Cara Pengasuhan Anak yang Positif

cara pengasuhan anak yang positif


Anak lebih mudah untuk mengikuti apa yang dilakukan orang tua, dibanding perintah/nasehat. Orang tua yang baik adalah orang tua yang bisa menjadi teladan, memberikan contoh yang baik dan bukan memberikan perintah atau nasehat saja. Yang dimaksud dengan konsep diri adalah gambaran diri seseorang tentang ciri-ciri dan sifat yang dimilikinya (kelebihan dan kekurangan masing-masing).

Konsep Diri yang Baik
Orang tua perlu mengenal dirinya lebih baik dari orang lain, memahami keunikan serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Mengingat hal baik, sifat baik yang ada dalam diri akan menyebabkan kita merasa lebih baik. Pertahankan hal baik dan sifat positif yang ada pada diri masing-masing dan tinggalkan sifat yang tidak baik. Anak-anak membutuhkan orang tua yang yakin akan dirinya sendiri dan orang tua yang bisa menjadi teladan positif bagi anak.

Orang tua tidak boleh mengulangi melakukan hal yang tidak menyenangkan pada masa lalu kepada anak kita sekarang. Orang tua tidak boleh melakukan praktek pengasuhan yang memberikan dampak buruk pada anak. Dengan menghindari praktek pengasuhan yang buruk dan meningkatkan praktek pengasuhan yang baik, diharapkan bisa memberi dampak yang baik bagi anak.

Pola asuh ada berbagai macam, yaitu
1. Otoriter
Orang tua yang memaksa anak untuk mengikuti apa yang diingingkan orang tua.

2. Demokratis
Orang tua menghargai kepentingan dan kebutuhan anak tetapi menekankan pada kemampuan dengan bersikap tegas dan penuh kasih sayang dalam menetapkan aturan.

3. Permisif/serba boleh
Orang tua tidak menetapkan batas-batas dan tidak ada kontrol pada anak.

4. Pembiaran. 
Orang tua mengabaikan keberadaan anak dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap anak. Tidak mengambil tanggung jawab pengasuhan dan tidak menetapkan aturan-aturan.

Ketika menghadapi masalah, orang tua sebaiknya berkomunikasi dengan anak. Orang tua hendaknya menggunakan bahasa tubuh yang sesuai, dan juga memperhatikan sepenuhnya. Orang tua melakukan kontak mata, memperhatikan bahasa tubuh anak, membantu anak memahami perasaanya dan tidak menghakimi.

Ketika anak kecil kewalahan dengan emosi atau perasaan mereka. Maka tugas kita untuk membuat mereka tenang dan tidak terlibat dalam kegalauannya. Anak menutup telinga terhadap nasehat tetapi membuka mata terhadap contoh dan perilaku kita.

Komentar