Perencanaan Hidup Berkeluarga

cara perencanaan hidup berkeluarga


Siapa saja bisa memiliki anak dan menyebut diri mereka orang tua. Orang tua sejati adalah seseorang yang menempatkan kebutuhan anak di atas kebutuhan dan keinginan pribadinya. Untuk berada dalam memori indah anak di masa yang akan datang, orang tua harus sepenuhnya hadir dalam kehidupannya.

Perencanaan hidup berkeluarga 
Kita semua berharap memiliki keluarga yang dibangun menjadi bahagia dan sejahtera. Keluarga tempat untuk mendidik dan membentuk watak, moral serta melatih kebersamaan sebagai bekal kehidupan bermasyarakat. Ayah dan ibu perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjadi orangtua agar anak berkualitas.

Ada beberapa hal yang bisa direncanakan dalam hidup berkeluarga. Memang tidak banyak orang yang membuat rencana seperti ini. Apa saja rencana hidup berkeluarga?
1. Merencanakan usia pernikahan
2. Membina hubungan antara pasangan.
3. Merencanakan kelahiran anak pertama, persiapan menjadi orangtua.
4. Mengatur jarak kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi.
5. Berhenti melahirkan di usia 35 tahun, agar dapat merawat Balita secara optimal.
6. Merawat dan mengasuh anak Balita (memenuhi kebutuhan mendasar anak yakni kebutuhan fisik, kasih sayang, dan stimulus).

Keluarga mempunyai beberapa fungsi yang bisa menjadi pondasi dasar dalam kehidupan anggota keluarga. Terutama anak-anak. Fungsi keluarga yaitu 
1. Keagamaan. Orangtua sebagai panutan dalam beribadah dan berprilaku sehari-hari.
2. Sosial dan kependidikan. Orang tua mendorong anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan, serta mengenyam pendidikan untuk masa depan ya.
3. Cinta kasih. Orang tua berkewajiban memberi cinta kasih pada anak dan keluarga yang lain.
4. Perlindungan. Orang tua harus berusaha menumbuhkan rasa aman, nyaman, dan kehangatan bagi anak-anak dan keluarga.
5. Reproduksi. Orang tua sepakat mengatur jumlah anak, jarak kelahiran, dan menjaga kesehatan reproduksi anak.
6. Sosial budaya. Orang tua menjadi contoh perilaku sosial budaya dengan cara bertutur kata, bersikap dan bertindak sesuai dengan budaya ketimuran.
7. Ekonomi. Orang tua bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan keluarga.
8. Lingkungan. Orang tua mengajarkan pada anak untuk menjaga dan memelihara lingkungan sekitar.

1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Perencanaan keluarga juga berkaitan dengan perencanaan gizi anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Masa sejak anak dalam kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun. Ini merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki gizi. Disebut dengan periode emas.

1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) meliputi,
1. Periode kehamilan: 280 hari
2. Usia 0-6 bulan pertama: 180 hari
3. Usia 6-24 bulan: 540 hari

Pentingnya 1000 HPK:
1. Membentuk otak anak yang berisi menjadi bahan bakar pertumbuhan jiwa dan raga. Pembentukan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
2. Meningkatkan kesiagaan untuk masuk sekolah dan memberi kesempatan untuk meraih potensi terbaik di kemudian hari.
3. Untuk memperoleh kesehatan dan masa depan yang lebih baik.
4. Gizi yang tepat selama 1000 HPK ini memiliki dampak besar pada kemampuan anak tumbuh belajar dan bangkit dari kemiskinan.
5. Dampak malnutrisi pada periode ini bersifat permanen dan jangka panjang.

Cara menciptakan keluarga yang berkualitas:
1. Menumbuh kembangkan harapan yang positif pada keluarga
2. Memberi teladan yang baik
3. Senantiasa memberi nasehat kebaikan
4. Mencari dan membentuk lingkungan kondusif
5. Membantu pembiasaan dan pengulangan
6. Memberi hadiah berupa pujian 




Komentar