Kue lebaran identik dengan nastar, castengel dan aneka kue kering. Kalau saya lebih suka kue lebaran yang tradisional. Apalagi kalau mudik. Saya bahagia sekali bisa ketemu dengan aneka kue lebaran tradisonal.
1. Lidah kucing
Kue ini termasuk kue kering hidangan khas Idul Fitri. Saya hanya suka dengan kue lidah kucing ini. Kalau kue kering lainnya paling hanya mencicipi satu buah. Kalau ketemu lidah kucing bisa habis satu toples sendirian.
2. Madumongso
Saat lebaran, Mbah Trenggalek Rahimullah selalu bikin sendiri madumongso. Ketan hitam dimasak dengan gula merah atau gula putih. Proses masaknya seperti bikin dodol. Hanya saja teksturnya lebih lembut. Ketan hitam masih berbentuk biji utuh tapi teksturnya lembut. Rasanya manis legit. Biasanya dibentuk bulat dan dibungkus plastk bening. Lalu bungkus bagian luar adalah kertas krep warna-warni. Waktu masih kecil, kertas krep bekas madumongso saya kumpulkan. Buat main pasar-pasaran sama para sepupu.
3. Opak gapit
Opak dalam bahasa adalah kerupuk. Jajanan renyah ini selalu ada saat lebaran. Mudik tak lengkap tanpa makan opak gapit. Kue ini tidak pernah bikin sendiri, selalu beli. Cara bikinnya susah soalnya.
Adonan dalam kondisi di penggorengan panas harus segera dilipat. Waktu untuk melipat harus pas. Telat beberapa detik, adonan sudah keras. Tidak bisa lagi dilipat. Meski bikinnya susah dan lama. Kalau sudah jadi cepat habis. Rasanya ada yang manis dan gurih. Tergantung selera.
4. Tape daun pisang
Ini adalah hidangan lebaran yang selalu ada kalau mudik ke Trenggalek. Bahan tape terbuat dari ketan hitam bukan ketela pohon. Ketan hitam dikukus lalu dicampur ragi tape. Kemudian dibungkus pakai daun pisang dan disematkan lidi kecil atau tusuk gigi. Biasanya bungkusnya kecil-kecil. Pas sekali suapan ke mulut. Tape daun pisang biasanya simpan di kulkas dulu. Paling enak kalau dinikmati saat dingin.
5. Kembang goyang
Ini termasuk kue yang kuno banget. Sudah ada sejak jaman Ibu saya masih kecil. Rasanya mirip seperti opak gapit. Bentuknya seperti bunga (kembang -Bahasa Jawa). Cara bikinnya pakai cetakan besi bentuk bunga yang dicelupkan ke adonan tepung beras encer. Lalu cetakan ini digoyang-goyangkan ke minyak panas sampai lepas dari cetakan. Goreng hingga kecoklatan. Kemudian angkat dan tiriskan. Inilah asal nama kembang goyang. Kembang yang digoyang-goyang saat membuatnya.
Resep Kembang Goyang
Bahan:
Tepung beras
Tepung Terigu
Garam (sedikit)
Gula (sedikit)
Cara Membuat:
1. Campurkan tepung beras dan tepung terigu dengan komposisi 2:1 = tepung beras : tepung terigu. Adonannya encer. Tambahkan garam dan gula secukupnya.
2. Panaskan minyak. Celupkan cetakan kembang goyang ke minyak panas sampai terendam semua.
3. Celupkan cetakan kembang goyang ke adonan setinggi 3/4 saja.
4. Segera masukkan cetakan ke dalam penggorengan. Cetakan harus terendam minyak panas seluruhnya.
5. Saat adonan sudah agak mekar, goyang-goyang cetakan sampai seluruh adonan terlepas.
6. Tunggu sampai adonan berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
Mudahkan cara bikin kue kembang goyang. Jajanan ini sudah mulai langka. Jarang muncul di saat lebaran.
Komentar
Posting Komentar