Drama Korea The Doubt ini mengambil setting dunia kepolisian. Namun sebenarnya drama ini lebih kental ke drama keluarga. Fokusnya pada hubungan orang tua dan anak yang tidak harmonis. Anak remaja dengan segala permasalahannya. Bukan hanya masalah sekolah dan pertemanan semata. Masalah psikologis anak juga menjadi masalah rumit yang harus dihadapi.
Kapten Jang Tae-su (Han Suk-kyu), seorang analis profil terbaik di divisi kepolisian mengalami dilema. Anak perempuannya mendapat tuduhan sebagai tersangka suatu kejahatan. Sebagai seorang Ayah dia mengalami kebingungan. Disatu sisi dia tidak ingin mempercayai kalau anaknya berbuat kejahatan. Manusiawi sebagai orang tua bersikap demikian. Namun di sisi lain dia paham betul kalau anaknya ada masalah psikologis saat masih kecil. Apakah betul anaknya sebagai pelaku?
Perjuangan Seorang Ayah
Berbagai bukti yang ada di tempat kejadian perkara mengarah pada Jang Ha-bin (Chae Won-bin), puteri tunggalnya. Ha-bin tahu betul kalau Ayahnya menarih kecutigaan padanya. Berkali-kali dia menyakinkan kalau bukan dia pelakunya. Entah kenapa Kapten Jang yakin kalau anaknya tidak bersalah. Berbagai cara dia lakukan untuk menutupi bukti-bukti yang mengarah pada putrinya.
Bagaimana mungkin Kapten Jang bisa mengelabui para polisi di kantornya. Akhirnya terkuak juga semua bukti yang mengarah pada putrinya. Bahkan Kapten Jang dikeluarkan dari tim penyelidikan. Hal ini suatu hal yang wajar karena ada kekhawatiran ada keperpihakan Kapten Jang pada tersangka.
Meski begitu Kapten Jang masih terus melakukan penyelidikan sendiri. Analis profil senior ini bahkan melakukan interogasi sendiri pada orang-orang yang berinteraksi dengan korban. Dari penyelidikan Kapten Jang inilah diketemukan fakta baru bahwa ternyata pembunuhan tersebut berkaitan dengan dua pembunuhan yang lain.
Dari sinilah, drama ini semakin menarik. Kapten Jang berkejaran dengan waktu. Putri ditahan setelah interogasi terakhir. Ada batas waktu sebelum akhirnya sang putri ditetapkan sebagai tersangka dan masuk penjara untuk menunggu waktu peradilan. Sebagai seorang Ayah, tentu tak ingin putrinya di penjara.
Plot twist
Akhirnya ketemu juga pembunuh asli. Drama Korea kalau nggak plot twist sepertinya tidak seru ya. Tim penulis suka banget bikin penonton terkecoh. Yap. Pelaku pembunuhan asli adalah seorang wanita baik hati. Tentu saja plus wajah innocent. Tipe wanita yang nampak lemah dan selalu minta tolong untuk banyak hal. Ternyata... punya sejuta taktik muslihat. Jago playing victims. Bahkan lihai memperdaya pacarnya untuk rela berkorban demi menutupi kejahatannya. Bikin gemes banget kan. Memang manusia bertopeng susah ditebak watak aslinya.
Topeng asli si pelaku tersibak gara-gara anaknya sendiri. Anak ini dekat dengan seorang polisi selama proses penyelidikan. Ibunya pemilik rumah tempat kejadian perkara. Beberapa kali polisi melakukan penyelidikan dan menginterogasi Ibu dan para pelaku. Seorang polisi sangat baik dan sayang pada anak ini. Si anak juga sayang pada polisi tersebut.
Suatu saat Ibu si anak mengundang makan Pak Polisi tersebut. Undangan ini sebagai ucapan terima kasih karena sudah baik dan menjaga anaknya selama si Ibu diinterogasi. Ternyata si anak melarang Pak Polisi tersebut datang sengan alasan takut kalau Pak Polisi tersebut nanti meninggal. Kenapa bisa begitu?
"Orang yang diundang Ibu makan tidak lama kemudian pasti meninggal."
Dari sinilah ketahuan kalau ternyata tiga korban pernah diundang makan si Ibu. Penyelidikan diulang lagi dari awal. Mulai muncul bukti-bukti baru yang mengarah ke si Ibu.
Si Ibu berhasil ditangkap. Tentu saja Kapten Jang yang paling bahagia. Kapten senior ini memutuskan untuk pensiun dini. Dia memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan putrinya. Semenjak istrinya meninggal, hubungan Ayah dan anak memburuk. Ayah sibuk bekerja, dan anak sibuk urusan sekolah. Kapten Jang sering menghabiskan 24 jam sehari di kantor.
Drama ini menarik untuk ditonton. Komplesitas masalah terjaga dari awal hingga akhir. Hubungan Ayah dan anak selama ini jarang dijadikan sorotan. Dalam drama ini diberikan porsi yang besar. Saya jadi senyum-senyim sendiri saat hubungan Kapten Jang dan putrinya membaik. Prosesnya cukup sulit. Penuh dengan salah paham dan adu mulut yang menguras emosi. Wajar adanya. Layaknya seperti hubungan keluarga di dunia nyata. Perlu berbagai pertengkaran dahulu sampai akhirnya menemukan perdamaian.
Komentar
Posting Komentar