Soft Skill di Abad Digital

Selama pandemi aktivitas fisik dibatasi. Ini adalah hal baru bagi banyak orang. Tak sedikit orang yang mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri. Orang dewasa yang sudah dalam fase kematangan emosi saja mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri. Apalagi anak-anak. Inilah yang tidak disadari banyak orang. Anak-anak adalah hidden victim pandemi Covid-19.

Anak-anak dipaksa harus berdiam diri di rumah. Sekolah daring. Tak boleh bermain di luar rumah. Anak-anak mengalami gejolak emosi. Muncul masalah pada anak seperti depresi, agresi, susah konsentrasi, emosional, serta berbagai masalah komunikasi dan sosialisasi.

Anak Kreatif

Beberapa waktu lalu saya mengikuti workshop yang diadakan Faber Castell. Menarik temanya, tentang soft skill yang diperlukan di abad digital. Jadi penasaran. Pembicara workshop adalah Kak Yohana Theresia, M.Psi. Psikolog anak dan keluarga dari Yayasan Heart of people.id.

Soft skill yang harus dimiliki oleh anak sebagai bekal hidup di abad digital adalah kreatif. Menjadi kreatif adalah jalan keluar untuk survive dalam kehidupan. Mengapa demikian?

Anak yang kreatif mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:

1. Mampu memaknai masalah dengan cara yang unik. Bisa mempunyai sudut pandang yang berbeda dengan orang kebanyakan jika melihat suatu masalah.

2. Berani ambil resiko.

3. Menyajikan ide yang berbeda (Out of Box).

4. Tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah.

Kriteria anak yang kreatif inilah yang nanti akan bisa membuat mereka bertahan dalam kehidupan kelak. Bukankah tidak semua anak kreatif? Ya memang. Tenang saja. Anak yang kreatif tidak terpengaruh dengan faktor keturunan. Anak yang tidak kreatif bisa dilatih menjadi anak kreatif. Berapapun usia anak tidak masalah. Tidak ada kata terlambat untuk meningkatkan 'sisi' kreatif pada anak.

Ada beberapa aktivitas yang bisa meningkatkan kreatifitas anak, antara lain:

1. Memberikan aneka ketrampilan yang mengasah kreatifitas pada anak. 

2. Mengajak anak untuk menghayal tentang tempat, peristiwa atau suatu kejadian. 

3. Mengajak anak bermain untuk merangkai, membangun atau membuat sesuatu. Misalnya lego dan sejenisnya.

4. Memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan seni. Menggambar atau mewarnai.

Creative Art Series

Anak-anak saat ini sudah masuk sekolah tapi masih belum normal sepenuhnya. Ada yang seminggu hanya 3 atau 4 hari. Ada juga yang sehari 2 - 3 jam sehari. Waktu anak-anak masih lebih banyak di rumah. Jika Kita merasa anak kurang kreatif tidak ada salahnya mulai dari sekarang. Tidak pernah ada kata terlambat untuk masalah pendidikan anak. Bikin apa ya enaknya yang bisa meningkatkan kreatifitas anak?

Pada workshop sesi ke 2 ada Mas Imam, art trainer dari Faber Castell mengeluarkan produk baru berupa Creative Art Series yang bisa digunakan semua usia. Para orang tua bisa juga 'bermain' dengan anak. Saya kebetulan mencoba paket Glow in Dark Clock. 

Paket ini berisi papan lingkaran untuk dasar jam dinding, mesin jam, cat arklirik, bubuk glow in dark, kuas, lem dan berbagai ornamen dari kertas linen hitam. Berbagai ornamen ini tinggal copot dari lembar kertas dan dipasang pada papan jam dinding jika selesai dicat nanti. 

Seru ternyata merakit paket jam ini. Ada 10 pilihan paket aktivitas yang seru lainnya, antara lain:

1. Basket Arcade.

2. Glow in Dark Clock

3. Colour Your Own Drawstring Bag

4. Fingger Printing Art Set

5. Stone Deco Art

6. Origami Fashion Design

7. Colour Your Own Tote Bag

8. Air Jet Sport Car

9. Make Your Own Kite

10. 3D Art Frame

Creative Art Series mempunyai banyak keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh para Ibu, antara lain:

- Kegiatan baru di masa pandemi

- Melatih kemampuan motorik halus

- Mengasah kreatifitas

- Meningkatkan self esteem dan self confidence

- Meningkatkan kelekatan orang tua dan anak

- Media mengekspresikan emosi

Kalau ingin beli paket tersebut bisa ke IG @fabercastell_id. Bisa juga beli official store Faber Castell di tokopedia atau shopee. Harganya sekitar Rp 100.000. Cobain, yuk.