Live akustik di CFD Jalan Darmo |
Setelah 'terkurung' di rumah selama masa pandemi. Masa bebas keluar rumah tentu saji hal yang paling ditunggu. Tahan dulu. Surabaya saat ini termasuk zona merah lagi. Beberapa tempat yang sudah sangat ingin dikunjungi sudah masuk daftar dalam kepala.
Beberapa tempat wisata dan mall memang sudah dibuka. Meski begitu, saya memilih untuk menahan diri. Tidak pergi ke keluar rumah kalau hanya sekedar untuk jalan-jalan. Saya lebih memilih intuk tinggal di rumah saja. Ini beberapa tempat yang saya ingin kunjungi di Surabaya setelah masa pandemi berakhir.
1. Taman Flora 1 (Kebun Bibit)
Surabaya mempunyai banyak taman kota yang berada di semua penjuru kota Surabaya. Saya sebenarnya suka semua. Namun ada satu taman kota favorit. Saya sangat saya suka dengan Taman Flora di Surabaya Timur. Tepatnya di pingging jalan Bratang Binangun, Manyar Jaya.
Taman seluas 2,4 Hektar ini adalah hutan kecil di tengah kota. Banyak pohon rindang di sini. Begitu masuk, suasananya teduh dan sejuk. Saya dan teman-teman biasanya kumpul di sini sambil piknik. Gelar tikar di bawah pohon. Bawa bekal aneka makanan dari rumah. Tempat gelar tikar ini bersebelahan dengan tempat permainan anak. Jadi kami masih bisa ngobrol seru sambil mengawasi anak-anak bermain.
Ada juga area outbound anak-anak yang berdekatan dengan kandang rusa, kandang burung raksasa dan kolam ikan. Anak-anak bisa puas bermain seharian di sini. Taman Flora juga terdapat perpustakaan yang dilengkapi banyak komputer. Sudah ada jaringan WiFi juga. Semua fasilitas peminjaman buku dan penggunaan komputer gratis.
Bagaimana kalau ke Taman Flora tetapi tidak bawa bekal makanan? Tenang saja. Ada banyak penjual makanan di bagian pintu masuk. Penjual aneka makanan dan minuman berjajar rapi. Kita tinggal pilih yang diinginkan.
1. Taman Flora 1 (Kebun Bibit)
Surabaya mempunyai banyak taman kota yang berada di semua penjuru kota Surabaya. Saya sebenarnya suka semua. Namun ada satu taman kota favorit. Saya sangat saya suka dengan Taman Flora di Surabaya Timur. Tepatnya di pingging jalan Bratang Binangun, Manyar Jaya.
Taman seluas 2,4 Hektar ini adalah hutan kecil di tengah kota. Banyak pohon rindang di sini. Begitu masuk, suasananya teduh dan sejuk. Saya dan teman-teman biasanya kumpul di sini sambil piknik. Gelar tikar di bawah pohon. Bawa bekal aneka makanan dari rumah. Tempat gelar tikar ini bersebelahan dengan tempat permainan anak. Jadi kami masih bisa ngobrol seru sambil mengawasi anak-anak bermain.
Ada juga area outbound anak-anak yang berdekatan dengan kandang rusa, kandang burung raksasa dan kolam ikan. Anak-anak bisa puas bermain seharian di sini. Taman Flora juga terdapat perpustakaan yang dilengkapi banyak komputer. Sudah ada jaringan WiFi juga. Semua fasilitas peminjaman buku dan penggunaan komputer gratis.
Bagaimana kalau ke Taman Flora tetapi tidak bawa bekal makanan? Tenang saja. Ada banyak penjual makanan di bagian pintu masuk. Penjual aneka makanan dan minuman berjajar rapi. Kita tinggal pilih yang diinginkan.
Taman flora pada awalnya bernama Kebun Bibit. Ada juga yang menyebut Taman Flora Bratang karena ada lagi Taman Flora di Wonorejo. Lokasinya ada di seberang Kampus Ubaya lama. Bagian belakang taman ini adalah terminal Bratang.
2. Museum Pendidikan
4. Masjid Al-Akbar Surabaya
5. Car Free Day (CFD) Jalan Darmo
2. Museum Pendidikan
Saya sebenarnya sudah ingin mengunjungi museum pendidikan sejak awal tahun ini. Banyak foto dan liputannya yang berseliweran di media sosial. Beberapa kali lewat di depannya kebetulan sedang buru-buru. Tak mungkin untuk mampir sejenak.
Bangunan putih bekas sekolah Taman Siswa ini ada di Jalan Gentengkali no 10 Surabaya. meski termasuk bangunan kuno namun tidak terlihat menyeramkan. Ada 800-an koleksi yang dipamerkan museum pendidikan. Barang-barang milik Bapak Ki Hajar Dewantoro juga ada di sini.
Buka hari selasa-minggu jam 08.000 - 16.000 WIB. Untuk hari senin tutup. Saat bulan Januari gratis bagi para pengunjung yang datang. Entah nanti saat pandemi berakhir. Lokasi museum ini ada di sebelah Taman Ekspresi. Kalau tempat parkir ada diantara museum dan Taman Ekspresi. Tempat parkir baru ini memang dibangun khusus untuk pengunjung museum.
3. Pasar Ampel
Saya kangen nasi kebuli, nasi biryani dan roti maryam. Plus belanja kain kiloan untuk bikin jilbab. Kangen juga dengan suasana Pasar Ampel di tengah pemukiman dengan gang yang sempit. Saya kangen sekali dengan suasana ini.
Kalau yang bikin kangen sekali tentu saja dengan nasi kebuli. Aroma aneka makanan Timur Tengah yang selalu menggoda iman untuk batal diet. Mata sering kalap kalau melihat dan mencium aroma makanan yang lezat. Rasanya ingin dimasukkan perut semua.
Atraksi tandak bedes (topeng minyet) di CFD Jalan Darmo |
4. Masjid Al-Akbar Surabaya
Masjid ini terkenal juga dengan sebutan Masjid Agung Surabaya. Bisa dibilang masjid ini adalah masjid rayanya Surabaya. Masjid kedua terbesar di Indonesia setelah Masjid Istiqlal. Bukan sekedar tempat ibadah, Masjid Al-Akbar juga menjadi tempat wisata terkenal di Surabaya.
Kita juga bisa naik ke menara masjid. Kita bisa melihat Surabaya dari atas. Masjid Agung juga sering digunakan untuk acara pernikahan. Ada satu lagi yang membuat Masjid Al-Akbar ini menjadi jujugan banyak orang. Pasar kaget.
Pasar kaget ini lokasinya ada di bagian belakang masjid. Tepatnya di tanah lapang bawah jalan tol. Pasar kaget ini buka hanya hari minggu. Banyak penjual yang menggelar dagangannya. Mulai dari makanan, aneka kebutuhan sandang dan perabotan rumah tangga.
Kalau pas tanggal muda atau musim liburan ramai sekali. Banyak penjual, orang-orang yang olahraga atau berwisata. Bukan sekedar area Pasar kaget yang ramai. Trotoar dan jalan di sekeliling Mas Al-Akbar juga banyak penjual. Ini nih yang bikin saya kangen. Sepeti one stop shopping. Semua barang kebutuhan ada.
5. Car Free Day (CFD) Jalan Darmo
Salah satu tempat hits yang wajib dikunjungi setiap minggu pagi di Surabaya. Pada awalnya CFD hanya digunakan untuk olah raga. Kemudian muncul banyak penjual makanan dan minuman. Kebetulan di area CFD ini ada Taman Bungkul. Salah satu taman kota kebanggan Surabaya. Pengunjung bukan saja berolahraga tetapi juga berwisata.
Saat ini banyak pedagang yang menggelar dagangan di sekitar CFD. Bukan sekedar makanan dan minuman. Ada juga pedagang kebutuhan sandang dari ujung rambut hingga kaki. Untuk pria dan wanita segala usia.
Selain itu juga banyak pedagang aneka perlengkapan rumah tangga. Pokoknya penjual apa saja lengkap di sini. Sudah seperti pasar. Berbagai hiburan juga ada. Mulai dari musik akustik, kombinasi musik angklung dan perkusi serta tandak bedes (topeng monyet).
Sebenarnya ada 8 lokasi Car Free Day (CFD) di Surabaya. Untuk wilayah Surabaya pusat ada di Jalan Tunjungan dan Jalan Darmo. Surabaya Utara di Jalan Kempang Jepun. Surabaya Timur di Jalan Sedap Malam dan Jalan Kertajaya. Surabaya Selatan ada di Jalan Jemur Andayani. Sedangkan di Surabaya Barat di Jalan Raya Kupang Indah dan Jalan Ir. Soekarno.
Meski begitu, hanya CFD di Jalan Darmo yang paling terkenal. Selalu banyak orang setiap minggu. Car Free Day Surabaya buka jam 06.00 - 09.00. Biasanya sampai dhuhur baru sepi pengunjung dan semua lapak pedagang tutup.
Sudah dari bulan Agustus berbagai tempat diatas telah dibuka. Saya masih belum berani mengunjungi tempat wisata tersebut. Beberapa daerah kembali masuk zona merah karena pasien Covid-19 kembali meningkat. Saya tunggu semua daerah masuk zona hijau saja. Lebih aman dan nyaman.
Foto : koleksi pribadi
Komentar
Posting Komentar