Drama Korea yang satu ini ada juga yang judulnya Dongjae, The Good or The bastard. Saya melihat drama ini di channel One dengan judul Dongjae, The Good or The Bad. Pertama kali saya melihat drama ini, saya pikir drama serius. Latar belakang cerita tentang dunia kejaksaan. Ternyata banyak scene komedi.
Jaksa Seo Dong Jae (Lee Jun Hyuk) sudah 10 tahun tidak mendapatkan kenaikan pangkat. Dia bertugas di kantor Kejaksaan Distrik Cheongju. Dia hanya mendapat kasus-kasus ringan seperti pencurian, perselisahan antar warga atau penipuan dengan nominal kecil. Bisa dibilang dia Jaksa yang masuk peti. Kerjanya hanya formalitas. Prestasinya tidak pernah diperhitungkan.
Suatu hari, dia mendapat kasus tentang seorang Kakek yang ditabrak penggendara mobil. Kakek yang ditabrak malah dituntut karena guci yang dibawa oleh penggendara mobil pecah. Guci tersebut barang barang langka yang harganya ratusan juta. Penggendara mobil menuntut si Kakek untuk membayar ganti rugi guci tersebut. Si Kakek tidak terima. Dia yang menjadi korban kenapa malah yang harus ganti rugi.
Kebenaran yang Tersembunyi
Jaksa Dongjae hanya menangani masalah dengan dengan biasa. Dia menjalankan seluruh proses penyelidika secara biasa. Jaksa Dongjae juga memanggil saksi dan keluarga korban. Jaksa muda ini melihat ada yang janggal. Kenapa guci mahal ini dibawa sendiri. Korea mempunyai prosedur kalau barang seni harga puluhan juta akan dikirim dengan menggunakan ekspedisi ke rumah pembelian. Ekspedisi uang digunakan khusus dan ada asuransi khusus pula. Demi keselamatan barang. Khawatir jika terjadi barang rusak saat proses pengiriman.
Jaksa Dongjae meminta keterangan petugas galeri seni tempat pengemudi mobil beli guci tersebut. Petugas galeri mengungkapkan kalau si pengemudi ngotot ingin membawa sendiri guci tersebut. Si pengemudi langganan lama di galeri seni tersebut dan biasanya selalu pakai ekspedisi. Si pengemudi mobil tersebut ternyata adalah salah satu tim pengacara Lee Hong Construction. Perusahaan kontruksi tersebut akan melakukan pembangunan ulang daerah tempat tinggal si Kakek. Sementara restoran si Kakek ini adalah satu-satunya bangunan yang belum bisa dibeli.
Sepertinya ada sesuatu yang mencurigakan. Jaksa Dongjae memerintahkan untuk mengecek CCTV di sekitar restoran di Kakek selama satu hari penuh sebelum peristiwa tabrakan terjadi dan setelahnya. Ternyata si pengemudi muter-muter dulu di sekitar restoran si Kakek. Saat Kakek keluar toko langsung ditabrak. Ternyata kasus 'kecil' ini bisa menyeret seorang pengusaha ternama.
Kasus 'Keci' jadi Besar
Jaksa Dongjae suatu malam dipanggil atasannya untuk menangani sebuah kasus yang korbannya seorang remaja putri. Seorang polisi menemukan remaja putri yang meninggal di tengah ilalang tanah kosong yang luas. Ternyata korban adalah anak seorang detektif. Ternyata lagi korban adalah pengedar narkoba jenis pil bernama Purple. Obat ini primadona baru di kalangan pengguna. Sempat hilang lama di peredaran lalu muncul kembali.
Ternyata kasus ini berhubungan anak konglomerat. Dongjae terus merasa penasaran. Dia melakukan penyelidikan mendetail sampai akhirnya menemukan pabrik pembuatan purple. Semua hasil penemuan Jaksa Dongjae tidak lepas dari peran Nam Yeo Rae (Kim Su Gyeom). Asisten Jaksa ini sangat teliti dalam menggumpulkan bukti-bukti pada setiap kasus.
Berkat kasus ini, karir Jaksa Dongjae berkibar kembali. Dia bahkan direkomendasikan sebagai Jaksa teladan. Namun sayang, ada pihak yang tidak senang kalau Jaksa Dongjae kritis dan bekerja bagus kembali. Para pembesar mempunyai misi agar Dongjae hanya menjadi Jaksa biasa. Penghargaan Jaksa teladan pun gagal diperoleh.
Bagaimana hal tersebut terjadi?
Sebesar apa konspirasi para pembesar di Distrik Cheongju?
Silahkan ikuti drama ini hingga akhir episode.
Komentar
Posting Komentar