Awal Oktober sudah masuk perubahan musim panas ke musim hujan. Ini adalah masa waspada para Orang tua. Perubahan musim ini diiringi dengan musim batuk pilek. Terutama di kalangan anak-anak. Sebenarnya musim anak batuk pilek sudah muncul sejak awal bulan September.
Saat masuk bulan September cuaca memnag sedang panas. Kalau cuaca panas begini anak-anak pasti tergoda untuk minum es. Mereka jadi lebih sering minum dingin. Beberapa anak yang imun tubuh rentan akan mudah terserang virus flu. Sudak lazim adanya akalau virus batuk pilek mudah menyebar. Apalagi dikalangan anak-anak.
Kalau satu atau dua anak flu di kelas. Virus akan menyebar dengan cepat ke satu kelas. Meski sekolah sudah menyarankan kalau anak batuk pilek diminta untuk istirahat di rumah. Meski begitu ya tetap saja masih ada yang masuk sekolah karena berbagai alasan pribadi.
Anak Batuk Pilek
Saya paham para Ibu sudah sekuat tenaga menjaga imun tubuh anak-anak tetap bagus. Kalau ternyata masih ketularan batuk pilek ya sudah lah kita terima dengan ikhlas. Tapi coronces kan masih ada. Paling penting adalah jangan panik. Waspada boleh. Panik heboh jangan.
Batuk pilek sebenarnya gejala dai influenza. Masyarakat Indonesia biasa menyebut sebagai flu. Banyak juga yang mengenal dengan selesma. Gejala yang biasnaya muncul adalah bersin, hidung berair, hidung mampet, nyeri tenggorokan, batuk, sakit kepala, mata berair dan nyeri badan
Gejala paling dominan yang dapat dilihat pada anak adalah batuk dan pilek. Batuk yang saya maksud di sini batuk biasa ya. Bukan batuk rejan. Nah untuk tulisan ini saya akan memakai kata batuk pilek untuk pembahasan sampai selesai. Kedua kata ini lebih mudah dicerna. Kali ini saya juga hanya membahas batuk pilek pada anak tanpa bawaan penyakit yang lain.
Orang tua yang paling tahu kondisi kesehatan anak. Anak yang punya sakit asma, brochitis atau jantung. Jika anak batuk pilek penanganan akan berbeda. Ada penanganan khusus sesuai dengan panduan dokter. Berikut ini adalah cara perawatan anak yang batuk pilek biasa. Tanpa ada sakit bawaan lain. Perawatan ini bisa dilakukan secara mandiri oleh orang tua pada anak yang batuk pilek.
Perawatan Batuk Pilek di rumah
Batuk pilek penyebabnya adalah virus. Sebenarnya tanpa perlu minum obat, batuk pilek bisa sembuh sendiri. Tentu saja dengan catatan hanya batuk pilek tanpa ada penyakit bawaan lainnya. Pada anak yang mengalami batuk pilek tak perlu minum antibiotik. Perawatan bisa dilakukan di rumah sampai sembuh.
Sebagai catatan. Antibiotik tidak boleh sembarangan diminum. Setiap kali anda mengkonsumsi antibiotik, bakteri normal yang ada pada kulit, saluran cerna, mulut, dan hidung akan menjadi kebal terhadap antibiotik. Dan jika bakteri tersebut kebal terhadap antibiotik, maka antibiotik biasa tidak akan mampu membunuh bakteri tersebut.
Bagaimana perawatan untuk anak batuk pilek di rumah? gampang-gampang sulit. Kunci utama adalah sabar dan tidak panik. Cari ilmu tentang batuk pilek pada anak. Pahami gelaja penyakit yang bisa membahayakan anak. Waspada tapi tetap tenang. Berikut ini perawatan untuk anak batu pilek yang bisa dilakukan di rumah.
A. Banyak Makan dan Banyak Minum
1. Cairan ekstra (usia 5 bulan ke atas)
Anak yang sedang batu pilek sangat dianjurkan untuk banyak minum. Terutama air putih. Tujuannya untuk mencegah dehidrasi dan mengecerkan dahak. Anak batu pilek biasanya disertai dengan demam. Terkadang juga malah panas tinggi. Banyak minum bisa membantu mengurangi panas tubuh dan mencegah dehidrasi.
Kalau anak tidak suka atau menolak minum banyak air putih. Bisa memberi anak jus atau air madu hangat. Bisa juga teh hangat. Pokoknya cairan di tubuh anak jangan sampai defisit. Sedangkan untuk bayi yang usianua kurang dari 6 bulan cukup minum ASI atau susu formula. Tidak perlu tambahan air putih.
2. Minum vitamin atau suplemen (usia 12 bulan keatas)
Saat anak batu pilek biasanya Ibu akan memberikan vitamin atau suplemen khusus. Tujuan utamanya untuk menaikkan imun tubuh anak. Bisa vitamin C, probiotik atau imboost. Bisa yang kemasan obat atau berupa makanan alami.
Madu juga bagus untuk menaikkan imun tubuh. Madu juga mengandung karbohidrat. Anak yang batuk pilek cenderung susah makan karena tenggorokannya sakit. Anda bisa memberikan madu. Perlu diingat, madu hanya boleh diberikan pada anak minimal usia 12 bulan.
Jika anak tak suka minum madu secara langsung, tak masalah. Madu bisa dicampur dengan air hangat. Mungkin juga untuk bikin lemon angat dan ditamba madu. Untuk anak usia 1-1,5 tahun setengah sendok teh madu. Sedangkan anak yang usia 6-17 tahun satu sendok teh madu.
3. Masakan berkuah hangat (usia 6 bulan ke atas)
Saat anak batuk pilek biasanya sulit makan. Sekalian tenggorokan sakit, rasa makanan terasa pahit dan badan lemas. Paling enak kalau makan masakan yang berkua hangat. Selain bisa melegakan tenggorokan sekaligus untuk menamba energi.
Kalau untuk anak-anak yang batuk pilek sup ayam hangat enak dimakan. Selain untuk menambah energi juga bisa untuk menamba cairan tubuh pada anak. Perbanyak kaldu ayam. Bikin sup ayam yang agak kental.
Kalau anak malas makan nasi, bisa ditambahkan kentang yang lebih banyak. Wortel, buncis dan jagung manis pipilan sayurannya. Wortel dan buncis dipotong kecil-kecil agar bisa sekali suap.
B. Istirahat yang banyak
Anak yang batuk pilek biasanya lebih rewel karena tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya. Belum lagi kalau hidung mampet. Anak susah tidur nyenyak. Padahal kalau sedang batuk pilek harus banyak tidur.
1. Beri balsam gosok beraroma (usia 3 bulan ke atas)
Bahan-bahan balsam sebenarnya tidak mengobati flu atau batuk. Biasanya balsam mengandung herbal, minyak, eucalyptus (bukan kamper atau mentol). Ada juga yang menggunakan minyak esesial eucalyptus. Sebaiknya tidak pilih balsam yang mengandung petroleum atau paraben. Cukup oleskan balsam di dada, leher dan punggung.
2. Memposisikan kepala lebih tinggi (usia 6 bulan ke atas)
Posisi tubuh seperti ini bisa membantu aliran nafas lebih lancar. Apalagi kalau anak mengalami hidung mampet. Posisi tubuh seperti ini bisa mengurangi rasa tidak nyaman karena hidung mampet. Anak-anak cenderung gelisah bila tidak bisa bernafas dengan nyaman.
Minum Obat dan Periksa ke Dokter
Saat anak sedang panas tinggi, orang tua akan jauh lebih cemas. Jika panas mencapai 38 derajat dan anak keliatan gelisah. Silakan kalau ingin memberikan obat penurun panas. Tentu saja dengan obat penurun panas yang pernah diresepkan oleh dokter. Jangan asal minum obat penurun panas.
Kapan orang tua harus membawa anak ke dokter anak?
1. Jika anak usia kurang dari 3 bulan mengalami demam. Anak usia kurang dari 3 bulan rawan mengalami step. Sebenarnya sampai anak umur 5 tahun masi harus siaga serangan step. Terutama jika suhu tubuh anak mencapai lebih dari 38 derajat. Suhu 38 derajat pada balita masih dianggap demam biasa. Hanya saja saya sudah waspada kalau anak mencapai suhu tubuh setinggi ini.
2. Anak masih mengalami batuk pilek selama 10 hari. Tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Meski demam sudah hilang lebih baik dibawa ke dokter. Masa inkubasi virus batuk pilek selama 2-3 hari. Anak akan mengalami batuk dan pilek hebat pada 3 hari tersebut. Anak akan pulih setelah masuk hari ke 7 dari mulai gejala hari pertama.
Semoga anak-anak kita sehat semua ya. Kalau ada yang lagi sakit semoga segera sehat kembali.
Referensi tambahan:
1. https://milissehatyop.org/batuk-pilek-%e2%80%93-hidung-meler/
2. https://milissehatyop.org/
Komentar
Posting Komentar