Saat saya akan memasuki pintu gerbang dunia bloger. Saya bertanya-tanya sendiri, dunia seperti apa ini? Kelihatan seru, penuh warna. Bikin penasaran. Saya jadi ingin memasuki dunia baru ini. Kelihatannya menarik dan penuh petualangan.
Saya masuk lebih dalam lagi. Lebih tepatnya berpetualang menjelajah dunia blog. Saya sempat melihat-lihat berbagai sudutnya yang luar biasa. Wah ternyata seperti ini kehidupan para blogger.
Hingga akhirnya saya mengambil keputusan untuk terjun sebagai bloger sepenuhnya. Ada banyak harapan saya pada saat itu. Namun saya lebih memilih untuk realistis. Tak semua harapan itu bisa menjadi motivasi diri ini. Berikut ini 5 harapan saya sebagai Seorang bloger,
1. Traveling Gratis
Saat awal ngeblog, saya paling senang main ke travel blog. Saya paling suka lihat foto-fotonya. Serasa traveling meski hanya di depan layar komputer. Apalagi kalau penulisan cerita jalan-jalan dengan gaya story telling. Seperti ikut traveling bersama penulisnya.
Saya kalau mau bikin rencana traveling baru searching berbagai travel blog. Lalu saya jatuh cinta dengan beberapa travel blog yang penulisannya enak. Saya jadi betah berlama-lama membaca artikelnya. Lama-kelamaan, travel blog jadi tempat pelarian saat jenuh dengan pekerjaan kantor. Saat istirahat atau setelah pulang kantor. Saya seakan ikut jalan-jalan sejenak meninggalkan rutinitas kerja.
Ada beberapa travel blogger yang bisa traveling gratis. Bukan hanya keliling Indonesia tapi juga sampai ke luar negeri. Enak banget seperti itu. Saya juga ingin bisa seperti itu. Pasti menyenangkan sekali bisa jalan-jalan plus dibayar. Itu yang selalu terpatri dalam pikiran ini.
Begitu terjun langsung jadi bloger. Hohoho tak semudah itu kisanak. Perusahaan travel atau sponsor tak akan mungkin memberi gratisan sembarangan. Pasti harus ada timbal baliknya. Biaya yang keluar harus sebanding dengan pemasukan yang akan datang nantinya.
Ternyata para travel bloger harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit pada awalnya. Bikin konten itu tidak murah. Banyak juga travel bloger yang memang pemilik atau pekerja di bidang biro perjalanan. Sekalian sambil bekerja bikin konten. Lebih irit. Nanti kalau sudah terkenal sebagai travel bloger lebih mudah dalam urusan mencari pelanggan jasanya.
Saya sampai saat ini tidak pernah menggubur harapan. Saya percaya suatu saat nanti saya bisa traveling gratis. Bukan hanya keliling Indonesia bahkan sampai keliling dunia bersama keluarga. Aamiin.
2. Penghasilan Terjamin
Saya pilih bekerja sebagai bloger sebagai pekerjaan gara-gara 'terpesona' dengan teman, yang juga seorang bloger. Saya melihat enak sekali pekerjaannya. Dia bisa bekerja di rumah, kadang jalan-jalan, sering dikirimi barang-barang bagus plus penghasilan aman tiap bulan.
Siapa coba yang tak tergoda.
Saya yang sebelumnya menulis buku langsung berpindah haluan menulis blog dengan mantap. Siapa yang tak tertarik bisa bekerja freelance tapi dapat gaji bulanan. Kerja bisa sambil santai di rumah. Tak perlu dandan dan pakai pakaian bagus. Cukup buka laptop langsung saja kerja. Kapan waktu kerja, ditentukan sendiri.
Saya langsung minta tolong diajari untuk menulis di blog. Begitu saya terjun langsung barulah saya paham. Hanya bloger pilihan yang bisa seperti itu. Sama seperti pekerja yang lain, butuh kerja keras agar bisa dapat penghasilan tiap bulan.
Langkah pertama harus rajin unggah tulisan di blog. Langkah kedua bikin tulisan yang semenarik mungkin. Lalu promosikan link biar banyak pengunjung yang membaca. Naikkan setinggi mungkin jumlah pembaca diblog. Insyaa Allah akan banyak agency atau perusahaan yang memberi pekerjaan. Ini artinya akan semakin banyak penghasilan yang masuk. Insyaa Allah tiap bulan ada pemasukan. Itu harapan saya, yang terus saya lantunkan dalam setiap doa.
3. Bekerja Santai di Rumah
Pikiran saya dulu, enak banget ya kalau bisa bekerja di rumah. Kerja bisa kapan saja. Tak perlu riweh printilan kerja. Belum lagi kalau harus menempuh perjalanan jauh ke tempat kerja. Berdesakan di sarana transportasi umum atau mungkin juga harus terjebak kemacetan di jalan.
Enak banget kalau bangun tidur tak perlu keluar rumah. Tidak perlu mandi kalau lagi males mandi. Buka mata langsung buka laptop atau menyalakan PC. Bekerja pun bisa dilakukan sambil sarapan. Kerjanya sambil pakai baju tidur juga tak masalah. Itulah kenapa saya pilih menjadi bloger.
Apakah semua terjadi setelah jadi bloger?
Terjadi. Saat Saya masih belum menikah. Setelah berkeluarga beda lagi. Ada pekerjaan domestik yang harus dikerjakan juga. Saya harus berbagi konsentrasi antara urusan rumah tangga dan pekerjaan sebagai bloger.
Apalagi kalau sedang ada deadline. Alamat harus begadang. Pekerjaan bloger ternyata bukan sekedar menulis. Ada berbagai pekerjaan administrasi yang harus di selesaikan. Namun saya bersyukur. Saya masih punya pekerjaan untuk dikerjakan. Meski harapan saya pekerjaan menjadi bloger bisa bekerja santai sirna. Tak apalah. Lebih baik bekerja keras selagi badan masih bisa bekerja dan kita masih dikasih tubuh sehat.
4. Pekerjaan Hingga Akhir Usia
Saya punya harapan untuk tetap terus bekerja hingga menutup mata. Saya tidak ingin merepotkan anak, menantu dan cucu pada akhinya nanti. Saya ingin tetap punya penghasilan di hari tua nanti. Tak perlu meminta-minta uang. Saya juga ingin tetap hidup bermanfaat untuk sesama manusia.
Saya teringat cerita Ibu saya yang malah mudah jatuh sakit setelah pensiun. Ibu memang tidak punya kegiatan lain selain bekerja di kantor. Terbiasa sibuk dengan pekerjaan tiba-tiba harus stop. Tubuh akan kaget kalau berhenti tiba-tiba.
Pekerjaan sebagai bloger ini termasuk pekerjaan yang everlasting. Sampai umur berapa saja bisa. Pokoknya masih bisa mikir dan jari masih bisa ngetik. Meski saat ini ada beberapa agency atau client, yang memberikan batasan umur pada suatu project. Tenang saja. Masih ada pekerjaan, yang bisa didapatkan bloger pada umur berapa pun.
Harapan saya dunia blog masih terus dibutuhkan hingga akhir dunia nanti. Biar para blogger masih terus eksis hingga akhir usia. Menulis juga salah satu cara untuk mencegah kepikunan.
5. Banyak Teman
Saya melihat bahwa dunia bloger sangat luas pergaulannya. Jejaring juga kuat. Saat pertama kali bergabung di Komunitas Emak Bloger saya bahagia. Sebagian besar anggotanya para Ibu. Jadi ada teman 'sekufu'. Bisa bertukar pikiran tentang berbagai masalah blog, pernikahan dan rumah tangga. Saya langsung merasa betah di komunitas ini. Seperti menemukan teman lama.
Pasa awalnya, saya sangat jarang ikut kegiatan offline. Saya malah sering ikut program saling blogwalking sesama anggota. Justru dari kegiatan ini saya menemukan banyak teman baru. Pada mulanya hanya saling berkunjung, membaca dan komentar di blog. Lalu saya jadi makin tahu latar dan kondisi rumah tangga masing-masing anggota.
Harapan saya komunitas Kumpulan Emak Bloger semakin besar dan semakin banyak pekerjaan untuk anggotanya. Biar kesejahteran anggota semakin meningkat hehe. Semoga semua anggotanya juga selalu guyup rukun sampai kapan pun. Sayang kalau komunitas sebesar ini akan terbengkalai begitu saja. Semoga semakin sukses Kumpulan Emak Bloger.
Aku juga ga nyesel mba sampai Skr masih setia menulis di blog walo hanya utk hobi, ga mau monetisasi sampai kapanpun. Itu udah prinsip sih 😄. Krn memang LBH seneng nulis kayak Skr, bisa bebas tanpa terikat arahan.
BalasHapusTapi yg bikin aku seneng jadi blogger, mungkin Krn passion menulis. Dan ini terapi healing ku yg terbaik, setelah stress Ama kerjaan yg suka ngasih pressure tinggi, trus berpaling bentar ke blog, rasanya langsung adeeem kepala.
Dari blog juga aku dpt banyak temen sesama bloggers. Ketemu dengan beberapa dari mereka selalu happy. Kayak udh kenal lama, ngomong langsung nyambung. Bisa dibilang temen Maya ku LBH banyak drpd temen nyata 😄
Sama kita, Mbak. Teman mayaku, terutama blogger, lebih banyak daripada teman di dunia nyata hehe.
HapusEmang ya nulis di blog ini seperti healing. Buat buang stress. Terima kasih Mbak sudah berbagi cerita yang seru.