mbak. Jaman masih ngantor, selalu beli kain batik dan tak jahitin.
HapusBangga sekali mba jadi orang Indonesia. Punya banyak batik yang beraneka ragam. Cantik-cantik semua. Yaa walopun aku nggak terlalu bisa bedainnya batik asal mana-mana. Paling seneng aku sama dress dan rok batik. Hehe.
BalasHapusIya jugambak. Berasa bangga banget dan beruntung jadi orang Indonesia.
HapusAku juga nggak hapal batik dari kota mana saja. Kudu dikasih tahu hehe.
Ternyata tiap daerah punya motif batik sendiri ya. Semuanya bagus. Terutama yang batik Pacitan. Aku suka deh warnanya.
BalasHapusIya mbak. Semuanya bagus hehe.
HapusMotifnya cantik-cantik, pengen yang batik Banyuwangi Mbak..... Harganya kalau batik tulis ya lumayan juga ya...hehehe
BalasHapusBatik Banyuwangi warnanya cerah-cerah ya. Batik tulis memang bukan main harganya tapi emang beda kalau dipakai hehe.
HapusSetiap daerah memang memiliki ciri khas batik tersendiri. Selain unik, batik selalu terlihat megah.
BalasHapusBetul, mbak. Kalau pakai batik auranya jadi beda.
HapusWah ternyata tiap kota di Jawa Timur punya batik khas nya juga ya, sama kaya di Jawa Barat, tiap kota beda motif nya. Semoga semakin lestari budaya batik kita ini ya dan semakin dikenal dunia.
BalasHapusBatik Jawa Barat juga bagus-bagus. Pengen banget eksplore batik Jawa Barat suatu saat nanti.
Hapusku yang belum punya batik pacitan dan sidoarjo. Dan ngerasa sayang buat dipotong lalu dijahit.
BalasHapusIya sih Mbak. Aku kalau harus jahitin batik mesti ke penjahit langganan. Biar motifnya tetep kelihatan 'utuh'.
HapusWah batikkkkkk... suka banget sama berbagai modelnya sekarang.... bisa dibawa kemana aja...
BalasHapusIya, mbak. Dipakai acara santai bisa. Acara resmi juga ok.
HapusBatik kita banyak dan beragam. Semoga selaku berjaya batik Indonesia. Jangan sampai tergerus batik cina, yang membuat batik Indonesia kalah saing di negeri sendiri.
BalasHapusNggak bakalan, Mbak. Kualitas batik Indonesia jauh banget diatas batik China.
HapusCantik cantik yah semua motif batik dari Jawa �� enth kenapa setiap melihat motif batik, selalu saja tertantang ntuk membaca pesan dibalik motifnya heheh
BalasHapusSengaja aku nggak ngulas tentang motif batik. Bisa panjang berseri-seri tulisannya nanti hehe.
Hapus