Pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern merupakan tempat perputaran uang, yang intensitasnya tinggi. Transaksi jual dan beli terus berlangsung tanpa henti. Saat transaksi tidak hanya melibatkan uang fisik tapi juga kartu debit, kartu kredit, uang elektronik atau dompet digital. Uang fisik dalam penggunaannya relatif beresiko tinggi. Apalagi kalau untuk transaksi dalam jumlah besar. Penjual ketika menerima pembayaran akan butuh ketelitian untuk memeriksa keaslian uang.
Hal inilah yang membuat para pembeli cenderung memilih menggunakan uang non-fisik saat transaksi jual beli. Terutama ketka harus membeli barang dalam jumlah besar. Transaksi akan berlangsung lebih cepat dan hemat waktu.
Seiring perjalanan waktu, teknologi di dunia keuangan dan perdagangan semakin berkembang. Kode Respon Cepat (Quick Responce Code/ QR Code) muncul untuk lebih memudahkan dan mempercepat transaksi jual beli. Hadirnya QR Code memang memudahkan dalam transaksi saat menggunakan uang elektronik atau dompet digital. Di satu sisi memang transaksi lebih mudah tapi juga memunculkan masalah baru. Setiap perusahaan pembiayaan mempunyai QR Code yang unik dan spesifik. QR Code yang dimiliki perusahaan pembiayaan akan berbeda satu dengan yang lain.
Pembeli terkadang mempunyai lebih dari satu akun. Baik uang elektronik atau dompet digital. Ini berarti merchant atau penjual juga harus punya beberapa QR Code. Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu langkah untuk menarik pembeli dan menjaga kepuasan pelanggan. Setiap perusaaan pembiayaan biasanya mempunyai program potongan harga yang berbeda. Pembeli sangat jeli dalam urusan pemanfaatan berbagai promo dan diskon tersebut. Terkadang memang merepotkan jika mempunyai beberapa uang elektronik atau aplikasi dompet digital.
Tentang QRIS
Kemudian hadirlah QRIS, yang bisa lebih mempermudah pembayaran saat transaksi jual beli. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code. QRIS bukan aplikasi, melainkan fitur kanal pembayaran yang sudah tertanam di aplikasi mobile banking dan sistem pembayaran uang elektronik serta dompet digital. Satu QR Code untuk semua. QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia pertama kali pada 17 Agustus 2019. Namun, implementasi QRIS secara nasional dimulai pada tanggal 1 Januari 2020.
Penjual sudah tidak perlu lagi mempunyai beberapa akun QR Code. Hanya dengan QRIS bisa menerima semua pembayaran dari berbagai mobile banking atau mobile payment. Pembeli tetap bisa mempunyai beberapa uang eletronik atau dompet digital. Setiap melakukan transaksi pun pembeli bisa bebas membayar dengan apapun uang elektronik atau dompet digital miliknya.
QRIS didukung oleh berbagai penyelenggara bank dan non-bank, yaitu Mandiri, BNI, BRI, BCA, BSI, CIMB, BPD, GoPay, Ovo, Dana, Linkaja, dan Shopee. Batas maksimal dalam setiap transaksi adalah Rp 20.000.000. QRIS juga bisa menghubungkan dengan sumber dana pengguna seperti tabungan, kartu debet dan kartu kredit.
Berdasarkan bentuknya, QRIS terbagi menjadi 2, yaitu
1. QRIS statis. QR Code yang dipajang secara fisik. Menggunakan kertas atau mika. Biasanya QR Code diletakkan dekat mesin kasir atau ditempelkan pada tempat, yang mudah dijangkau pembeli. QRIS Statis sering ditemui pada penjual atau pemilik usaha mikro dan kecil.
2. QRIS Dinamis. QR Code biasanya terdapat di layar monitor kasir, mesin EDC atau mesin pembayaran. QRIS Dinamis biasanya digunakan para pemilik usaha skala menengah dan besar.
Pemilik usaha yang melakukan transaksi dengan memakai QRIS sebanyak 25,4 juta. Sedangkan pembeli atau pengguna jasa yang melakukan pembayaran dengan QRIS sebanyak 32, 41 juta orang (data Bank Indonesia sampai dengan maret 2023). 91,17% pemilik usaha yang memanfaatkan QRIS untuk bertransaksi adalah SME (Small Medium Enterprise), menurut data dari PTEN hingga Maret 2023. SME adalah istilah international untuk penyebutan Usaha Kecil Menengah, yang sudah sesuai dengan standar bisnis umum dalam menjalankan usaha.
Para pemilik usaha dan customer banyak yang menggunakan QRIS karena sudah merasakan manfaatnya. Bukan hanya mudah saat melakuakan pembayaran dalam transaksi. Berikut ini manfaat QRIS bagi pemilik usaha:
1. Pemilik usaha bisa menggunakan riwayat transaksi dengan QRIS, sebagai Credit Profile untuk kemudahan mendapatkan pinjaman.
2. Seluruh transaksi dengan QRIS langsung masuk ke rekening pemilik tanpa jeda. Seperti transaksi transfer uang, yang tercatat secara tepat detail waktunya. Pemilik usaha bisa lebih mudah mengawasi arus uang masuk dalam transaksi jual beli.
3. Transaksi pembayaran lebih aman. Pemilik usaha bisa meminimalkan resiko tidak mendapat uang palsu dan memgalami perampokan.
4. Transaksi penjualan tanpa uang fisik bisa meminimalkan perpindahan virus dan bakteri. Pandemi memang sudah berakhir tetapi tubuh masih perlu dijaga dari berbagai virus.
5. Pemilik usaha 'diwajibkan' selalu bisa mengikuti perkembangan jaman, agar usahanya terus maju. Gaya hidup saat ini adalah transaksi perdagangan dengan menggunakan uang elektronik atau dompet digital
Bagi para customer juga merasakan manfaat pembayaran dengan menggunakan QRIS, antara lain:
1. Praktis. Cukup dengan menggunakan telepon seluler untuk memindai kode pembayaran. Tidak perlu lagi membawa banyak uang dalam dompet.
2. Aman. Pemilik usaha dan jasa yang menggunakan QRIS sudah mempunyai ijin resmi dan sudah melalui proses verifikasi.
3. Efisien. Cukup pakai aplikasi favorit. Tidak perlu download banyak aplikasi perusahaan penyedia pembayaran.
4. Cepat. Proses pembayaran berlangsung cepat. Tidak perlu menunggu lama untuk mengitung uang pembayaran atau pun menunggu uang kembalian.
5. Kekinian. Customer terutama anak muda sangat suka mengikuti gaya hidup yang sedang tren.
Sistem Pembayaran ASEAN QRIS Cross-Border (Lintas Negara)
Indonesia bertekad untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN sejak lama. Salah satu caranya, Bank Indonesia berupaya untuk mendorong keterkaitan antar negara melalui sistem pembayaran, yang disebut sebagai Cross-Border Transaction (Transaksi Lintas Negara).
Bank Indonesia bekerja sama dengan bank sentral dari negara-negara ASEAN untuk mempermudah pembayaran lintas negara. Salah satu caranya adalah dengan memperkenalkan QRIS Cross-Border. QRIS sudah bisa digunakan di Thailand dan Malaysia saat ini. Sedangkan untuk negara Singapura dan Filipina akan menyusul kemudian.
Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BoT) pada tanggal 29 Agustus 2022 telah meresmikan kerja sama pembayaran berbasis QR Code lintas negara. Warga negara Indonesia yang sedang berwisata atau bekerja di Thailand, bisa melakukan pembayaran dengan QRIS. Merchant PJP Thailand yang menerima aplikasi pembayaran QRIS adalah Bangkok bank dan krungsri. Mulai september 2022, akan bertambah 5 bank yang bisa menerima aplikasi QRIS. Sedangkan aplikasi pembayaran Indonesia yang bisa memindai QR Thailand adalah BCA, BSI, DANA, CIMB Niaga, Bank Sinarmas, Bank Mega, Permata Bank dan Bank BPD Bali. Partisipasi dari aplikasi pembayaran Indonesia lainnya masih dalam proses.
Bagi warga negara Thailand yang sedang berkunjung ke Indonesia bisa melakukan pembayaran dengan QRIS. Seluruh merchant QRIS Indonesia bisa menerima aplikasi pembayaran Thailand. Sedangkan aplikasi pembayaran Thailand, yang bisa memindai QRIS merchant Indonesia, yaitu Bangkok Bank, krungsri dan CIMB THAI
Saat Anda berkunjung ke Thailand dan ingin menggunakan QRIS untuk membayar, berikut ini cara yang bisa Anda lakukan:
1. Buka aplikasi pembayaran Anda.
2. Scan QR Thailand yang akan dibayar.
3. Masukkan nominal dalam Thai Baht.
4. Konfirmasi tujuan dan nominal dalam rupiah.
5. Masukkan PIN.
6. Transaksi selesai. Tunggu hingga muncul notifikasi berhasil.
Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia meresmikan QRIS Cross-Border pada tanggal 8 Mei 2023. QRIS antar negara Indonesia-Malaysia memungkinkan lebih banyak masyarakat Indonesia dan Malaysia, yang akan melakukan permbayaran dengan memindai kode QRIS dan DuitNow (QR code Malaysia).
Penyedia Jasa Pembayaran yang berpartisipasi dari Indonesia sebagai issuer. Bank atau lembaga non-bank yang berfungsi mengirim dana transaksi, yaitu Bank Sinarmas, DANA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Bank Syariah Indonesia, LinkAja, Bank Central Asia, Ottocash, Bank Mega.
Sedangkan sebagai Penyedia Jasa Pembayaran yang berpartisipasi dari Indonesia sebagai acquirer. Bank atau lembaga non-bank yang berfungsi untuk menerima dana transaksi dari bank merchant (issuer), yaitu Bank Sinarmas, DANA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, LinkAja, Bank Central Asia, Ottocash, Bank Mega, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Gopay, OVO, BPD Jawa Barat & Banten, Bank Nationalnobu, Bank Danamon Indonesia, Bank Maybank Indonesia, BPD DIY, BPD Provinsi Jawa Timur, i-Saku, BPD Sumatera Barat, BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Artha Graha International, Bank DKI, BPD Jambi, BPD NTT, Astrapay, GV e-money, BPD Kaltimtara, DOKU, BPD Kalimantan Barat, BPD NTB Syariah, BPD Papua, Bank Multiartha Sentosa, BPD Lampung, Kaspro, Dipay, Bank Neo Commerce,
PACcash, Paprika Multi Media, Bank DBS Indonesia, Virgoku, BPD Jawa Tengah, ShopeePay Indonesia.
Lembaga Keuangan yang berpartisipasi dari Malaysia sebagai issuer, antara lain: CIMB Bank Berhad, Hong Leong Bank Berhad, Malayan Banking Berhad, Public Bank Berhad, TNG Digital Sdn. Bhd.
Sedangkan Lembaga Keuangan yang berpartisipasi dari Malaysia sebagai acquirer, adalah Ambank Malaysia Berhad, Boost, Hong Leong Bank Berhad, Malayan Banking Berhad, Public Bank Berhad, Razer Merchant Services Sdn. Bhd., TNG Digital Sdn. Bhd., United Overseas Bank Malaysia Berhad.
Lembaga Keuangan dan Lembaga Pembiayaan Indonesia dan Malaysia yang bekerja sama untuk QRIS Cross Border lebih banyak. Dengan ini diharapkan akan semakin memudahkan warga negara dari Indonesia dan Malaysia dalam melakukan transaksi pembayaran saat berbelanja.
Tidak hanya di Thailand dan Malaysia, kedepannya QRIS Cross Border (QRIS antar negara) ini dapat digunakan di Singapura, Filipina dan seluruh negara ASEAN. Ini merupakan inisiatif Bank Indonesia dalam mewujudkan konektivitas sistem pembayaran dengan bank sentral lain di kawasan ASEAN. Demi untuk mendukung konektivitas sistem pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan dan inklusif.
Kerjasama konektivitas pembayaran tersebut diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Kerjasama yang baik antar negara ASEAN ini semoga bisa semakin meningkatkan perekonomian ASEAN. Serta bisa menunjang perdagangan, pariwisata dan aktivitas ekonomi lintas negara lainnya. Bukan hanya perekonomian negara-negara ASEAN saja yang maju tapi juga perekonomian seluruh negara ASEAN bisa maju bersama.
QRISnya satu, menangnya banyak.
=========
Referensi penunjang:
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Default.aspx
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5279847/qris-resmi-bisa-dipakai-di-malaysia-ini-daftar-lembaga-keuangan-yang-beri-layanan?page=3
QRIS Ini memudahkan kita melakukan transaksi keuangan ya mbak
BalasHapusNggak hanya dalam negeri, tapi juga bisa antarnegara
Wah seru nih, sekarang ada ASEAN QRIS Cross-Border. KAlau ke thailand gak perlu tukar uang BAth. Ke MAlaysia juga bebas nih beli-beli coklat.... MAsalahnya, kapan kesananya?
BalasHapusSelama ini aku sudah terbiasa bayar pakai QRIS, mudah, praktis dan nyaman. Apalagi di Jakarta sudah banyak tempat menerima pembayaran ini, bahkan warteg aja bisa, kantin sekolah anakku juga menerima. Senangnya nambah lagi ada QRIS lintas negara yang bisa dipakai di pembayaran Malaysia dan Thailand...traveling makin aman dan nyaman
BalasHapusKehadiran QRIS ini memang jadi langkah baik dalam memudahkan transaksi pembayaran, terlebih lagi konektivitasnya lintas negara ya
BalasHapusSistem Pembayaran ASEAN QRIS Cross-Border (Lintas Negara) sangat memberikan manfaat bagi kita khususnya yang sering ke luar negeri (ASEAN). Salut dengab inovasi dan terobosan dari Bank Indonesia ini.
BalasHapusWah iya ya, dengan QRIS dengan mudah kita bisa melakukan transaksi luarnegeri
BalasHapusJuga sangat membantu UMKM yang lemah dalam hal pembukuan
Andalan aku nih skrg pake qris, beneran lebih praktis ga perlu bawa2 dompet lagi. Cukup bawa hp yg emang slalu dibawa kemana2. Smoga makin byk negara asean lain yg menyusul, jdi gaperlu repot tukar uang dlu
BalasHapusAku sekarang hampir gak pernah bawa cash banyak mbak, krn ngandelin QRIS juga. Wah asyik juga kalau ke luar negeri pun khususnya sesama ASEAn udah bisa bertransaksi dengan QRIS Cross Border ya. Jadi kalau jala2n keluar negeri gak usah nuker mata uang asing banyak2 lbh aman juga selama HP dikekep :D
BalasHapusMakai QRIS memang membantu banget bagi mereka yang suka cashless.. cuma segenggaman tak perlu berat2 bawa dompet
BalasHapusQRIS ibaratnya jadi pemersatu antar bangsa ya, dengan adanya ewallet ini ga perlu cari-cari tempat penukaran uang nih.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSemudah itu saat ini mau transaksi jual beli meskipun sedang berada di negara lain.
BalasHapusDengan ASEAN QRIS Cross-Border, kita bisa membayar secara online. Semoga semakin luas kerjasamanya sehingga semakin banyak merchan dan negara yang bisa menggunakan ASEAN QRIS Cross-Border.
yeayyyyy jadi makin semangaaatt utk traveling kluar negriii mba
BalasHapuskarena selama ini aku mualessss bgt klo kudu ke money exchange.hadeehhh, mumettt itung2nyaaaa
Sebagai traveler rutin yg tiap THN pasti jalan, aku seneng dgn sistem Qris ini. Kalo sedang jalan domestik udh pasti dipake, dan seringnya cashless . Krn semua trx udh bisa pake Qris Rata2. Malah kdg aku dan suami JD males mampir ke suatu tempat kalo ga bisa trima Qris. Cari yg lain
BalasHapusTapi pas traveling ke LN , jujurnya aku msh LBH suka pakai cash mba. Atau minimal CC. Dan sayangnya pas ke KL Juni kemarin, aku bayar pakai qris, dengan cimb, dan itu gagal.
Sinyal kuat loh waktu itu. Tapi nth kenapa TRX nya ga bisa diproses. Untungnya aku bawa cash. Kalo ga, malu sih 🤣
Makanya, tiap ke LN walopun negaranya udh bisa pakai qris, ttp aja aku sedia cash LBH banyak. Krn kuatir masalah tadi. Mungkin Krn msh baru yaa, JD eror msh sering. Tapi semoga aja makin ke sini, makin lancar. Ntr aku coba lagi kalo sedang ke Thai atau Malaysia.
Saya juga cenderung memilih menggunakan uang non-fisik saat transaksi jual beli karena simple banget kak
BalasHapusJaman now sudah jarang pegang uang tunai, saya cenderung pakai QRIS karena sekarang warung kecil pun sudah ada QRISnya, hihihiii.
BalasHapus