Tambang terbuka Freeport |
PT Freeport Indonesia sudah melakukan penambangan di Papua sejak tahun 1967. Saat itu telah dilakukan penandatangan Kontrak Kerja (KK) ke 1 untuk jangka waktu 30 tahun setelah operasi.
Penambangan PT Freeport Indonesia ini bermula dari jurnal ekpedisi pada tahun 1936, yang dilakukan oleh Anton H Colijn, Frits Julius Wissel dan seorang geolog Jean Jacques Dozy. Kelompok ekspedisi ini berhasil mencapai Gunung Gletser Jayawijaya. Mereka juga menemukan Ertsberg/ Gunung Bijih.
Ertsberg ini adalah Bahasa Belanda yang artinya Gunung Bijih. Ertsberg adalah gunung setinggi 3600 meter yang kaya akan kandungan tembaga dan emas.
Pada tahun 1963 Freeport berupaya mencari ladang tambang di luar Amerika. Berbekal catatan ekspedisi Colijin dan team, Forbes wilson dan geolog Del Flint melakukan ekspedisi ke Papua untuk mengecek keberadaan Ertsberg. Ternyata memang benar adanya kandungan tembaga dan emas di pedalaman Papua ini.
Mulailah Freeport mengadakan ekpedisi tambang di Papua. Saat itu Indonesia sedang berada di masa peralihan pemerintahan. Pada tahun 1967 Freeport mengandeng pemerintahan Indonesia secara resmi dengan penandatanganan Kontrak Kerja pertama.
PT Freeport Indonesia mulai memproduksi penambangan dan pengolahan bijih pada tahun 1972. Pada tahun berikutnya melakukan pengapalan konsentrat. Kontak Kerja ke 2 penandatangannya pada tahun 1991. KK ke 2 ini merupakan pembaharuan KK 1 untuk jangka waktu 30 tahun dengan hak perpanjangan sampai dengan 2x10 tahun.
Lazimnya sebuah perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan dana CSR. Sejak tahun 1992 PT Freeport Indonesia sudah menjalankan program SCR secara berkala untuk masyarakat Timika dan Papua secara umum. Sampai saat ini dana CSR yang sudah dikeluarkan sekitar USD 15 Milyar.
Pada tahun 1996 PT Freeport Indonesia mulai memberikan dana kemitraan 1% dari penjualan perusahaan untuk pengembangan masyarakat lokal. Dana kemitraan ini adalah dana tambahan dari program CSR. Dana kemitraan ini dikelola oleh institusi masyarakat.
PT Freeport Indonesia mendapatkan TOP CSR Award 2018 dari majalah Business News Indonesia. Ada 3 penghargaan yang didapatkan, yaitu Top leader CSR Commitment 2018, Top CSR 2018 untuk sektor pertambangan dan Top CSR 2018 untuk program infrastruktur. (industri.kontan.co.id tanggal 19 Oktober 2018)
Ada 3 pilot CSR Freeport yang sudah dijalankan, antara lain program kesehatan, pengembangan ekonomi, pendidikan dan infrastruktur. Saya akan menceritakan masing-masing program agar lebih terfokus penjelasannya.
CSR Program Kesehatan
PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) di dataran rendah dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) di Dataran Tinggi. RSMM dioperasikan oleh Yayasan Caritas Timika Papua sedangkan RSWB dioperasikan oleh International SOS.
RSMM adalah rumah sakit tipe C, ada spesialis bedah, penyakit dalam, kebidanan dan anak. Serta ada kunjungan reguler dokter spesialis mata. Rumah sakit ini dibuka pada bulan Agustus 1999 sebagai rumah sakit rujukan untuk masyarakat di Dataran Tinggi dan kabupaten-kabupaten yang ada di sekitar Timika.
RSMM telah mendapatkan akreditasi dari Kementrian Kesehatan pada tahun 2008. Pada tahun 2011 mendapatkan akreditasi lagi untuk jenis pelayanan administrasi dan manajemen, pelayanan kesehatan, pelayanan gawat darurat, keperawatan dan rekam medis. Sedangkan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) ini termasuk rumah sakit tipe D yang sudah beroperasi sejak 2001.
PT Freeport Indonesia selain mendirikan dua rumah sakit tersebut juga mensponsori pendirian beberapa klinik di Mimika. Klinik tersebut tersebar di SP IX, SP XII, Nayaro dan Pomako. Berbagai klinik tersebut dikelola oleh CPHMC. Lembaga ini adalah salah satu section dari departemen SLD/CR.
Fasilitas kesehatan Freeport juga kerjasama dengan Timika Malaria Control Center. Berbagai program yang dijalankan dalam kerjasama ini telah menurunkan kasus Malaria di Timika sampai 70% selama 3 tahun terakhir.
CSR Program Pengembangan Ekonomi
Untuk program yang satu ini dititik beratkan pada pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di sekitar lingkungan masyarakat. Ada beberapa program yang sudah berjalan meliputi program perikanan, peternakan serta pertanian dan ketahanan pangan.
Untuk perikanan, telah berjalan program perikanan tangkap sejak tahun 2009. Program ini melibatkan LPMAK dan Koperasi Maria Bintang Laut dari Keuskupan Timika. Program ini meliputi pendampingan dan bantuan transportasi untuk pemasaran ikan tangkap.
Sedangkan program peternakan dilakukan di Desa Wangirja (SP IX) dan Desa Utikini Baru (SP XII). Program ini diberikan pada warga yang telah sukarela bersedia pindah dari tempat tinggal mereka di Dataran Tinggi ke Dataran Rendah.
Program pertanian dan ketahanan pangan dilakukan dengan memberikan pengetahuan baru tentang tata cara bercocok tanam agar lahan lebih produktif dan lebih banyak menghasilkan. Di Kampung Nayaro ada program pengembangan kebun sagu.
Masyarakat di kampung-kampung Kamoro, SP IX dan SP XII diajarkan menanam sayuran, buah-buahan dan ketela. Sedangkan masyarakat di dataran tinggi Amungme dilakukan pendampingan untuk pengembangan kebun dan usaha kopi.
Usaha perkebunan coklat juga telah dilakukan pada daerah dataran rendah tepatnya di SP IX dan SP XII. Program ini bekerja sama dengan Yayasan Jayasakti Mandiri.
CSR Program Pendidikan
Dana kemitraan untuk program pendidikan ini dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK). Lembaga ini telah memberikan 650 beasiswa pertahun untuk warga asli Papua. Baik untuk tingkat sekolah (SD sampai SMA) maupun universitas.
LPMK telah mendirikan asrama bagi para penerima beasiswa untuk kuliah. Asrama ini ada di Pulau Jawa dan Papua. Sesuai dengan tempat para pemuda Papua menerima beasiswa. Sarana asrama tersebut untuk 800an orang.
PT Freeport Indonesia juga telah mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi. Institut ini sudah menghasilkan 3.000 lulusan yang siap kerja baik di Freeport maupun berbagai pertambangan baik di Indonesia maupun di luar negeri.
CSR program infrastruktur
Program infrastruktur ini bisa dibilang adalah program pertama PT Freeport Indonesia. Pembangunan sarana jalan pada mulanya memang ditujukan untuk kemudahan transportasi pekerja pertambangan. Namun tentu saja jalan ini juga bisa digunakan oleh masyarakat di sekitar pertambangan.
Ada beberapa pembangunan infrastruktur di Timika yang sudah dilakukan, antara lain Bandara Internasional Mozes Kilangan, jembatan Pomako, kompleks olah raga Mimika dan bantuan pembangunan kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika.
Itulah semua program SCR yang sudah dilakukan PT Freeport Indonesia hingga saat ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua pada khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Foto: koleksi ptfi.co.id
CSR-nya Freeport keren keren banget ya Mba.
BalasHapusSalut ama manajemennya yg bisa mengkreasikan banyak program sarat faedah
Semoga programnya berkelanjutan.
HapusKesehatan , ekonomi, pendidikan dan infrastruktur. 4 hal yang sangat dibutuhkan oleh warga papua, khususnya Timika saat ini. Salut sama Freeport yang selain ada program CSR juga bikin program dana kemitraan.
BalasHapusSemoga Papua semakin maju dengan adanya CSR ini.
HapusPenasaran ... kan dari jurnal ekpedisi pada tahun 1936 bermula. Terus .. pengen tahu saja .... apakah nemu data, bagaimana caranya mereka tahu ya kalau di wilayah Papua ada gunung bijih?Penasaran dengan teknologinya hehe.
BalasHapusBTW, sebagai perusahaan besar, bagus ya Freeport ada CSR yang serius berkontribusi bagi rakyat Papua.
Tidak ada penjelasan lengkap soal cara ekspedisi pertama itu tahu soal kandungan di Gunung Bijih. Sama Mbak, aku juga penasaran. Tahun 1936 kan teknologinya belum secanggih sekarang. Entah lagi kalau Bangsa Eropa sudah punya teknologi canggih untuk meneliti kandungan tambang di suatu tempat.
Hapussampai galiannya sebesar itu ya. saya kira freeport hanya cari keuntungan semata, ternyata juga berkontribusi dalam banyak hal untuk memakmurkan dan mencerdaskan masyarakat papua
HapusSenang sekali ini, program CSR Freeport bagus banget apalagi untuk pengembangan ekonomi di Papua. Memang paling bener deh harus dimulai dari masyarakat sekitar terdahulu.
BalasHapusIya Mbak. Semoga masyarakat di sekitar Freeport makin sejahtera.
HapusMasyaAllah program yang diberikan CSR Freeport ini bagus dan bermanfaat ya. Semoga programnya terus berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar juga karyawan Freeport sendiri.
BalasHapusMakin banyak kepedulian perusahaan kepada masyarakat, ini menurutku menarik. Termasuk tentang apa yang dilakukan oleh Freeport.
BalasHapusMemang sudah seharusnya sih, perusahaan sebesar Freeport punya program CSR yang bagus untuk masyarakat sekitar. Semoga terus bermanfaat programnya
BalasHapusFreeport ini udah kayak kota tersendiri ya, teman aku sempet kerja disini beberapa tahun & cerita katanya udah kayak bukan Indonesia kalau area freeport :) Semoga sih masyarakan sekitar freeport :D semoga masyarakan sekitarnya dapat merasakan dampak kepedulian dari program CSR yg dilakukan
BalasHapusProgram CSR Freeport Indonesia memang bantu banget ya mak untuk memajukan Papua, terutama untuk urusan kesehatan dan pendidikan, semoga kedepannya akan semakin banyak lagi generasi muda Papua yang sehat dan memiliki bekal pendidikan yang cukup untuk mensejahterakan masyarakat Papua.
BalasHapusBagus ya perusahaan berusaha berlomba-lomba punay program CSR yang bisa bantu masyarakat termasuk Freeport ini. Aku penasaran banget pingin lihat kaya apa komplek Freeport
BalasHapusSeneng deh dengan program SCR PT Freeport Indonesia ini. Jadi tetap bisa bermanfaat buat masyarakat di sana. Semoga ke depannya tambah baik lagi
BalasHapusNgomongin Freeport bikin keingetan suami yang pernah kerja di sana 2 tahun. Menurut beliau, CSR Freeport untuk Papua memang udah banyak. Semoga semakin ke sini semakin banyak lagi. Dan semakin banyak punya rakyat Papua yang mendapat manfaat dari Freeport.
BalasHapusSemoga Freeport memberikan lebih banyak dari apa yang dihasilkannya untuk orang-orang Papua ya mbak. Karena bagaimanapun nanti kalau Freeport udah berhenti beroperasi, yang ditinggal adalah warga dan orang-orang papuanya.
BalasHapusSemoga Freeport bisa mensejahterakan warga sekitar tambang ya, mereka bisa hidup berkecukupan dan berpendidikan tinggi..
BalasHapusBanyak juga ya CSR Freeport utk rakyat Papua, mulai dari kesehatan juga pendidikan. Semoga berjalan terus dan program2nya ditambah sehingga masyarakat sana bisa makin sejahtera ya mbak.
BalasHapusCSR yang diberikan itu menurutku belum ada apa2nya sih dibanding keuntungan yang sudah mereka dapat selama puluhan tahun. Semoga komitmen CSR untuk masyarakat papua bisa lebih ditingkatkan lagi dengan menyentuh lebih banyak warga.
BalasHapusMudah - mudahan komitmen ini terus berlanjut yah dan memberikan manfaat yang lebih lagi untuk masyarakat Papua, aamiin.
BalasHapusWah, aku baru tau nih tentang program CSR freeport ini. Semoga berkelanjutan terus, dengan persentase yang lebih besar agar bisa mengurangi kesenjangan sosial di papua.
BalasHapusSudah menjadi kewajiban bagi perusahaan-perusahaan yang berinvestasi dan memperoleh keuntungan dari suatu daerah untuk berkontribusi mengembangkan dan mendukung kemajuan masyarakat sekitar sehingga masyarakatnya cerdas dan makmur.
BalasHapusTernyata banyak juga ya sumbangsih PT Freeport Indonesia untuk masyarakat Papua melalui berbagai program CSR nya.
BalasHapusCukup banyak ya program CSR yang telah dilakukan oleh Freeport untuk masyarakat Papua. Semoga saja makin baik nasib rakyat Papua dengan berbagai program CSR yang diberikan oleh Freeport ini.
BalasHapuswarga papua beruntung ya bisa dapat CSR ini sehingga meningkatkan taraf hidupnya. Semoga programnya bisa berkelanjutan dan warga papua semakin berkembang
BalasHapusProgram CSR nya udah meliputi banyak bidang ya. Dari mulai pendidikan, kesehatan, sampai infrastruktur. Semoga ke depannya program ini terus berkembang dan mensejahterakan masyarakat di sekitar Freeport.
BalasHapuscopy paste
BalasHapus