5 Aplikasi Bermanfaat yang Digunakan Selama di Rumah Saja

5 aplikasi bagus

Selama di rumah saja otomatis hanya terhubung secara online dengan dunia luar. Laptop, gawai dan internet jadi teman setia yang menemani setiap hari. Ada berbagai aplikasi yang semakin sering digunakan. Muncul juga beberapa aplikasi yang tetiba harus digunakan.

Aplikasi tersebut wajib dibuka setiap hari. Bisa karena kebutuhan atau hanya sekedar keinginan untuk refreshing. Berikut ini 5 aplikasi yang saya gunakan selama di rumah saja hampir 3 bulan ini.

1. Aplikasi Chat
Whatsapp dan telegram adalah aplikasi paling penting bagi saya. Kebetulan saya memang sudah lama kerja freelance di rumah.

Seluruh komunikasi dengan rekan kerja dan kolega menggunakan whatsapp dan telegram. Penggunaan telepon hanya sesekali saja untuk kondisi yang mendesak. Selain chat, video call ini yang juga harus digunakan rapat mendadak.

Di whatsapp dan telegram juga berisi banyak grup yang saya ikuti. Selain grup untuk kebutuhan kerja ada juga grup belajar online, komunitas dan huru-hura. Saya ikut pengajian online sejak beberapa tahun silam. Berbagai acara kajian offline dan online ada semua infonya di grup ini.

Saya ikut beberapa komunitas. Selain untuk silaturahim dengan anggota juga banyak pekerjaan bertebaran di grup ini. Selama di rumah saja, saya ikut beberapa kelas online. Untuk mengumpulkan tugas dan interaksi dengan pemateri menggunakan whatsapp atau telegram.

Pertemuan dengan keluarga dan teman hanya bisa dilakukan secara online. Hiburan banget kalau baca grup keluarga atau grup pertemanan. Apalagi kalau teman se-gank. Kami bisa ngobrol di WAG sambil ngakak untuk menghilangkan stress sejenak.

Tak lupa ada grup tetangga dan RT. Butuh gosip terhot atau info harga bahan pokok paling update, disini tempatnya. Kalau mau jualan juga paling cepat laku di sini. Coba saja open PO pagi hari. Siang insyaa Allah sudah full booked. Nggak percaya? Coba saja. 

2. Youtube
Kalau aplikasi ini selalu on setiap hari. Segala ada deh di sini. Tempat saya cari resep masakan. Dengarkan pengajian. Sampai butuh pelibur lara larinya ke sini. Tempat untuk melihat video lucu-lucu maksudnya. Kalau soal pelipur lara tetap Allah lah yang the best buat tempat tujuan.

Untuk pengajian saya sering search di sini. Beberapa grup pengajian memang sering share materi khusus di youtube. Kami jadi bisa melihat videonya berulang-ulang. Kalau nggak bisa datang pas kajian tinggal buka link-nya di youtube. Jadi tidak akan ketinggalan materi.

Saya memang suka makan tapi kalau soal memasak harus banyak belajar. Kalau masak setiap hari di rumah hanya itu-itu saja kan bosan. Kalau soal masak, jujugan saya adalah channel Bunda Didi dan Anwar BAB.

Kalau soal urusan masak, saya penganut mashab masak nggak pakai ribet. Masak yang gampang, bahannya murah dan rasanya enak. Dua channel tersebut gampang banget diikuti. Bahan yang digunakan gampang dicari dan harganya murah. Hasil masakannya enak. Cocok di lidah saya.

Sering buka channel Bunda Didi karena banyak referensi masakan Indonesia. Suami saya suka banget masakan Indonesia. Banyak juga tips trik masak yang gampang diikuti para pemasak pemula seperti saya. Jadi ya lumayan lah bisa buat bekal pamer dikit sama suami.

Masih ingat Anwar finalis master chef yang sekarang kondang jadi entertainer. Beliau juga punya channel khusus masak di youtube. Saya suka dengan gaya masaknya yang cemplung-cemplung. Nggak pakai ribet dan banyak bahan. Ini sih selera masak saya banget.

Satu lagi channel yang sering saya tonton adalah 5 minute craft. Mulai urusan masak, bikin craft sampai printilan sehari-hari urusan rumah tangga lengkap di sini. Kalau ingin bikin jajanan atau minuman cepat selesai, di sini tempatnya.
 
Kalau hiburan sih saya biasanya suka lihat video lucu, piano performance in public. Lumayan lah menghibur dikala deadline ketat. Selesai urusan rumah sambil rebahan sejenak bisa lihat channel ini.

3. Zoom
Sesi materi langsung untuk beberapa kelas online, yang saya ikuti menggunakan zoom. Kami jadi bisa seperti ikut workshop seperti biasa. Kami bisa tatap muka langsung dengan pemateri. Bisa tahu juga wajah teman-teman sekelas.

Selama ini saya menggunakan zoom koneksinya stabil. Nggak pernah putus di tengah jalan. Untuk video bisa dinonaktifkan. Jadi lebih nyaman kalau saya mengikuti kelas masih disambi-sambi. Saya sih seringnya video tidak saya aktifkan. Lebih nyaman saja.

Meski akhir-akhir ini ada kabar kalau zoom bisa disusupi. Insyaa Allah semoga tidak kejadian di kami semua. Kelas onlineyang saya ikuti kelas kecil, dimana kami saling kenal satu sama lain. Saya juga selalu buka zoom di laptop. Tak perlu instal. Cukup langsung buka link dari pengajar saja.

4. Google Meet
Baru satu kelas online yang menggunakan aplikasi ini. Kalau menurut saya sama saja dengan zoom. Namun kalau ada share materi lebih nyaman menggunakan aplikasi ini. Koneksinya juga stabil. Kalau internet sedang tidak stabil, tidak terlalu terganggu,

Video dan microphone juga bisa mematikan. Privasi lebih terjaga. Kalau saya pribadi lebih suka mematikan video. Lebih nyaman dan merasa lebih aman saja kalau video saya matikan.

5. Paxel
Kalau aplikasi ini butuh banget buat pengiriman aneka barang. Baik dalam kota maupun luar kota, Terutama makanan dan camilan. Untuk dalam dan luar kota ada pilihan sampai pada hari yang sama. Jadi saya tidak perlu khawatir makanan akan basi.

Kebetulan orang tua dan keluarga dekat tercover semua dalam wilayah pengiriman Paxel. Saat pandemi dan harus di rumah saja seperti ini pakai paxel mambantu banget. Jadi kami bisa saling kirim dan terima makanan serta barang secara cepat.

Kebetulan kondisi kesehatan saya naik turun selama dua bulan ini. Saya dikarantina suami tidak boleh keluar rumah. Ya sudahlah. daripada kenapa-kenapa ntar.

Kalau saya paling sering menggunakan paxel untuk pengiriman buku dan makanan. Buku referensi saya masih banyak di rumah orang tua. Kalau butuh buku referensi buat kerjaan, Saya biasanya minta tolong dikirim ke tempat tinggal saya. Selain itu sepupu dan Budhe sering kirim makanan juga.

Kalau Ibu saya seringnya sih kirim makanan. Beliau tahu makanan kesukaan saya jarang ada yang menjual saat pandemi begini. Beberapa waktu silam saya pernah curhat kalau mbak langganan penjual makanan sudah pulang kampung.

Namanya Ibu ya. Nggak tega sama anaknya. Padahal saya ya nggak apa-apa bisa makan seadanya. Terkadang ya bikin sendiri. Ya mau gimana lagi. Saya sih senang saja. Kebetulan ada paxel juga yang sangat membantu arus pengiriman kami.

Komentar