Detektif Kim Taek-rok (Lee Sung-min) mendapat telepon dari nomer tak dikenal. Penelepon ini ternyata tahu banyak tentang berbagai kasus yang pernah ditangani Detektif Kim. Tentu saja Detektif ini kaget. Lebih kaget lagi Si Penelon bilang kalau Detektif Kim telah salah tangkap. Detektif Kim tidak terima dengan tuduhan tersebut dan mengabaikan telepon tersebut begitu saja.
Detektif Kim Taek-rok adalah penyelidik senior di Kantor Polisi Geumo dengan prestasi yang mengagumkan. Detektif yang menjadi idola para yuniornya. Para musuh pun segan dan memilih tidak berurusan dengan detektif satu ini. Saat ini, Detektif Kim sedang menjelang masa pensiun. Beliau sangat menunggu masa pensiun ini. Kondisi fisiknya sudah mulai menurun. Beliau harus minum obat secara rutin. Apalagi Beliau tinggal sendirian di kamar flat yang sempit. Jauh dari kata nyaman.
Penelepon Misterius
Ternyata Si Penelepon Misterius masih terus menghubungi. Detektif Kim mengabaikannya. Beliau mengaggap hanya telepon iseng. Si Penelepon tiba-tiba memberikan sebuah bukti baru kasus pembunuh jalan layang. Kasus ini sudah lama sekali.
Kebetulan pelaku kasus pembunuhan jalan layang sudah dibebaskan dan berencana mengajukan banding. Kebetulan juga si pelaku ini meminta Detektif Kim untuk melakukan penyelidikan ulang. Si Pelaku ngotot kalau bukan dia pelaku sebenarnya. Kebetulan lagi Si Pelaku tinggal di sebelah flat Detektif Kim. tentu saja kecurigaan jatuh pada Si Pelaku sebagai penelepon misterius. Detektif Kim menyiapkan jebakan. Ternyata Si Penelepon Misterius bukanlah Si Pelaku.
Detektif Kim semakin penasan karena Si Peneleon Misterius tahu kalau saksi kunci kasus pembunuhan jalan layang dalam kondisi mabuk. Sebenarnya Detektif Kim sadar bahwa saksi tersebut diragukan penglihatannya karena kondisi mabuk. Saat itu Kepolisian mendapat tekanan dari masyarakat untuk segera menyelesaikan kasus tersebut. Detektif Kim mendapat tekanan dari atasannya juga. Detektif Kim mengambil jalan pintas untuk menggunakan kesaksian orang mabuk tersebut.
Detektif Kim merasa bersalah sebenarnya. Maka Beliau meneyetujui untuk menyelidiki ulang kasus pembunuhan jalan layang. Detektif Kim melakukan penyelidikan kasus ini diam-diam. Detektif Kim hanya meminta tolong Detektif Lee Seong-a (Kyung Soo-jin). Detektif Lee adalah partner Detektif Kim. Hanya Detektif Lee yang dipercaya. Detektif wanita muda ini tangguh dan ulet dalam menyelidiki suatu kasus.
Saat Detektif Kim melakukan penyelidikan, Si Penelepon Misterius memberikan petunjuk-petunjuk yang terlewati Detektif Kim. Meski awalnya terganggu, Detektif Kim bisa menerima 'kehadiran' si penelepon misterius. Mereka seperti layaknya rekan yang bekerja sama melakukan penyelidikan. Detektif Kim memberi nama 'teman' di ponsel untuk si penelepon misterius.
Pelaku pembunuhan kasus jalan layang ternyata anak konglomerat. Dahulu, kasus ini sengaja ditutupi dengan menggunakan atasan Detektif Kim. Si Teman telah menyadarkan Detektif Kim. Tidak ada manusia yang sempurna. Dibalik prestasi yang mentereng ada kesalahan yang pernah dilakukan Detektif Kim.
Si Teman Berulah
Si Teman ternyata meminta Detektif Kim membuka kasus lama lagi. Kali ini tentang kasus pembunuhan bersaudara. Detektif Kim Taek-rok kebetulan menyimpan rasa bersalah pada kasus ini. Saat itu tidak ada bukti kuat untuk menjerat tersangka. Detektif Kim membuat bukti rekayasa. Beliau mengambil pisau dapur di rumah tersangka dan melumuri dengan darah korban. Sama seperti kasus sebelumnya. Ada tekanan dari atasan untuk segera menyelesaikan kasus ini.
Si Teman memberikan berbagai petunjuk untuk mengungkapkan kasus ini. Detektif Kim menurut. Mereka bekerja sama mencari pelaku yang sesungguhnya. Sambil melakukan penyelidikan, Detektif Kim mencari tahu siapa sebenarnya penelepon misterius ini. Detektif Lee Seong-a curiga dengan perilaku Detektif Kim. Kenapa harus membuka kasus-kasus lama? Padahal kasus tersebut sudah ditutup. Tersangka sudah di penjara.
Si Teman masih saja memerintah Detektif Kim. Tentu saja detektif senior ini marah. Beliau tak suka dimanfaatkan orang tidak jelas. Si Teman juga marah, mengancam Detektif Kim agar tetap menuruti semua perintahnya. Detektif Kim tetap ngotot tidak mau menuruti perintah si Teman. Detektif Lee satu-satunya teman berdiskusi Detektif Kim tentang si Teman. Detekttif wanita ini berusaha semaksimal mungkin membantu Detektif Kim.
Suatu malam, Detektif Kim mendapat pesan untuk bertemu dengan Kepala Woo Hyeon-seok (Kim Tae-hoon). Mereka berdua teman lama dahulu. Kepala Woo terjerat lingkaran Polisi korup saat ini. Detektif Kim mengajaknya untuk keluar dari lingkaran tersebut. Kepala Woo sudah tidak bisa keluar. Detektif Kim merasa bersalah karena tidak memperingatkan Kepala Woo sejak dulu. Detektif Kim sebenarnya sudah tahu kalau Kepala Woo akan dijerat lingkaran Polisi korup. Hanya saja Detektif Kim memilih tidak peduli dengan pilihan sahabatnya ini.
Setelah pertemuan tersebut, mereka berpisah. Saat tidur, Detektif Kim mendapat panggilan telepon. Si Teman ternyata. Detektif Kim disuruh datang ke daerah hutan di lereng Gunung.
"Kalau kamu tidak datang saat ini, Hyeon-seok akan meninggal."
Detektif Kim panik dan langsung menuju hutan tersebut.
Saat Detektif Kim sampai, kondisi Hyeon-seok kritis. Beliau hanya sempat berucap tak jelas lalu meninggal. Detektif Kim berusaha mencari petunjuk di sekitarnya. Beliau menemukan camera mini. Sayang, ada seseorang yang memukulnya hingga pingsan. Detektif Kim baru sadar keesokan hari di kamar flat. Plus dapat kabar dari Seong-a kalau dirinya jadi tersangka pembunuh Kepala Woo Hyeon-seok. Tentu saja Detektif Kim bingung.
Kenapa bisa begitu? karena ada sidik jari Detektif Kim di tubuh Kepala Woo, dompetnya dan sekitar TKP. Tentu saja itu karena Detektif Kim semalam di sana. Bagaimana kok bisa tidur di kamar dari semalam? Detektif Kim khawatir kalau dia mengalami hilang ingatan sesaat. Detektif tua ini memang mempunyai masalah dengan ingatannya. Beliau harus minum obat teratur. Saat melihat memar di tubuhnya, barulah Detektif Kim yakin semalam di Gunung. Beliau ingat kalau dipukul saat memegang tubuh Kepala Woo.
Ternyata si 'Teman' yang menjebaknya sebagai pembunuh. Detektif Kim makin marah dan sangat berambisi untuk menemukan siapa sebenarnya si Teman ini. Untunglah beberapa koleganya tahu ada 'sesuatu' yang terjadi. Detektif Kim meminta waktu seminggu pada Direktur Seo Gwang-su (Kim Hong-fa). Direktur Seo adalah kepala Kantor Polisi Geumo. Setara Kapolda mungkin kalau di sini. Direktur Seo memberi waktu seminggu agar Detektif Kim menemukan si Teman.
Berburu Waktu
Detektif Kim dibantu Detektif Lee Seong-a dan Detektif Son Gyeong-can (Lee Hak-joo) mencari Si Teman. Detektif Son adalah anggota polisi baru yang sangat mengidolakan Detektif Kim. Si Teman mulai mengancam Detektif Kim dengan mengirimkan foto putri tunggalnya yang sedang menjemur baju di balkon apartemen. Si Teman marah karena Detektif Kim tak mau menuruti perintah dan mematikan ponselnya.
Detektif Kim panik luar biasa. Apalagi anaknya dihubungi tidak mengangkat telepon. Saat putrinya masih kecil pernah disandera penjahat, yang dendam pada Detektif Kim. Putrinya yang menangis dalam gendongan Si Penyandera meninggalkan trauma mendalam pada Detektif Kim. Untunglah Sang Putri berhasil diselamatkan.
Tak lama setelah peristiwa penyanderaan, Detektif Kim memutuskan bercerai dengan istrinya. Beliau tinggal terpisah jauh dari istri dan anak. Semua itu dilakukan agar para musuh tak lagi mengincar keluarganya. Detektif Kim bahkan rela tak bertemu anak dan istirnya selama puluhan tahun. Beliau sering melihat anak dan istri hanya dari kejauhan. Untunglah anaknya memahami semua yang dilakukan oleh Sang Ayah.
Detektif Kim berusaha keras untuk menemukan siapa Si Teman ini karena semakin nekat. Tak lama Ketua Bae (Yoo Seung-mok) menjadi korban. Ketua Bae sebelum meninggal menghubungi Detektif Kim Taek-rok dan meminta untuk bertemu. Sahabat lamanya itu ingin memberikan bukti tentang sesuatu. Detektif Kim mendatangi rumah Ketua Bae. Sayang terlambat. Ketua Bae sudah dibunuh. Si Teman sempat terlihat. Detektif Kim langsung mengejarnya. Sayang Si Teman ini gesit dan cerdik. Detektif Kim kehilangan jejak.
Kecewa? tentu saja. Apalagi ponsel KEtua Bae hilang. Kemungkinan besar bukti tersebut ada ponsel Ketua Bae. Detektif Kim makin semnagat untuk menemukan si Teman. Detektif Kim juga dibantu teman lamanya ahli senior Departemen Forensik yang sudah pensiun. Berkat pengejaran di rumah Ketua Bae ada petunjuk baru.
Penyelidikan Si Teman mulai ada titik terang. Detektif Kim, Ahli forensik senior, Detektif Lee dan Detektif Son bekerja siang malam. Akhirnya ketemu. Si Teman ternyata adalah Ketua Guk Jin-han (Jin Goo). Ketua Guk adalah anggota baru yang dimutasi dari Kantor Polisi Seoul. Detektif Kim marah dengan kenyataan ini. Ketua Guk salah seorang yang tahu tentang si Teman. Dia juga membantu dan melindungi Detektif Kim saat melakukan penyelidikan atas suruhan Si Teman.
Detektif Kim ragu dengan penemuan si teman sebenarnya. Ada yang janggal. Suatu saat Si Teman menelepon, Ketua Guk ada di sebelahnya. Mobil Ketua Guk pernah disabotase Si Teman, yang membuatnya nyaris meninggal. Untung saja Detektif Kim datang menyelamatkannya. Selisih beberapa detik, nyawa Ketua Guk melayang. Detektif Kim curiga Ketua Guk hanya bawahan, sama seperti Kepala Woo Hyeon-seok.
Detektif Kim tetap mencari siapa Si Teman ini sebenarnya. Beliau khawatir kalau Ketua Guk akan dibunuh seperti sahabatnya Hyeon-seok. Detektif Kim yakin bahwa ada 'orang berkuasa' dibelakang Ketua Guk. Sebenarnya sudah ditampakkan siapa yang berada di atas Ketua Guk. Sayang belum ada jalan yang membuat Detektif Kim menyadari orang tersebut. Ini yang bikin gemas. Saya rasanya ingin berteriak ke Detektif Kim "Itu, tuh. Orangnya." Drama model begini ini yang sukses bikin Saya menonton terus hingga akhir.
Bukan Drama Biasa
Drama Korea Shadow Detective ini bukan hanya sekedar drama action dengan aksi menantang. Drama ini berkisah tentang kehidupan keluarga polisi yang mengharukan. Salah satu yang bikin saya sedih adalah cerita tentang keluarga Detektif Kim.
Adegan paling sedih saat Detektif Kim datang di pernikahan anaknya. Selama acara pun Detektif Kim pasang muka datar. Padahal saat di zoom, matanya berkaca-kaca menahan haru. Selesai acara, Detektif Kim langsung pergi. Sang Putri mengejar. Mereka bertemu di depan lift. Detektif Kim di dalam lift, Putrinya di depan pintu. Detektif kim ingin memeluk tapi khawatir ada musuh yang melihat dan tahu kalau dia masih sayang Anaknya.
Satu scene lagi yang sukses bikin saya menangis saat Detektif Kim berlari ke Apartemen anaknya sesaat setelah menerima foto Sang Anak menjemur baju dari Si Teman. Detektif Kim bersusah payah secepat mungkin sampai di apartemen anaknya.
Dia berlari kencang dan segera menekan bel pintu apartemen berkali-kali. Sang Anak membuka pintu dan Detektif Kim masih terenggah-enggah. Wajahnya pucat ketakutan dan kelelahan.
"Kenapa teleponmu tak dijawab."
"Aku lagi jemur baju. Ayah, aku baik-baik saja." ucap Sang Anak sambil tersenyum.
Detektif Kim tak kuasa mengucapkan sepatah kata. Beliau hanya memandang putrinya dengan mata berkaca-kaca. Lalu menutup pintu. Sebelumnya Beliau memastikan putrinya untuk berhati-hati dan jangan membuka pintu pada sembarang orang.
Mantan istri Deketif Kim adalah seorang dokter. Detektif Kim kalau sakit atau terluka lebih memilih diobati istrinya daripada ke rumah sakit. Saya jadi belajar tentang pertolongan saat mengalami luka atau sakit. Seperti kalau buka blog Mbak Hidayah Blogger Kesehatan. Sang Mantan Istri selalu sigap menolong Detektif. Bahkan juga merawat kesehatan Detektif Kim. Terihat kalau mereka masih saling mencintai tapi harus berpisah demi keselamatan Sang Putri.
Bukan hanya anggota Polisi yang harus bertaruh nyawa saat bertugas. Ternyata keluarga Polisi juga terancam keselamatannya. Apalagi anggota Polisi seperti Detektif Kim yang sering menyelidiki kasus besar. Banyak musuhnya.
Drama ini mengambil setting di kota Pelabuhan. Banyak adegan juga yang dilakukan di Pelabuhan. Setting kotanya mirip dengan Kota Semarang. Saya jadi kangen dengan teman-teman Blogger Semarang. Sudah lama tak bertemu dengan mereka.
Bagi para pecinta film action atau cerita detektif, yang berliku untuk memecahkan satu kasus harus menonton drama ini. Alurnya cepat dan padat, tidak membosankan. Hanya saja harus fokus saat menyaksikan drama ini. Banyak petunjuk kecil yang bertebaran dan terkadang hanya disorot sebentar oleh camera. Jangan sampai lengah saat menonton.
Komentar
Posting Komentar