Meniran |
Saat awal masa pandemi tahun 2020, vitamin dan multivitamin menjadi barang langka yang menjadi rebutan masyarakat. Harganya pun meroket tinggi. Terutama vitamin C, vitamin E, vitamin B komplek dan zink. Tentu Anda masih ingat masa-masa ini. Berbagai multivitamin buatan pabrik menjadi barang yang paling dicari. Tentu saja demi untuk mempertahankan imun tubuh agar selalu dalam kondisi yang bagus.
Seiring perjalanan waktu mulai bermunculan artikel tentang berbagai tumbuhan herbal asli Indonesia yang bisa digunakan untuk menaikkan imun tubuh. Saya teringat kembali saat kecil dulu kalau sedang demam selalu dibuatkan ibu kunyit madu. Caranya membuatnya mudah. Kunyit diparut lalu diperas. Air kunyit dicampur madu. Lalu diminum satu sendok makan. Sehari sekali dan diminum sampai benar-benar sembuh.
Sudah saya singgung sebelumnya, banyak artikel tentang obat herbal Indonesia. Hingga saat ibi saya selalu rajin membaca tentang berbagai obat herbal. Kebetulan saya penganut paham kalau masih ada obat herbal kenapa minum obat kimia. Hanya saja, terkadang muncul keraguan dalam diri ini. Artikel tersebut benar atau hoax ya?
Imunomodulator Alami
Kebetulan Mom Blogger Community bersama dengan Deltomed mengadakan webinar tentang 'Ibu Sigap Jaga Imunitas Keluarga'. Sesi pertama bersama dengan Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal). Beliau adalah ketua umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia). dr Inggrid memberika wawasan baru pada saya tentang berbagai tanaman herbal Indonesia sebagai imunomodulator alami.
Imunomodulator adalah zat atau substansi yang dapat memodifikasi respon imun. Bisa mengaktifkan mekanisme pertahanan alami atau adaptif. Bisa mengembalikan keseimbangan sistem imun yang terganggu. Selama ini imunomodulator yang tersedia di pasaran berupa obat bikinan pabrik. Ternyata di Indonesia ini banyak tanaman herbal yang bisa digunakan sebagai imunomodulator yang sama bagusnya dengan obat kimia. Bahkan banyak juga yang kualitasnya jauh lebih baik dari obat kimia.
Imunomodulator ini ada dua jenis yaitu imunostimulan dan imunosupresif. Imunostimulan adalah senyawa yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun. Biasanya digunakan untuk meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi. Sedangkan imunosupresif adalah suatu senyawa yang digunakan untuk menekan respon imun, meredakan hiper-inflamasi, mengatasi penyakit auto-imun atau mencegah penolakan transplatasi.
Imunostimulan contohnya adalah isoprinosin dan ekstrak herbal (meniran, kelor, kunyit, jinten hitam, sambiloto, bawang putih, jahe, pegagan, temulawak). Ternyata banyak juga tanaman Indonesia yang bisa digunakan untuk imunostimulan. Kalau di luar negeri juga ada yang menggunakan ekstrak herbal, yaitu echinacea, elderberry, ginseng, ganoderma dan saffron.
Ekstrak herbal paling banyak yang digunakan untuk imunostimulan adalah kunyit, meniran dan daun kelor. Kenapa? karena ketiga tanaman ini aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Saya bahas satu persatu ya tentang tiga tanaman herbal asli Indonesia ini.
Meniran (Phyllanthus Niruri)
Daun meniran ini bersifat imunostimulasi. Bisa mempercepat proses penyembuhan infeksi virus cacar air. Aman untuk pemakaiaan jangka panjang. Daun meniran ini dapat meningkatkan aktivitas dan fungsi imunitas non-spesifik serta imunitas spesifik, baik humoral ataupun selular.
Daun Kelor (Moringa Oleifera)
Daun kelor ini bersifat imunostimulasi. Nutrisi yang terkandung dalam daun ini adalah kalsium, zat besi, fosfor, kalium, zinc, protein, vitamin (A, B, C, D, E dan K), asam folat dan biotin. Aman untuk pemakaiaan jangka panjang. Antivirus. Kaya antioksidan. Mengandung antiflamasi. Kaya Ca yang dapat mencegah osteoporosis.
Kunyit (Curcuma Longa atau Curcuma Domestica)
Tanaman herbal paling sering digunakan di Indonesia ini bersifat imunostimulasi. Kunyit bersifat anti-radang. Kunyit mempunyai manfaat untuk memelihara dan memperbaiki sistem pencernaan. Aman untuk pemakaiaan jangka panjang. Kunyit juga meningkatkan fungsi utama sel T, sel natural killer (NK) dan makrofag.
Imugard sebagai Imunostimulan Herbal
Sesi kedua pada webinar kali ini, pembicaranya adalah Apt. Agie Avionico Gaudart, S. Farm. Beliau adalah brand manager imugard. Pak Agie berbagi info baru tentang imunostimulasi dari bahan herbal Indonesia.
Mungkin banyak dari Anda yang sudah mengkonsumsi berbagai tanaman herbal untuk menjaga kesehatan. Khususnya untuk meningkatkan atau menjaga imun tubuh agar selalu bagus. Khusus bagi Anda yang malas ribet mengolah obat herbal, PT Deltomed memberikan solusinya.
PT Deltomed sudah mengeluarkan produk yang bernama Imugard. Produk baru ini mengandung 3 bahan herbal Indonesia sekaligus, yaitu meniran, daun kelor dan kunyit. Ketiga bahan tersebut diracik dan dikemas dalam kaplet.
Imugard ini sudah mempunyai CPOTB dari BPOM Indonesia. CPOTB INI adalah sertifikasi khusus yang menyangkut aspek produksi dan pengendalian mutu obat tradisional. Cakupannya meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat tradisional. Tujuannya adalah agar produk obat tradisional yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan serta sesuai dengan tujuan penggunaan. Selain itu, PT Delyomed juga sudah memegang ISO 9001:2015.
Imugard bisa diminum anak-anak (usia lebih dari 12 tahun, dewasa dan lansia. Bagi Anda yang dalam kondisi sehat, imugard bisa dikonsumsi 1 kaplet per hari guna menjaga imun tubuh agar tetap bagus. Kalau Anda dalam kondisi sakit atau kondisi badan menurun disarankan untuk mengkonsumsi imugard 2 kaplet per hari sampai kondisi badan membaik. Jika tubuh sudah dalam kondisi sehat, Anda bisa minum 1 kaplet dalam 1 hari.
Bagi ibu hamil dan menyusui boleh minum imugard. Perlu diingat sebelumnya harus konsultasi dulu dengan dokter. Begitupun dengan para lansia. Apalagi bagi lansia yang mempunyai penyakit bawaan. Wajib konsultasi ke dokter dulu sebelum minum imugard.
Imugard bisa dikonsumsi dalam waktu jangka panjang. Kandungan herbal yang ada dalam imugard adalah meniran, daun kelor dan kunyit yang memang aman untuk diminum setiap hari dalam waktu lama. Saat tubuh dalam kondisi sakit imugard bisa diminum setiap hari selama 1 bulan. Maksimal 6 bulan kalau untuk konsumsi rutin. Setelah itu istirahatkan dulu tubuh, tidak minum imugard.
Bagi para pasien yang postif Covid-19 juga boleh minum imugard. Fungsi utama obat herbal ini kan untuk menaikkan imun tubuh. Perlu diperhatikan jika minum imugard beri jeda waktu dengan obat dari dokter. Anda bisa minum imugard 1 atau 2 jam setelah injeksi atau minum obat dari dokter. Bagi para mantan pasien covid-19 juga bisa minum imugard saat masa penulihan. Bisa minum 1 kaplet/hari.
Kalau setelah disuntik vaksin covid bolehkah minum imugard? Ada 2 pendapat para ahli yang berbeda. pendapat ke 1, tunggu dulu 28 hari setelah vaksin baru boleh minum imunomodulator. Sedangkan pendapat ke 2, boleh minum langsung setelah vaksin untuk meminimalisasi efek samping vaksin. Terserah Anda memilih pendapat ahli yang mana.
Oh iya, sebentar lagi kan masuk bulan Ramadhan. Bagi Anda yang muslim masih tetap boleh minum imugard. Namun harus diminum setelah makan. Imugard disarankan untuk diminum setelah sahur untuk menjaga stamina tubuh tetap fit selama puasa.
Apapun yang terjadi. Stamina tubuh harus selalu terjaga. Imun tubuh juga harus selalu bagus. Semoga kita semua selalu sehat dan bisa melewati pandemi ini dengan selamat. Salam sehat selalu
Foto : deltomed.id
Iya. Inget banget dulu vitamin jadi barang langka di awal masa pandemi. Bahkan masker dan hand sanitizer pun ikut sulit didapatkan.
BalasHapusSaat ini rasanya semua mulai sedikit lebih tenang. Saatnya jaga imun demi kesehatan.
Aku ingat banget itu mbak. Akhirnya aku beli kunyit asem dan temulawak dari penjual jamu keliling. Gimana lagi vitamin dan suplemen langka di apotek.
Hapus