Judul tulisan ini adalah penggalan ayat dalam Al Qur'an surah Asy-Syarh ayat 5 dan 6. Pendek tapi mempunyai arti yang mendalam. Sudah saya jadikan quote sejak dulu. Terus jadi quote andalan sampai sekarang.
Saya berkenalan dengan quote ini secara tak sengaja. Beberapa tahun lalu, saya diajak teman datang di sebuah pengajian. Saat itu Ustazah sedang membahas tentang "belajar ikhlas". Menarik nih. Ternyata ikhlas itu harus dipelajari. Nah, Ustazah tersebut membahas tentang Surat Asy-Syarh. Dalam bahasa Indonesia artinya melapangkan.
Surah ini menceritakan tentang Allah Subhanallahu wa ta'ala yang menghibur dan menguatkan Nabi Muhammad. Ada ayat yang berbunyi "fainna ma'al usri yussro" yang artinya maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Ayat ini diulang dua kali (ayat ke 5 dan 6).
Sabar
Selama ini doktrin yang melekat di kepala saya adalah setelah kesulitan nanti akan datang kebahagiaan. Orang tua selalu berpesan kalau lagi kesulitan yang sabar saja. Dikuat-kuatkan. Nanti pasti akan ada jalan keluarnya. Ini berarti ada waktu jeda antara kesulitan dan jalan keluar. Selama masa jeda ini berarti harus sabar mencari atau menanti 'jalan keluar'.
Ternyata dalam surah Asy-Syarh ini malah beda, 'maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan'. Ada kata 'beserta' ini artinya antara kesulitan dan kemudahan datang bersamaan. Begitu ya. Sebentar saya ingat-ingat dulu. Kalau ada kesulitan rasanya seperti masuk ke terowongan gelap. Tidak kelihatan cahaya untuk melihat jalan keluar.
Ikhlas
Rasanya seperti ada di terowongan labirin yang gelap. Muter-muter tidak jelas. Tidak ada jalan keluar. Kalau mau jalan terus kok rasanya lama banget. Rasanya ingin segera keluar ke tempat terang. Biar bisa dapat cahaya lah. Minimal. Kalau masih terus tidak ketemu jalan keluar reflek jadi ngomel sendiri kan? Kemrungsung kata orang Jawa. Marah-marah tidak jelas.
Inilah saatnya untuk ikhlas. Lah bagaimana bisa. Saat hati kemrungsung disuruh ikhlas. Inilah saatnya untuk belajar ikhlas. Belajar membuat diri ikhlas menerima segala ketetetapan yang 'tidak enak' dari Allah subhanallah wa ta'ala. Ikhlas menerima dengan lapang dada. Saat untuk berdiam diri sejenak. Duduk diam mengosongkan hati. Menghilangkan segala prasangka buruk. Menghapus segala marah.
Ikhlas untuk menerima segala ketetapan Allah Subhanallahu wa ta'ala kalau kita sedang mendapatkan ujian. Ini hanya sesuatu yang sulit menurut kita. Bagi orang lain mungkin saja tidak sulit. Kesulitan ini hanya menurut pendapat kita. Ikhlaskan untuk menerima segala kesulitan ini. Ikhlas artinya menerima dengan lapang dada segala kesulitan tersebut. Memeluk segala kesulitan dengan penuh cinta. Tanpa amarah. Tanpa dendam. Peluk terus kesulitan ini hingga hati tentram.
Jika sudah dalam tahap ini. Laporan pada Allah Subhanallahu wa ta'ala. 'Ya Allah saya ikhlas menerima segala kesulitan ini'. Mintalah tolong pada Allah untuk menyelesaikan segala kesulitan. Pasrahkan diri sepenuhnya.
Tenang
Saat hati kemrungsung. Masih belum bisa ikhlas menerima segala kesulitan. Biasanya akan susah melihat kemudahan yang sudah diberikan. Mungkin karena kita masih fokus pada diri sendiri dan belum bisa melihat apa yang ada di sekitar kita. Janji Allah Subhanallahu wa ta'ala padahal pasti 'maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan'.
Inilah pentingnya ikhlas. Saat sudah dalam fase ikhlas. Hati lebih tenang. Kepala bisa berpikir lebih jernih. Saat ini barulah segala kemudahan akan kelihatan. Jalan keluar tiba-tiba muncul di depan mata. Pertolongan Allah datang dari arah yang tak disangka-sangka.
Jadi heran sendiri seringkali. Oalah ternyata ini to jalan keluar kesulitanku selama ini. Padahal gampang ternyata, kemana saja aku selama ini.
Saat hati tenang memang akan lebih mudah menerima segala masukan. Lebih gampang pula melihat segala peluang. Inilah kenapa ikhlas harus dipelajari. Ikhlas tidak datang ujug-ujug. Butuh proses untuk menuju ikhlas. Prosesnya mau cepat atau lambat ya tergantung kita sendiri. Seberapa kuat tekad kita untuk menjadi ikhlas. Seberapa giat untuk belajar ikhlas.
Semoga kita semua selalu bisa cepat ikhlas saat menerima kesulitan. Biar lebih cepat pula melihat segala kemudahan yang Allah Subhanallahu wa ta'ala hadirkan bersama kesulitan. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar