Goblin kalau versi Korea sama seperti dewa. Goblin ini mempunyai kekuatan yang dahsyat. Bisa 'menciptakan' emas batangan. Emosinya bisa merubah cuaca. Kalau sedih akan menurunkan hujan. Kalau marah hujan petir geledeg bersahutam. Sedangkan bila Goblin bahagia mampu membuat bunga-bunga bermekaran.
Apa jadinya kalau Goblin jatuh cinta? ambyar saudara-saudara.
Drama Korea Goblin, The Lonely and Great God diputar ulang di channel TvN secara maraton pada libur imlek yang lalu. Namun lebih terkenal dengan judul Goblin (saja). Saya baru sempat membuat review-nya sekarang. Meski menonton drama ini lagi saya tidak bosan. Selain ceritanya seru. Para aktris dan aktor cakep berseliweran di layar kaca.
Masa Lalu Berdarah
Kim Shin (Gong Yoo) dimasa lalu adalah seorang jenderal utama yang tangguh. Namun sayang dia dituduh berkhianat oleh Raja Wang Yeo yang baru diangkat. Adik, seluruh keluarga, seluruh pegawai dan ajudannya yang paling setia dibunuh langsung di depan mata. Baru kemudian Kim Shin dibunuh. Mayatnya dibuang dengan pedang yang masih tertancap di dadanya. Tidak ada sama sekali pemakaman yang layak.
Namun hingga akhir hayat Kim Shin tidak terima dengan cara kematian seperti ini. Dia ingin membersihkan namanya dan menuntut balas pada orang-orang yang sudah memfitnahnya. Meski harus melakukan semua itu dikehidupan yang akan datang, dia tak peduli. Pokoknya harus.
Keinginannya dikabulkan. Kim Shin dijadikan goblin. Namun karena Kin Shin sudah membunuh banyak orang maka dia dikutuk hidup abadi. Kalau pedang di tubuhnya bisa ditarik maka pada saat itu dia akan mati. Meski begitu semua orang tidak akan bisa melihat pedang tersebut. Hanya pengantinnya saja yang bisa melihat dan menarik pedang tersebut.
Untunglah ada Pelayan Yoon dan cucunya yang selamat. Bapak tua satu ini setia mendampingi hidup Kim Shin. Seluruh keturunannya akan selalu menjadi pelayan majikannya. Kim Shin selama ribuan tahun berkelana menahan sakit. Bukan sekedar sakit karena pedang yang tertancap. Namun juga sakit hati karena ditinggal mati orang-orang yang disayanginya.
Hingga akhirnya muncullah pengantin Goblin tersebut. Ji Eun Tak (Kim Go Eun) mempunyai tanda lahir ditengkuknya. Tanda ini diyakini sebagai identitas pengenal seorang pegantin goblin. Eun Tak justru tahu dari seorang hantu. Gadis cantik ini memang mempunyai kemampuan bisa melihat dan berkomunikasi dengan para hantu sejak kecil.
Akhirnya Kim Shin dan Eun Tak bertemu. Ternyata Eun Tak tidak dapat melihat pedang yang tertancap. Kim Shin kecewa sekali. Namun hidup Eun Tak yang menderita membuat Kim Shin kasihan. Dia tidak tega meninggalkan gadis ini.
Eun Tak hidup sebatang kara. Ibunya sudah meninggal. Ayah tak punya. Gadis ini timggal bersama kelurga bibinya setelah Ibunya meninggal. Ternyata Bibi, Paman dan sepupu-sepupunya hanya mengincar asuransi Ibunya Eun Tak. Sedari kecil, gadis ini mengalami perlakuan yang tidak adil.
Kim Shin akhirnya meminta Eun Tak untuk tinggal di rumahnya. Bahkan membiayai sekolahnya juga. Dari sinilah mulai muncul benih-benih cinta Kim Shin pada pengantinnya. Eh ternyata Eun Tak juga menyambut cintanya.
Sejak mereka berpacaran. terjadi anomali cuaca di Seoul. Bunga bermekaran di tengah musim dingin bersalju tebal. Pohon yang berbunga hanya satu pohon. Hanya gara-gara Kim Shin bersandar di pohon tersebut saat menatap Eun Tak dengan penuh cinta.
Suatu hari tanpa mendung tiba-tiba hujan deras. Kalau ini karena Kim Shin sedang sangat rindu pada kekasihnya. Padahal Sang Kekasih sedang ngambek dan tidak ingin bertemu. Ketua Yoon sangat khawatir dalam kondisi ini.
Kehidupan di rumah Kim Shin yang membuat drama ini menjadi semakin menarik. Selain mereka berdua juga tinggal Deok Hwa (Yook Seong Jae) dan Malaikat Maut (Lee Dong Wook). Deok Hwa adalah cucu Ketua Yoon. Anak muda ini nantinya penerus pelayan Kim Shin kalau Ketua Yoon meninggal.
Deok Hwa ini tipe anak muda yang sak karepe dewe. Kim Shin rencananya akan pindah ke Nice. Hal ini karena masa umurnya yang sudah habis. Sudah saatnya dia 'meninggal'. Begitu tahu hal tersebut, Deok Hwa langsung menyewakan rumah pada Malaikat Maut. Tentu saja tanpa memberitahu Kim Shin. Ternyata Kim Shin tidak jadi pindah.
Kim Shin tentu marah dan meminta Deok Hwa mengembalikan uang sewa. Anak muda ini menolak karena uang itu sudah dibelikan mobil sport, yang selama ini diinginkan. Ya sudah akhirnya Malaikat maut tinggal di rumah tersebut. Padahal Kim Shin dan Malaikat Maut ini bermusuhan.
Kebun Soba di malam hari |
Dilema
Suatu saat Eun Tak mengakui kalau sebenarnya dia melihat pedang di dada Kim Shin sejak pertama kali bertemu. Namun gadis ini sengaja tidak bilang karena khawatir itu adalah aib kekasihnya yang harus disembunyikan. Soalnya hanya dia saja yang bisa melihat.
Kim Shin menceritakan kalau yang bisa mencabut pedang tersebut hanya Eun Tak. Tentu saja gadis ini antusias ingin segera mencabutnya. Namun Kim Shin meminta waktu untuk menundanya. Dia ingin menikmati waktu lebih lama dengan pengantinnya.
Semakin lama semakin mendalam cinta Kim Shin pada Eun Tak. Inilah alasan dia tidak ingin pindah ke Nice. Kim Shin ingin menyiapkan kehidupan yang mapan untuk masa depan pegantinnya. Dia tidak ingin gadis ini menderita saat dirinya meninggal nanti.
Suatu saat Kim Shin kesakitan hebat karena pedang tersebut. Tentu saja Eun Tak tidak tega dan segera mencabutnya. Ketika Kim shin sadar kalau pedangnya akan lepas reflek mendorong Eun Tak untuk mencegahnya. Ternyata perbuatannya tersebut membuat Eun Tak hampir meninggal. Gadis ini bingung. Kenapa dia harus dicegah mencabut pedangnya. Padahal Kim Shin sudah menunggu ribuan tahun agar pedang tesebut bisa terlepas.
Eun Tak curhat pada Malaikat Maut tentang kebingungannya tersebut. Malaikat Maut memberi tahu kalau pedang tersebut dicabut maka Kim Shin akan meninggal. Ganti Eun Tak yang dilema. Dia tak siap kalau kekasihnya meninggal.
Sebenarnya Kim Shin sudah menyadari kalau sudah saatnya meninggal. Dia sudah membalas kematiannya pada reinkarnasi Raja Wang Yeo. Dia juga sudah bertemu dengan reinkarnasi Kim Sun, adik perempuan kesayangannya. Kim Shin lega karena Kim Sun hidup bahagia. Dia sudah menolong reinkarnasi ajudannya yang paling setia hingga bisa hidup berkecupanan bersama keluarganya.
Semua yang Kim Shin inginkan sudah terwujud. Namun dia sengaja mengulur waktu karena cintanya pada Eun Tak. Padahal setiap kali Kim Shin batal meninggal maka nama Eun Tak sebagai ganti yang tertulis dilembar kematian. Kim Shin dan Malakat Maut berkali-kali harus mencegah kematian Eun Tak.
Tentu saja Malakat Maut mendapat teguran keras dari 'bosnya'. Bahkan sampai diskors. Ini bahaya. Malaikat Maut tidak akan bisa melihat lembar kematian. Kim Shin menyerah pada takdir. Dia berpesan agar Malaikat Maut menghapus ingatan Eun Tak tentang dirinya, setelah pedang dicabut. Kim Shin tidak ingin Eun Tak mengingat kenangan pahit karena sudah 'membunuhnya'.
Pendapat Pribadi
Proses untuk mencabut pedang ini bikin emosi campur aduk. Antara sedih dan tegang campur jadi satu. Drama ini membangkitkan berbagai emosi. Pada episode awal campuran antara lucu dan sedih. Episode pertengahan banyak lucunya. Akhir-akhir baru sedih dan romantis. Jadi nggak jelas genre drama ini. Namun saya justru suka dengan jenis drama seperti ini. Tidak membosankan.
Baru kali ini, saya nonton drama Korea aktris dan aktor-nya cakep semua. Bahkan Ketua Yoon yang sudah tua masih kelihatan ganteng berkarisma. Standar ganteng pria berumur kan beda dengan pria muda. Saya yang biasanya lempeng saja nonton drama Korea jadi salting sendiri.
Selain itu setting lokasi baik indoor maupun outdoor bagus semua. Nyaris tanpa cela. Saya paling suka dengan kebun soba yang ada bangku kayu pas malam hari. Bintang-bintang terlihat jelas. Kalau untuk setting indoor saya suka ruang makan rumah Kim Shin. Ada jendela besar tanpa kaca yang menghadap ke taman. Jendela ini seperti lukisan. Enak banget kalau makan ditemani pemandangan seindah itu.
Kalau untuk akting saya acungi dua jempol untuk Yoo In Na pemeran Sunny, reinkarnasi Kim Sun. Sunny jatuh cinta dengan Malaikat Maut. Namun si Malaikat maut cuek saja. Banyak scene Sunny duduk termenung di dekat jendela restorannya. Dia menunggu Malaikat Maut datang. Hanya dengan mimik muka, gesture badan kelihatan banget kesedihan dan kerinduan Sunny dalam penantian.
Secara keseluruhan drama Korea Goblin, The Lonely and Great God ini bagus. Nyaris tanpa cela. Fantasinya masih bisa diterima akal sehat.
Foto: koleksi TvN
Suatu saat Eun Tak mengakui kalau sebenarnya dia melihat pedang di dada Kim Shin sejak pertama kali bertemu. Namun gadis ini sengaja tidak bilang karena khawatir itu adalah aib kekasihnya yang harus disembunyikan. Soalnya hanya dia saja yang bisa melihat.
Kim Shin menceritakan kalau yang bisa mencabut pedang tersebut hanya Eun Tak. Tentu saja gadis ini antusias ingin segera mencabutnya. Namun Kim Shin meminta waktu untuk menundanya. Dia ingin menikmati waktu lebih lama dengan pengantinnya.
Baca juga : Review Drama Korea The Psikopath Diary
Semakin lama semakin mendalam cinta Kim Shin pada Eun Tak. Inilah alasan dia tidak ingin pindah ke Nice. Kim Shin ingin menyiapkan kehidupan yang mapan untuk masa depan pegantinnya. Dia tidak ingin gadis ini menderita saat dirinya meninggal nanti.
Suatu saat Kim Shin kesakitan hebat karena pedang tersebut. Tentu saja Eun Tak tidak tega dan segera mencabutnya. Ketika Kim shin sadar kalau pedangnya akan lepas reflek mendorong Eun Tak untuk mencegahnya. Ternyata perbuatannya tersebut membuat Eun Tak hampir meninggal. Gadis ini bingung. Kenapa dia harus dicegah mencabut pedangnya. Padahal Kim Shin sudah menunggu ribuan tahun agar pedang tesebut bisa terlepas.
Eun Tak curhat pada Malaikat Maut tentang kebingungannya tersebut. Malaikat Maut memberi tahu kalau pedang tersebut dicabut maka Kim Shin akan meninggal. Ganti Eun Tak yang dilema. Dia tak siap kalau kekasihnya meninggal.
Sebenarnya Kim Shin sudah menyadari kalau sudah saatnya meninggal. Dia sudah membalas kematiannya pada reinkarnasi Raja Wang Yeo. Dia juga sudah bertemu dengan reinkarnasi Kim Sun, adik perempuan kesayangannya. Kim Shin lega karena Kim Sun hidup bahagia. Dia sudah menolong reinkarnasi ajudannya yang paling setia hingga bisa hidup berkecupanan bersama keluarganya.
Semua yang Kim Shin inginkan sudah terwujud. Namun dia sengaja mengulur waktu karena cintanya pada Eun Tak. Padahal setiap kali Kim Shin batal meninggal maka nama Eun Tak sebagai ganti yang tertulis dilembar kematian. Kim Shin dan Malakat Maut berkali-kali harus mencegah kematian Eun Tak.
Tentu saja Malakat Maut mendapat teguran keras dari 'bosnya'. Bahkan sampai diskors. Ini bahaya. Malaikat Maut tidak akan bisa melihat lembar kematian. Kim Shin menyerah pada takdir. Dia berpesan agar Malaikat Maut menghapus ingatan Eun Tak tentang dirinya, setelah pedang dicabut. Kim Shin tidak ingin Eun Tak mengingat kenangan pahit karena sudah 'membunuhnya'.
Pendapat Pribadi
Proses untuk mencabut pedang ini bikin emosi campur aduk. Antara sedih dan tegang campur jadi satu. Drama ini membangkitkan berbagai emosi. Pada episode awal campuran antara lucu dan sedih. Episode pertengahan banyak lucunya. Akhir-akhir baru sedih dan romantis. Jadi nggak jelas genre drama ini. Namun saya justru suka dengan jenis drama seperti ini. Tidak membosankan.
Baru kali ini, saya nonton drama Korea aktris dan aktor-nya cakep semua. Bahkan Ketua Yoon yang sudah tua masih kelihatan ganteng berkarisma. Standar ganteng pria berumur kan beda dengan pria muda. Saya yang biasanya lempeng saja nonton drama Korea jadi salting sendiri.
Selain itu setting lokasi baik indoor maupun outdoor bagus semua. Nyaris tanpa cela. Saya paling suka dengan kebun soba yang ada bangku kayu pas malam hari. Bintang-bintang terlihat jelas. Kalau untuk setting indoor saya suka ruang makan rumah Kim Shin. Ada jendela besar tanpa kaca yang menghadap ke taman. Jendela ini seperti lukisan. Enak banget kalau makan ditemani pemandangan seindah itu.
Kalau untuk akting saya acungi dua jempol untuk Yoo In Na pemeran Sunny, reinkarnasi Kim Sun. Sunny jatuh cinta dengan Malaikat Maut. Namun si Malaikat maut cuek saja. Banyak scene Sunny duduk termenung di dekat jendela restorannya. Dia menunggu Malaikat Maut datang. Hanya dengan mimik muka, gesture badan kelihatan banget kesedihan dan kerinduan Sunny dalam penantian.
Secara keseluruhan drama Korea Goblin, The Lonely and Great God ini bagus. Nyaris tanpa cela. Fantasinya masih bisa diterima akal sehat.
Foto: koleksi TvN
Drama yang keren
BalasHapus