Tema nulis bareng komunitas Ning Bloger Suroboyo minggu ini adalah tentang kegiatan di malam tahun baru. Sebenarnya, saya tidak pernah merayakan tahun baru. Acara malam tahun baru 2021 sama dengan malam tahun baru di tahun-tahun sebelumnya.
Intinya, saya di rumah saja. Tidak ada acara khusus atau pakai acara begadang. Tergantung mata ngantuk jam berapa ya langsung tidur. Keluarga semua kumpul di rumah setelah aktivitas seharian. Memang untuk tahun ini ada beberapa perbedaan sih meski tetap di rumah saja. Inilah kegiatan malam tahun baru saya:
1. Nonton Film
Sebenarnya ini bukan kebiasaan saya setiap malam tahun baru. Kalau besok hari libur, hari ini seringnya saya pakai untuk maraton nonton film atau drama Korea. Mumpung besok libur. Saya bisa nglembur tidur keesokan harinya.
Biasanya, suami nglembur kerja. Saya menemani sambil maraton nonton drama Korea. Tahun ini berbeda. Kebetulan ponakan pada kumpul. Maka acara malam ini adalah nonton film bersama. Kebetulan Indihome memberi bonus all channel dari tanggal 24 Desember - 2 Januari.
Kami marathon nonton film dari pagi. Channel yang kami pilih pindah-pindah. HBO, Fox movie, AXN, WB dan TvN Movie. Televisi di pause hanya saat waktu sholat. Ruang keluarga sudah seperti bioskop pribadi.
Kebetulan, kami semua suka nonton film. Selera film juga sama. Semua genre kami tonton, kecuali film horor. Aslinya, kami sudah menonton hampir banyak film yang tayang di channel tersebut. Namanya juga hobi nonton film. Apalagi nonton bersama ramai-ramai. Pasti feel-nya akan berbeda.
Sebenarnya bukan hanya nonton film saja yang kami lakukan. Kami juga makan di depan televisi. Segala urusan rumah tangga cuti selama 2 hari. Tanggal 2 baru mulai beres-beres rumah dan mengerjakan pekerjaan domestik lainnya. Urusan makan pesan di aplikasi.
2. Masak Seru
Sejak beberapa hari sebelumnya sudah ada rencana ingin masak bareng di rumah. Mumpung lagi kumpul semua. Nah, berhubung promo Indihome all channel lebih menggoda. Hampir batal acara masak bareng ini. Smeua pada mager di depan televisi. Padahal bahan masakan sudah dibelanjakan Kakak Ipar.
Sayang kalau bahan masakan dianggurin begitu saja. Mubazir nanti. Para ponakan ingin makanan ala Jepang. Ya sudahlah bikin shabu-shabu dan yakiniku saja biar gampang. Tinggal cemplung-cemplung dan panggang. Paling penting bisa masak bareng dan makan bersama. Ini intinya.
Rencana awal, masak bareng di depan televisi. Masak sambil nonton. Setelah dipikir lagi kok ribet harus bawa kompor ke depan televisi. Toh dapur dan ruang keluarga berdekatan. Kami masih bisa menonton televisi dari dapur.
Akhirnya diputuskan, kami tetep masak di dapur. Makanan matang akan dibawa ke ruang keluarga. Resikonya harus makan cepat nanti kalau masakan matang. Tak apalah. Yang terpenting bisa seru-seruan masak bareng.
Ternyata sayurannya kurang. Tidak ada wortel dan buncis. Ya sudahlah tak apa. Aneka bakso dan bahan rebusan lengkap, ini yang penting. Kuahnya ada tambahan bumbu instan bakso. Kebetulan ada selada air di kulkas. Kami pakai saja untuk pembungkus daging. Acara masak bersama makin seru karena acara main cemplung dalam panci rebusan. Ini jadinya shabu-shabu dan yakiniku versi acak adut.
Paling seru adalah saat makan bersama. Rebusan dan daging tidak enak dimakan kalau sudah dingin. Sementara panci rebusan dan daging sudah diangkat dari kompor. Jadi kami harus makan dengan berpanas-panas lidah. Selain itu segala hal yang berpotensi mempercepat masakan jadi dingin harus diminimalisir. Kipas angin dimatikan. Pintu ditutup.
Selama makan diselingi gelak tawa. Aneka gaya mulut kepanasan silih berganti. Plus ekspresi wajah yang kepasanasan campur dengan ekspresi keenakan. Belum lagi ruangan yang panas. Meski sudah diguyur hujan tadi sore tetap saja ruangan terasa panas. Rasanya seperti lagi di sauna sambil makan.
Justru suasana seperti ini yang tak terlupakan. Saling ledek satu sama lain. Gelak tawa. Saling berebut gelas air karena keselek. Kami hanya berlima. bahan makanan untuk 15 orang. Tandas semua. Habis tak tersisa. Saya tidak terasa kenyang saat makan. Begitu semua makanan habis barulah terasa kenyang sekali. Perut rasanya penuh.
Begitu selesai makan, pintu langsung dibuka. Kipas angin dinyalakan. Kami berlima bersandar sambil elus-elus perut. Posisi duduk sudah tidak tegak. Mbrosot tak jelas. Kami tertawa-tawa lagi demi saling melihat pose dan ekspresi kekenyangan masing-masing.
3. Lihat Kembang Api
Tahun baru identik dengan kembang api. Kebetulan di sekitar rumah kami ada beberapa perumahan elite dan Mall. Saat tahun baru selalu meriah kembang api. Meski begitu saya tak pernah sengaja nonton kembang api karena memang tidak pernah begadang saat tahun baru. Jam 9 atau 10 sudah tidur tapi pas jam 12 malam selalu terbangun karena suara kembang api bersahutan.
Saya tinggal buka jendela saja sudah kelihatan aneka kembang api di langit. Kalau ingin lebih jelas lagi tinggal ke luar rumah atau naik ke loteng. Saat masih kecil, saya biasanya naik ke genteng bersama Adek. Kami duuduk di bagian genteng paling tinggi. Sementara Bapak sama Ibu menunggu di teras loteng.
Langit malam berubah menjadi layar 360%. Aneka kembang api bermunculan dari seluruh penjuru mata angin. Kami tinggal putar kepala saja melihat film kembang api aneka warna dan bentuk. Namanya juga anak kecil. Pasti suka kalau lihat kembang api. Sampai dibela-belain cangkrung di genteng demi mendapatkan pemandangan terbaik.
Kembang api tahun ini tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Sekitar 30 menit suara kembang api sudah tidak terdengar sama sekali. Biasanya sampai jam 2 dini hari baru benar-benar sunyi. Mungkin karena efek resesi ekonomi. Bisa jadi juga karena tidak boleh ada perayaan tahun baru di manapun untuk tahun ini. Syukurlah. Saya bisa langsung tidur lagi tanpa terganggu bisingnya suara kembang api.
Nah hanya begini saja kegiatan saya selama tahun baru tahun ini. Tidak ada yang istimewa. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Mungkin bagi orang lain tahun baru tahun 2020 ini sepi dan sunyi. Tidak berkesan dan bermakna sama sekali.
Apalagi yang sudah terbiasa merayakan acara malam tahun baru dengan perayaan yang meriah dan besar-besaran. Segala acara disusun beberapa bulan sebelum tanggal 31 Desember. Berbagai tempat saling berlomba membuat acara malam tahun baru yang spektakuler dan tak terlupakan. Tahun 2020 semuanya tidak ada lagi.
Inti dari perayaan malam tahun baru 2020 adalah bersyukur. Alhamdulillah kita masih bisa menikmati tmalam tahun baru ini bersama keluarga tercinta. Tahun ini adalah tahun yang penuh krisis. Bukan saja krisis ekonomi tapi juga krisis psikologis. Setiap hari kita harus berjuang agar tetap sehat dan waras.
Setiap kita yang masih bertahan hingga detik ini adalah para pejuang. Anda semua adalah pejuang. Setiap kita adalah surviver. Semoga tahun 2021 akan lebih meningkatkan keimanan, dikaruniakan banyak kesehatan dan kebahagiaan, serta rejeki barokah yang berlimpah.
SEMANGAT!!!
LET'S ROCK THE WORLD!!!
Foto : https://www.bbc.co.uk/programmes/articles/4gGSvzclrSpt07tRzhrmykB/eight-fizzling-facts-about-fireworks
Niat juga ngerayain tahun barunya, Mbak. Keluarga Mbak kayaknya masih mengapresiasi pergantian tahun. Aku rasanya udah nggak tau bedanya tahun baru dengan tanggal merah lainnya. :)) Oh oh, kecuali kewajiban ganti kalender di meja :))
BalasHapusAslinya gak pernah ngerayain tahun baru mbak. Sama ae kayak malam-malam yang lain. Kebetulan kumpul sama ponakan-ponakan jadi iku seru-seruan hore hehe.
Hapus